Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Panti Rehabilitasi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Renceng Mose di Ruteng mengadakan acara Pesta Pelindung Kongregasi Bruder Karitas (Vincentius Day) dan bertepatan dengan Ulang Tahun ke-9 Panti Rehabilitasi tersebut, Rabu, 27 September 2023. Dalam acara ini, hadir antara lain, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, drg. Bartolomeus Hermopan, pegawai Bagian Kesehatan Masyarakat dan staf lain Dinkes, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Manggarai juga para donatur/pemerhati dan Penderma Renceng Mose,
Misa yang dimulai pukul 10 pagi ini dipimpin Ketua Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, RD Peppy Bora, dihadiri 3 imam konselebran lain dari Kongregasi Vocationis dan SDV, dan dimeriahkan anggota koor para suster Novis SSpS Leda. Hadir pula 3 bruder Karitas (Br. John, Br. Honor, Br. Agus), sejumlah biarawati, warga yang bermukim di sekitar Panti Renceng Mose serta pegawai/perawat yang bekerja di komunitas panti ini.
Nampak pula para pasien yang menghuni Panti Renceng Mose yang berjumlah sekitar 20 orang. Lebih dari 150 orang yang mengikui Misa ini juga melaksanakan santap siang bersama dengan semua penghuni Panti dan para Bruder Karitas usai Misa. Dalam suasana penuh kehangatan dan persaudaraan mereka merayakannya dengan gembira.
Pelindung Bruder-Bruder Caritas adalah Vinsensius a Paulo. Ia lahir di Gascony, Prancis dari satu keluarga yang terbilang miskin dan menjadi imam saat berusia 19 tahun. Ia lalu mendirikan Kongregasi CM (Vinsensian atau Lazaris di luar negeri) pada tahun 1625 untuk para kaum papa atau orang-orang miskin dan tak bersekolah. Tahun 1633 ia dirikan DC (the Daughters of Charity)/PK. Vinsensius adalah pelindung bagi karya-karya misi dan belas kasih bagi orang terlantar.
Didampingi 3 imam konselebran lain, Ketua Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, RD Peppy I.R Bora, ketika memimpin Misa Syukur Ulang Tahun ke-9 Panti Rehabilitasi ODGJ Renceng Mose Ruteng yang bertepatan dengan Pesta Santu Vinsensius a Paulo di Panti Renceng Mose – Ruteng, Rabu, 27 September 2023. Misa ini dihadiri Kadis Kesehatan dan Kadis Sosial Kabupaten Manggarai bersama staf, para suster, donatur, umat sekitar panti dan para pekerja/pelayan di panti. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Dalam pesan homilinya, RD Peppy, mengutip Bacaan pertama dari Yes. 52: 7 – 10 mengatakan, tugas kita adalah membawa berita baik, berita gembira, damai dan selamat. Keselamatan yang dari Allah kita – ditujukan untuk kita semua pengikut Tuhan. Sementara, mengulas pesan Bacaan ke-2 dari 1 Kor 1: 26-31; 2: 1-2, RD Peppy menguaraikan bahwa, orang yang bodoh di mata dunia, tidak ada apa-apanya, hina, tidak terpandang bagi dunia diajak Tuhan untuk membawa kabar gembira dan berkat bagi sesama. Siapa saja, tanpa kecuali. Tidak ada batasannya.
Kasih Menjadi Dasar Pelayanan
Injil Lukas 9:1-6, kisah tentang Yesus memanggil 12 muridNya, memberikan tenaga dan kuasa pada mereka untuk menguasai setan dan sembuhkan penyakit juga mengutus mereka untuk mewartakan dan menyembuhkan. Dituturkan RD Peppy, Lukas ceritakan tentang delegasi wewenang yang diberikan Yesus pada para murid untuk mengusir setan dan sembuhkan yang sakit.
“Dengan kuasa Allah, murid-murid diberi tanggung jawab untuk melakukan seperti yang Yesus buat. Karena itulah, Vinsensius a Paulo berani mendirikan dua kongregasi, CM dan DC untuk karya misi bagi orang sakit, terpinggirkan dan tanpa harapan. Dasar karya Yesus dan juga Vinsensius ini ialah kasih, cinta, perhatian, iba. Semua kita punya kasih. Kita hidup karena kasih. Orang tua, anak-anak, para bruder, teman-teman di Renceng Mose. Kasih menjadi dasar, fondasi dan tumpuan untuk buat segala hal yang besar, seperti yang Vinsensius Paulo buat. Kasih dan perhatian pada orang sakit, miskin, terbuang dan lainnya,” kata RD Peppy.
