Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Dengan latar belakang cahaya jingga sunset yang indah menawan di arah barat lepas pantai yang tenang dan teduh, Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Pr melaunching (meluncurkan) Festival Golo Koe 2 di Water Front Marina Bay, Labuan Bajo, Selasa, 11 April 2023 sore. Tahun ini Festival Golo Koe 2 akan kembali dihelat pada tanggal 10-15 Agustus 2023.
Dalam acara launching ini, hadir, antara lain Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Wakil Bupati, Yulianus Weng, Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar, Sekjen Keuskupan Ruteng, RD Agustinus Manfred Habur, Vikep Labuan Bajo, RD Rikard Manggu, Vikep Reo, RD Herman Ando, Vikep Ruteng, RD Geradus Janur dan Sekda Mabar, Fransiskus S. Sodo.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat saat melakukan pemukulan gong yang menandai launching Festifal Golo Koe 2 di Water Front Marina Bay – Labuan Bajo, Selasa, 11 April 2023 sore. (FOTO : KOMSOS KR)
Selain itu, hadir pula Pastor Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, RD Lorens Sopang, Pastor Paroki Wae Sambi, para imam, tokoh-tokoh umat, tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama. Sebagai puncak acara dilakukan pemukulan gong oleh Mgr Siprianus Hormat, yang menandai secara resmi dilaunchingnya Festival Golo Koe 2 di Kota Pariwisata Super Premium itu.
Acara launching festival Golo Koe 2, berlangsung meriah dengan taria-tarian adat Manggarai yang dibawakan pelajar SMAK Setia Bakti Ruteng dan lagu Tahun Pariwisata Holistik yang dinyanyikan oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Wae Sambi Labuan Bajo. Ada pula tayangan video launching Festival Golo Koe 2.
Dalam sambutannya pada acara launching Festival ini, Uskup Ruteng, Mgr Siprianus mengatakan, pariwisata adalah “tanda-tanda zaman” (sign of times), yang mana, melalui pariwisata kita dapat menemukan jejak-jejak Sang Khalik dalam keindahan alam ciptaanNya.
Salah satu sudut pemandangan di Water Front Marina Bay, Labuan Bajo saat dilaksanakannya acara Launching Festival Golo Koe 2 yang dilakukan oleh Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat. Festival Golo Koe akan dihelat pada 10-15 Agustus 2023. (FOTO : KOMSOS KR)
“Dan kita sanggup merasakan kehangatan cinta Ilahi dalam perjumpaan antar insan manusia dengan keunikan dan kemolekan kulturalnya. Oleh sebab itu, Gereja Katolik mengajak semua pihak untuk mengembangkan aura positif pariwisata. Mari bersama-sama (nai ca anggit tuka ca leleng) kita rangkai literasi harapan tentang pariwisata super premium Labuan Bajo,” pesan Mgr Siprianus.
Mgr Siprianus juga mengajak semua orang untuk bersama mewaspadai dan mengatasi efek-efek negatif pariwisata, namun tidak terjebak dalam celotehan dan aksi negatif terhadap pariwisata. “Mari kita geliatkan energi positif agar pariwisata yang berkembang di tanah kuni agu kalo Manggarai Raya tercinta ini, sungguh melayani bonum commune (kesejahteraan umum), mengabdi martabat manusia dan melestarikan lingkungan.”
Pastor Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, RD Lorens Sopang (kanan) dan Vikep Labuan Bajo, RD Rikard Manggu (kiri) saat menghadiri acara Launching Festival Golo Koe 2 di Water Front Marina Bay Labuan Bajo. (FOTO : KOMSOS KR)
Mgr Siprianus menambahkan, karena inilah Gereja Katolik dalam kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat dan para pihak, menginisiasi dan melaksanakan Festival Golo Koe setiap tahun, yang pada tahun ini berlangsung pada tanggal 10-15 Agustus 2023.
Menurut Mgr Siprianus, dengan dilaunchingnya Festival Golo Koe 2 di Water Front City , Marina Labuan Bajo ini, kita dendangkan dengan sukacita pariwisata yang bermartabat, yang mengusung motto 3B yakni Berpartisipasi, Berbudaya dan Berkelanjutan.
Tarian adat Manggarai yang dipersembahkan oleh pelajar dari SMAK Setia Bakti Ruteng turut meramaikan acara Launching Festival Golo Koe 2 di Water Front Marina Bay, Labuan Bajo, Selasa, 11 April 2023 sore. (FOTO : KOMSOS KR)
“Mari kita semua, Gereja dan Pemerintah, umat dan warga, para pelaku dan pegiat pariwisata, insan pers dan teman-teman lintas agama, bahu membahu merangkai peradaban kasih di Pulau Bunga, Pulau Flores ini. Biarkanlah seluruh dunia menyaksikan dan menikmati narasi pariwisata yang indah bestari melalui Festival Golo Koe, Maria Assumpta Nusantara Labuan Bajo,” tutur Mgr Siprianus.
Festival Bersama Dalam Bingkai Keberagaman
Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng, RD Dr. Martin Chen, kepada PAROKIKUMBA.ORG mengatakan, melalui Festival Golo Koe 2, sebagaimana pada Festival sebelumnya, tahun 2022 lalu, diharapkan semua pihak ikut berpartisipasi demi membangun pariwisata Labuan Bajo yang berakar atau bertumbuh dalam kekayaan kultur (lokal), ekologis dan spiritual.
RD Martin Chen, Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng. Menurut dia, Festival Golo Koe di Labuan Bajo bukanlah festival yang eksklusif Gereja, tetapi juga merangkul secara inklusif semua orang, semua agama dan budaya. (FOTO : KOMSOS KR)
RD Martin menuturkan, dengan dilakukannya launching Festival Golo Koe 2 di Water Front City Labuan Bajo, diharapkan bisa menggema ke berbagai tempat, termasuk ke seluruh dunia melalui publikasi yang sejak jauh hari kepada semua pihak, sehingga ada waktu yang cukup untuk bisa mempersiapkan diri berpartisipasi atau mengunjungi Festival ini.
“Launching pendahuluan di era digital ini perlu dilakukan untuk menjadi event awal atau pembukaan yang membantu mengarahkan semua orang untuk datang atau hadir ke puncak Festival. Seperti yang dipesankan atau digarisbawahi oleh Bapak Uskup, kita bersama mewujudkan pariwista dengan motto 3B, Berpartisipasi, Berbudaya dan Berkelanjutan,” kata RD Martin Chen.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, disampingi Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dan Wakil Bupati Mabar, Yulianus Weng foto bersama usai acara Launching Festival Golo Koe 2 di Water Front Mariana Bay, Labuan Bajo. (FOTO : KOMSOS KR)
Festival Golo Koe 2 yang akan dilaksanakan pada tanggal 10-15 Agustus 2023 di Labuan Bajo, akan diikuti oleh 85 paroki dan 1 pra-paroki dalam Keuskupan Ruteng, bersama UMKM dan kelompok-kelompok seni dampingan paroki. Selain itu, juga diikuti kelompok masyarakat dan lintas agama, lintas suku-suku yang ada.
“Festival Golo Koe di Labuan Bajo bukanlah festival yang eksklusif atau hanya melibatkan Gereja, tetapi juga merangkul secara inklusif semua orang, semua agama dan budaya (suku), semua orang. Ini menjadi festival bersama dalam bingkai keberagaman, dalam kekayaan hidup bersama di Pulau Flores ini,” tambah RD Martin.
Be First to Comment