Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Sidang Pastoral Post Natal yang berlangsung dari 9 sampai 13 Januari 2023 resmi ditutup oleh Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat. Sidang yang dihadiri oleh ratusan peserta yakni, Vikjen Keuskupan Ruteng, Direktur dan para Ketua Komisi Pusat Pastoral (Puspas), para Provinsisal Serikat/Komunitas Biara, 4 Romo Vikep, para pastor Paroki, perwakilan Kongregasi yang berkarya di Keuskupan Ruteng, para imam dan pengurus Dewan Paroki berlangsung di Aula Santu Yohanes Salib, Rumah Retret Maria Bunda Karmel, Wae Lengkas – Ruteng.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat didampingi moderator sidang, RD Blasius Harmin saat menyampaikan Penegasan Akhir sebelum menutup Sidang Pastoral Post Natal Keuskupan Ruteng di Rumah Retret Maria Bunda Karmel, 12 Januari 2023. (Foto : KOMSOS KR)
Dalam Sidang ini, selain mengevaluasi pelaksanaan tahun Pariwisata Holistik 2022 secara menyeluruh, juga dilakukan Pencanangan Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan 2023 dengan tema Sejahtera, Adil dan Ekologis (Ekonomi SAE).
Saat menutup resmi Sidang Pastoral 2023, pada Kamis, 12 Januari 2023 siang, Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat mengatakan, Sidang Pastoral yang dilaksanakan tersebut, yang dibingkai dengan refeleksi, dialog dan sharing bersama, juga doa dan ibadat bersama, memperlihatkan persaudaraan dan persekutuan sebagai murid-murid Kristus dan Gereja Keuskupan Ruteng. Hal ini sejatinya seperti harapan Paus Fransiskus telah “bersinode”.
Sidang ini, lanjut Mgr Siprianus, (mengutip Sinode Universal), tidak sekedar pertemuan asah dan rumus gagasan, tetapi terlebih “sebuah jalan menjadi Gereja, di mana umat Allah memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagikan pengalaman gerejawinya, dan mengungkapkan mimpi-mimpi dan harapan-harapannya sebagaimana juga kecemasan-kecemasan dan pertanyaan-pertanyaannya.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat saat mengikuti jalannya Sidang Pastoral Post Natal hari terakhir di Aula Santu Yohanes Salib Rumah Retret Maria Bunda Karmel Wae Lengkas, Ruteng. (Foto : KOMSOS KR)
Mgr Siprianus, dalam kesempatan ini juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada semua peserta sidang, khususnya kepada para pemateri yang telah memperkaya sidang pastoral dengan gagasan-gagasan bernas.
Sehubungan dengan ditetapkannya 2023 sebagai Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan, dijelaskan Mgr Siprianus, keterlibatan Gereja Keuskupan Ruteng dalam pengembangan dan penguatan kehidupan sosial ekonomi umat telah dimulai sejak saat kelahirannya di bumi Nuca Lale ini.
“Para misionaris datang ke sini tidak hanya untuk mewartakan Kerajaan Allah melalui kata-kata, tetapi juga melalui perbuatan nyata karya karitatif maupun diakonia transformatif. Setelah itu, Gereja terlibat aktif dan kreatif untuk turut membangun sarana dan prasarana umum, seperti jalan, air, irigasi, sarana dan prasarana kesehatan; mendukung pembangunan pertanian, perkebunan, peternakan umat, serta mendirikan sekolah-sekolah dan menyelenggarakan pendidikan,”kata Mgr Siprianus.
Suasana dalam ruangan Aula Santu Yohanes Salib, di Komunitas Rumah Retret Maria Bunda Karmel Wae Lengkas, tempat dilaksanakannya Sidang Patoral Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan, 9-12 Januari 2023. (Foto : KOMSOS KR)
Beragam karya sosial ekonomi Gereja tersebut, lanjut Mgr Siprianus, dilakukan bukan sekedar karena tuntutan sosial kemiskinan umat, tetapi digerakkan oleh hakikat dan perutusan Gereja untuk mengikuti jejak Sang Guru yang mewartakan kabar baik dan pembebasan bagi kaum miskin, sengsara dan sakit (Luk 4:18-21).