Dalam suasana penuh kasih persaudaraan, para pasien penghuni Panti Renceng Mose mengikuti Misa bersama para suster, para Kepla Dinas dan staf, umat, donatur dan pegawai/pelayan. Misa ini menandai syukur atas HUT ke-9 Panti Renceng Mose yaang dikelola oleh para Bruder Karitas di Ruteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Ia mengatakan, kasih yang sama juga menggerakan 12 murid dulu, dan kita sekarang untuk keluar dan diutus mewartakan serta menyembuhkan. “Bagaimana kasih itu kita wujudkan? Providentia Dei, Penyelenggaran Ilahi. Murid-murid dilatih untuk belajar menggantungkan diri pada penyelenggaran Allah semata dan kebaikan hati orang lain,” tambahnya.
Memang berharap pada org lain itu, menyengsarakan. Namun demikian, lanjut RD Peppy, berharap pada Tuhan, menjadi lain soalnya karena Tuhan pasti menyediakan. Yang diperlukan adalah siap diri, iman dan percaya, maka yang lain akan ditambahkan Tuhan. “Dengan kata lain, jangan berhamba pada harta, benda, uang dan lainnya yang membuat mata hati dan batin tertutup pada Allah yang membuat pelayanan, kasih, misi terhambat.”
Dikatakannya, Vinsensius sudah menunjukkanteladan itu bagi kita. Mengandalkan Tuhan dengan mendirikan sekolah, konggregasi, bermisi, Panti Asuhan, rumah sakit, dan pelayanan lainnya dan hasilnya luar biasa.
RD Peppy juga berpesan bahwa, Panti Renceng Mose yang kini memasuki usia ke 9, pada saat pesta pelindung St. Vinsensius a Paulo ini, mesti terus mewartakan kabar baik itu. “Sembilan hanyalah angka, sebab yang dihitung Allah adalah karya misi Renceng Mose. Apa yang sudah dibuat, dengan hadirkan diri sebagai berkat bagi teman-teman yang sakit dan mengalami gangguan jiwa. Bawa kabar baik bagi sesama dan dunia. Lakukan apa yang dikehendaki Allah dan bukan kehendak Br. Honor, Br. John atau Br. Agus. Lihatlah angka di handphone, yang ada cuma 0-9, selebihnya? Angka seterusnya dihitung sebagai kelebihan dan akan terus bertambah setelah angka 9 itu,” pesannya.
Para Bruder Karitas yang mengabdikan hidup dan pelayanannya bagi para pasien ODGJ di Panti Rehabilitasi Renceng Mose nampak mengikuti Misa bersama para pasien dan umat lainnya. Misa ini merupakan bentuk syukur atas 9 tahun Panti Renceng Mose hadir dan memberikan pelayanan penuh kasih pada mereka yang membutuhkan perhatian kasih karena menderita gangguan jiwa. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Ia menambahkan, Renceng Mose tetap mengharapkan curahan kasih dan cinta sesamanya, melalui para donatur, penderma dan orang-orang berhati baik demi perhatian bagi para pasien yang dirawat di situ. Para pasien senantiasa mengharapkan uluran tangan kasih dari semua orang, bersama Komunitas Bruder Karitas, untuk membantu proses penyembuhan mereka, juga kebutuhan mereka yang tinggal di panti ini.
“Kasih yang harus dipraktekkan dan diwujudnyatakan, bukan hanya dalam kata-kata semata, seperti kata Yesus sendiri. Dirgahayu Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose, teruslah menebarkan cinta kasih dan berkat bagi sesama yang mengalami gangguan mental di mana saja berada. Ad multos annos,” kata RD Peppy mengakhiri homili. Saat ini para penghuni atau pasien yang menempati Panti Renceng Mose terdapat 12 orang dari Manggarai dan 10 orang lainnya dari luar Kabupaten Manggarai.
Comments are closed.