Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Misa untuk mendoakan keselamatan semua arwah orang beriman di semua kompleks pemakaman Katolik dalam wilayah Paroki Santu Mikael Kumba akan dilaksanakan pada Rabu, 29 Maret 2023 pukul 09.00 pagi. Misa sekaligus pemberkatan semua makam, dalam rangka persiapan Paskah. “Misa ini menjadi bagian dari program pelayanan liturgi di masa Prapaskah. Kita mengadakan Perayaan Ekaristi di semua kompleks pemakaman yang ada,” kata RD Andi kepada PAROKIKUMBA.ORG, Rabu, 22 Maret 2023.
Paroki Kumba telah memprogramkan pelayanan Misa di semua pemakaman yang ada sebanyak 3 kali dalam 1 tahun, yaitu setiap 2 November (Peringatan arwah semua orang beriman), menjelang akhir tahun dan menjelang Pesta Paskah. Misa ini sekaligus mengajak semua keluarga yang ada di Paroki Kumba untuk berziarah ke makam anggota keluarga mereka, atau makam para sahabat/kenalan dan anggota umat KBG.
Ketua Pelaksana I DPP Paroki Santu Mikael Kumba, Flori Mentot. Dia mengajak semua umat untuk menggunakan kesempatan pelayanan Misa di Kompleks Pemakaman pada tanggal 29 Maret 2023 untuk mendoakan keselamatan jiwa semua orang beriman. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Menolong Keselamatan Jiwa
Di Paroki Santu Mikael Kumba terdapat 6 kompleks pemakaman Katolik yakni pemakaman Kumba, Tenda, Carep, Cimpar dan Wae Buka. “Program ini kita dukung dan keterlibatan semua umat dalam wilayah Paroki Kumba kita harapkan. Partisipasi kita bersama untuk mendoakan jiwa orang-orang yang telah meninggal dalam Misa agar menjadi perhatian kita selalu. Kita semua sedang mempersiapkan diri untuk merayakan kebangkitan Yesus Krustus yang menyelamatkan semua umat manusia. Dengan mengikuti Misa di pemakaman ini, kita ikut mendoakan menohon kebangkitan jiwa semua orang beriman,” kata Flori Mentot, Ketua Pelaksana I DPP Paroki Kumba.
“Sebagai Korwil dan Ketua KBG, menurut saya, pelaksanaan misa di kompleks pemakaman ini sangat bagus, karena punya nilai positif. Kita mendoakan keselamatan semua arwah orang beriman itu adalah pekerjaan mulia karena dengan kita ikut misa di penguburan, kita mendoakan keselamatan jiwa mereka. Manfaat misa itu besar sekali, menurut saya, sehingga semua umat harus hadir karena mempunyai kepentingan masing-masing untuk mendoakan jiwa, baik anggota keluarga mereka atau semua orang yang mereka kenal di sana,”ungkap Agustinus Jeman, Ketua KBG Santu Rafael juga Koordinator Wilayah Gunung Tabor.
Agustinus Jeman, Koordinator Wilayah Gunung Tabor dan Ketua KBG Santu Rafael Paroki Kumba. Ia mengatakan, dengan mengikuti Misa di kompleks Pemakaman yang diprogramkan oleh Pastor Paroki dan DPP Kumba, merupakan panggilan yang mulia karena mendoakan keselamatan jiwa orang beriman. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Menurut dia, momen misa ini berkaitan erat dengan kisah sengsara Yesus yang membawa keselamatan bagi jiwa semua orang yang telah mangkat ataupun bagi kita yang masih hidup atau masih berziarah di bumi ini. “Saya mendukung penuh program Pastor Paroki Kumba yang punya ide bagus ini. Semoga kita semua, terutama Pastor Paroki dan Pastor Kapelan, semua pelayan umat Allah dari DPP sampai KBG, selalu mendapat rahmat. Saya akan koordinasi khusus di Wilayah Gunung Tabor untuk semua umat bisa mengambil bagian dalam misa ini,” lanjut Agust
Paskah : Rahmat untuk Semua
Ketua Seksi Liturgi Paroki Kumba, Agustinus Agen, 50 tahun, ditemui Rabu, 22 Maret 2023 siang, mengatakan, dengan adanya pelayanan Misa di kompleks pemakaman merupakan program yang bagus semenjak Paroki Kumba dilayani Pastor Paroki, RD Andi Latu Batara. “Pada prinsipnya, pelayanan Liturgi Ekaristi di penguburan sangat baik dan kita menyambut dengan syukur dan berterima kasih karena Pastor Paroki dan DPP sudah memprogramkan ini di Paroki Kumba,” ucapnya.
Agustinus Agen, Ketua Seksi Liturgi DPP Paroki Santu Mikael Kumba. Ia mengungkapkan bahwa Misa di makam merupakan rahmat khusus bagi mereka yang telah meninggal karena dalam suka cita Paskah, kebangkitan Yesus juga dimohonkan untuk diterima oleh semua mereka yang telah wafat. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Gusti melanjutkan, perayaan Ekaristi di kompleks pemakaman dalam Paroki Kumba, selain mempersiapkan semua orang menyambut Paskah juga sebagai ungkapan cinta kepada semua anggota keluarga maupun umat KBG yang dimakamkan di kompleks penguburan yang ada. “Kita mendoakan mereka. Paskah merupakan rahmat baik bagi kita yang masih hidup maupun orang-orang yang sudah meninggal. Untuk menyambut perayaan ini, kita harus mempersiapkan diri dengan segala macam kegiatan, sehingga Paskah menjadi berkat dalam perjalanan hidup kita semua. Salah satunya Misa untuk arwah,” sambung ayah dari 2 orang putra-putri yang menjadi Kepsek di SMK Kesehatan Indonesia Timur.
Menurut Gusti, bagi orang yang sudah meninggal mereka tidak bisa mendoakan diri mereka sendiri, sehingga menjadi tugas kita semua yang masih berziarah di dunia untuk mendoakan mereka, terutama dalam Perayaan Ekaristi yang diselenggarakan langsung di kompleks pemakaman. “Dengan demikian, rahmat yang kita terima di Hari Paskah, juga diterima oleh mereka semua yang telah meninggalkan dunia ini,” kata Gusti.
RD Gregorius Dakosta, Pastor Kapelan Paroki Santu Mikael Kumba. Menurut RD Res, panggilan akrabnya, mendoakan keselamatan jiwa orang yang meninggal adalah bagian penting dari hidup orang beriman Kristiani. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Ekaristi Suci, Jalan Keselamatan
Pastor Kapelan Paroki Santu Mikael Kumba, RD Gregorius Dakosta, saat berbincang dengan media ini, menuturkan, bagi orang beriman Katolik, hidup setelah kematian adalah sebuah kepastian bersumber dari kebangkitan Yesus sendiri sebagai yang sulung dari antara orang mati. Orang yang beriman Katolik melihat hidup tidak dilenyapkan melainkan hanya diubah, maka mendoakan keselamatan jiwa orang yang meninggal adalah bagian penting dari hidup orang beriman Kristiani.
“Di samping itu pula, hanya dan dalam Ekaristi suci, orang Katolik membangun hubungan yang mesra dengan Gereja Penderita yakni semua orang yang telah meninggal dalam Iman Akan Tuhan dan juga Gereja Jaya. Dalam Perayaan Ekaristi, tali persaudaraan tersebut dipupuk kembali untuk mengingatkan orang Katolik bahwa hidup manusia tidak hanya berakhir dengan kematian, sebaliknya kematian menghantar manusia kepada awal hidup baru dalam Tuhan,”ucap RD Res.
Mantap