Press "Enter" to skip to content

RD Ompy Latu: Hentikan Cerita Buruk Tentang Diri Sendiri dan Sesama

Penulis : Tadeus Tanggang | Pewarta KBG Santu Kamelus, Wilayah Galatia

PAROKIKUMBA.ORG – RD Ompy Latu mengajak umat Katolik untuk menghentikan cerita buruk tentang diri sendiri dan sesama. Pasalnya hal itu dapat mempengaruhi kesehatan. Hal ini disampaikan RD Ompy dalam homilinya pada Misa Pra Paskah yang dirangkaikan dengan Pengakuan di KBG St. Kamelus, Paroki St. Mikael Kumba, Ruteng, Senin (06/03).

RD Ompy memulai homili singkatnya dengan mengangkat sebuah cerita. “Dua minggu lalu saya pulang dari Rende, Manggarai Timur. Sepanjang perjalanan kami melihat ibu-ibu berkumpul ciak utu (mencari kutu). Lalu ponaan saya bilang, oh itu kupas tuntas nama orang di situ, ” ceritanya sambil tertawa.

RD Ompy Lasma Latu, saat memimpin Misa usai pelayanan Sakramen Pengakuan dalam Masa Pra Paskah di KBG Santu Kamelus, Wilayah Galatia, Paroki Kumba. (Foto : TADEUS T.)

Menurut RD. Ompy, apa yang diceritakannya itu merupakan pengalaman yang sering terjadi. “Kadang-kadang yang kita ceritakan itu adalah hal-hal yang (maaf) tidak baik tapi sebetulnya itu menyakiti kita,” katanya.

RD Ompy menjelaskan, jika melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit biasanya yang diambil darah merah. Namun dalam darah merah itu terdapat darah putih atau yang disebut leukosit. Leukosit itulah yang menyimpan banyak cerita buruk.

“Jadi kalau kita pikir buruk, kalau kita sakit hati, kalau kita kecewa, putus asa dan kalau kita marah itu disimpan di leukosit. Karena itu, leukosit kadang mengindikasikan kita tidak sehat,” terangnya.

Lebih lanjut dia mengajak umat KBG St. Kamelus berhenti bercerita hal-hal yang buruk tentang diri sendiri maupun tentang orang lain.

Sejumlah umat di KBG Santu Kamelus, Paroki Santu Mikael Kumba berfoto bersama setelah menerima bantuan pinjaman lunak dari DPP Paroki Kumba. (Foto : TADEUS T.)

RD Ompy menambahkan, Ibu Theresa dari Kalkuta mengajarkan kepada para susternya agar tidak menceritakan keburukan diri sendiri dan orang lain.

” Dia (Ibu Theresa dari Kalkuta, Red) bilang, kalau kita terus omong orang punya dosa, omong orang punya kesalahan, omong orang punya kejelekan berarti kita tidak punya waktu untuk mencintai. Dan akhirnya yang timbul dalam diri kita adalah sakit, kecewa dan putus asa,” pungkasnya.

Pengakuan dan Misa ini dihadiri ratusan umat KBG St. Kamelus. Usai misa dilanjutkan dengan santap malam bersama dan penyerahan bantuan pinjaman uang kepada 4 Kepala Keluarga (KK). Bantuan pinjaman ini merupakan program Paroki St. Mikael Kumba sebagai salah satu implementasi program Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan dengan tema Sejahtera Adil dan Ekologis (SAE) 2023. (Editor : J. Carvallo)

Be First to Comment

Leave a Reply