Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Dengan mengikuti Perayaan Ekaristi dan menyambut (menyantap) Komuni kita semua dipersatukan dengan Kristus sendiri, bukan dalam simbol atau lambang, tetapi dipersatukan secara nyata dengan Kristus yang sungguh-sungguh hadir dalam Ekaristi atau seringkali disebut dengan kehadiran nyata Kristus.
Intisari homili ini disampaikan RD Kristoforus Depatri Selamat, saat memimpin Misa ke 4 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi) di Gereja Santu Mikael Kumba, Keuskupan Ruteng, Minggu, 11 Juni 2023. Misa yang dimulai pada pukul 10.00 pagi tersebut, dihadiri hampir seribu umat dan dimeriahkan oleh koor KBG Maria Fatima, Wilayah Gunung Golgota.
RD Kristoforus Depatri Selamat, yang akrab dipanggil Romo Kristo, saat memimpin Perayaan Ekaristi ke 4 pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi) di Gereja Santu Mikael Kumba, Keuskupan Ruteng, Minggu, 11 Juni 2023. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pada 3 jadwal Misa sebelumnya, berturut-turut dipimpin oleh Pastor Rekan Paroki Kumba, RD Res Dakosta, Ketua Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (JPIC), RD Marten Jenarut, Ketua Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, RD Peppy Bora dan pada Misa ke 5, pukul 11.30 siang, yakni khusus untuk kaum muda, dipimpin Pastor Paroki Kumba, RD Andi Latu Batara. Sementara di Kapela Santu Leonardus A. Mauritio, Stasi Carep, Misa dipimpin oleh RD Willy Gandi.
Dengan merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, tutur RD Kristo, umat Kristiani di ajak untuk merenungkan dan mempertanyakan kepada diri sendiri, bagaimana disposisi bathin setiap orang beriman terhadap Kristus yang sungguh hadir dalam Ekaristi.
“Pertanyaan penting untuk kita semua, sebelum datang menghadiri Misa dan menyambut Ekaristi, bagaimana persiapan bathin kita. Kalau persiapan hati itu datangnya dari dalam diri, maka sebelum datang ke Gereja kita sudah akan menyadari, meresapi bahwa kita akan berjumpa dengan Yesus, Sang Pribadi Yang Tak Terbatas,” kata RD Kristo.
Koor umat Komunitas Basis Gerejani (KBG) Santa Maria Fatima, Wilayah Gunung Golgota dalam Misa ke 4 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Gereja Santu Mikael Kumba, Minggu, 11 Juni 2023 pagi. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Imam yang berkarya di Seminari Pius XII Kisol ini menambahkan, dengan persiapan hati, yakni sebuah kerinduan yang mendalam untuk menghadiri Ekaristi, maka selama perayaan Ekaristi berlangsung, setiap orang akan merasakan persatuan yang intim dengan Yesus.
“Ekaristi yang dirayakan di mana pun dan kapan pun selalu menjadi pusat iman kita. Yesus yang sungguh hadir. Maka, yang juga penting untuk kita tanyakan dalam diri masing-masing adalah, apa tujuan kita merayakan Ekaristi. Apakah hanya untuk dipuaskan secara rohani atau diteguhkan untuk berakar dalam Kristus,” ucap RD Kristo.
Dengan menerima Ekaristi, lanjut dia, seluruh keterpecahan kita sebagai manusia berdosa, kita yang selalu menjauhkan diri dari Tuhan karena dosa-dosa, di jauhi oleh sesama bahkan orang-orang terdekat, ditarik kembali ke dalam persekutuan dengan Kristus. Yesus mengumpulkan kembali kepingan-kepingan pribadi kita yang hilang akibat dosa.
Suasana Perayaaan Ekaristi Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus saat Misa ke 4 di Gereja Santu Mikael Kumba. Misa ini dipimpin oleh RD Kristo Depati Selamat, imam yang berkarya di Seminari Pius XII Kisol. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
“Seberapa pun rapuhnya kita, dengan Ekaristi kita diteguhkan kembali oleh Yesus dan kita berdiri di hadapan Kerahiman Tuhan. Di dalam Ekaristi, kita berjumpa dengan Kasih, bukan penghakiman. Mari kita terima Cinta Tuhan yang begitu agung dan besar dalam Ekaristi; Lalu Cinta itu kita bawa pulang, bersama seluruh pengampunan dan berkat yang Dia berikan, kita bagi secara cuma-cuma kepada siapa saja yang kita jumpai dalam kehidupan,” pesan RD Kristo mengakhiri homili.
Sebagaimana biasanya, pada 5 Misa yang diselenggarakan di Gereja Santu Mikael Kumba, juga pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, dilakukan pelayanan pemberkatan khusus bagi ibu hamil dan anak-anak. Guna mendukung Tahun Pastoral Ekonomi SAE, di pelataran parkir timur Gereja Kumba juga terlihat para ibu dan remaja putri menjajakan kuliner, karya-usaha ekonomi kreatif mereka.
Tanda Kasih Umat Paroki Kumba untuk Komunitas Maria Vianney
Pada Hari Raya Corpus Christi ini juga diserahkan bantuan Tanda Kasih dari Pastor Paroki, Pastor Rekan, DPP-DKP Paroki Santu Mikael Kumba kepada Komunitas Santu Yohanes Maria Vianney Cewonikit. Tanda Kasih ini diserahkan oleh Pastor Rekan Paroki Kumba, RD Res Dakosta dan Ketua Pelaksana I DPP, Flori Mentot, disaksikan Pastor Paroki Kumba, RD Andi Latu Batara. Bantuan diterima langsung oleh Ketua Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, RD Peppy Bora.
Acara penyerahan Bantuan Tanda Kasih dari Paroki Santu Mikael Kumba kepada Komunitas Santu Yohanes Maria Vianney – Cewonikit yang diterima oleh RD Peppy Bora. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
“Kiranya bantuan ini bermanfaat untuk karya pelayanan di Komunitas Santu Yohanes Maria Vianney,” ucap RD Andi. Komunitas ini merupakan tempat yang diperuntukkan bagi para Romo yang sedang menjalani pemulihan dari sakit atau tempat istirahat para Romo Unio Dioses Ruteng. Komunitas ini dikenal pula dengan nama Rumah Maria Vianney Residence (MVR). Terletak di Jalan Anggrek Selatan, Paroki Cewonikit.
Sejak Bulan Juli 2022, rumah ini mulai ditempati dan saat ini sejumlah imam sedang dalam masa pemulihan atau beristirahat dengan mendapatkan perawatan, yakni RD Vinsen Nase, RD Lolu Mbombo, RD Sil Gonzaga. Di komunitas ini juga menjadi tempat tinggal RD Peppy yang kesehariannya selain menangani karya pastoral Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, juga sebagai dosen di FKIP Prodi PG PAUD Unika Santu Paulus Ruteng.
“Terima kasih dari kami semua di RVR Cewonikit untuk Romo Andi, Romo Res, Ketua DPP dan DKP serta umat Paroki Kumba atas Tanda Kasih bagi teman-teman Romo di MVR. Kami tahu, banyak umat yaang mendoakan para imamnya agar tetap sehat dan aktif. Pun bila sakit, ada banyak umat dan para Romo yang tetap mendoakan agar cepat sembuh dan selalu ingat kami semua. Doa dan berkat berlimpah untuk semua umat Paroki Kumba,” ucap RD Peppy.
Comments are closed.