Menurut Mgr Siprianus, mengutip Apostolicam Actuositatem, 5, karya penebusan Kristus pada hakikatnya menyangkut penyelamatan umat manusia tetapi merangkum seluruh tata dunia juga termasuk ranah ekonomi. Mengutiip Gaudium et Spes 72, Partisipasi aktif Gereja dalam pengembangan sosial ekonomi demi kesejahteraan manusia dan perdamaian merupakan wujud nyata kiprahnya untuk mengembangkan Kerajaan Kristus di tengah sejarah.
Dijelaskan Mgr Siprianus, meskipun Gereja tidak memiliki kompetensi teknis dan tidak mempunyai resep jadi, tentang suatu model pengembangan ekonomi, Gereja mengajarkan dalam terang Injil prinsip-prinsip yang dapat menjadi kriteria penilaian dan penuntun tindakan dalam dunia kehidupan ekonomi (Kompendium ASG, 7).
Tim dari Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng saat membacakan Hasil Sidang Pastoral Post Natal Keuskupan Ruteng, 12 Januari 2023. (Foto : KOMSOS KR)
“Melalui ajaran sosialnya, Gereja memberikan instrumen moral dan pastoral untuk menilai situasi sosial yang kompleks dan menjadi orientasi dalam level persoanal dan kolektif yang menginspirasi cara bertindak dan keputusan demi terwujudnya humanisme solider yang holistik di tengah-tengah dunia,” pesannya.
Menurut Mgr Siprianus, dalam sidang ini, semua peserta telah mendiskusikan secara mendalampelbagai rencana perubahan dalam kesejahteraan hidup umat (outcome) dan aneka program yang membantu perwujudannya (output).
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat ketika memimpin Misa Penutupan Sidang Pastoral 2023 di Aula Keuskupan Ruteng di Leda. (Foto : KOMSOS KR)
“Maka, kita, Gereja juga memiliki kompetensi diakonia dalam dunia ekonomi. Selain lewat tindakan karitatif, Gereja juga berkapabilitas untuk mendampingi kelompok rentlalui an melalui promosi, animasi, dan memfasilitasi, sehingga mereka dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan hidupnya dan menjadi semakin sejahtera.”
Mgr Siprianus juga menyampaikan apresiasinya dan mendukung berbagai program yang ditelurkan dalam Sidang Pastoral ini, seperti program edukasi, penguatan spiritual, pengembangan pertanian dan perkebunan lanjutan, pelanjutan program pariwisata terintegrasi dimensi ekonomis, pengembangan pasar dan penguatan modal ekonomi umat.
Suasana Perayaan Misa Penutupan Sidang Pastoral Post Natal Keuskupan Ruteng di Aula Keuskupan di Leda, Ruteng. (Foto : KOMSOS KR)
Termasuk juga pengembangan UMKM di Paroki, pelatihan ekonomi generasi milenial, program ekonomi untuk kelompok rentan, serta gerakan-gerakan nilai dan habitus kewirausahaan. “Maka, marilah kita, mengayunkan langkah bersama-sama, serta bahu-membahu bersama-sama umat untuk melaksanakan aneka program ekonomi SAE,” ucap Mgr Siprianus.
Ia juga mengajak semua pihak untuk membangun jejaring yang intensif dan kokoh dengan Pemerintah dan LSM, Lembaga Pendidikan, dan Lembaga Adat dan semua pihak berkehendak baik untuk mengembangkan ekonomi berkelanjutan. Kita tidak boleh berkecil hati atau berluntur semangat karena banyaknya program dan kompleksnya. Sebab kita memiliki aneka potensi dan kapital/modal’” tutur Mgr Siprianus.
Sejumlah pejabat dari Pemda yang ada di 3 Kabupaten di Manggarai Raya, pemimpin lembaga dan tokoh umat ikut hadir dalam Misa Penutupan Sidang Pastoral yang diadakan di Aula Keuskupan Ruteng di Leda, Ruteng. (Foto : KOMSOS KR)
Sebelumnya, pembacaan hasil-hasil dan rekomendasi Sidang Pastoral Post Natal yang dibaca oleh tim Pusat Pastoral menjadi agenda terakhir sidang selama beberapa hari di Rumah Retret Maria Bunda Karmel Wae Lengkas.
Sidang Pastoral Keuskupan Ruteng ditutup dengan pencanangan secara resmi Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan 2023 dan Festival Golo Koe Labuan Bajo 2023. Pencananagn ditandai dengan pemukulan gong dan penayangan video promosi Festival Golo Koe di Aula Keuskupan Ruteng di Leda pada Kamis 12 Januari 2023 malam.
Be First to Comment