Press "Enter" to skip to content

Ketika Bunga Amarilis Merah Merekah di Pelataran Gereja Kumba

Penulis : Jimmy Carvallo| Komsos Paroki St. Mikael Kumba

PAROKIKUMBA.ORG – Sabtu siang, di hari pertama Bulan Oktober 2022, saat terik matahari sempurna tak terhalang awan, dan terasa mulai menusuk kulit, saya melintasi jalan raya di samping barat Gereja Santu Mikael Kumba.

Kali ini, Kota Ruteng, yang sudah tradisi alam selalu berlangganan musim penghujan, masih menyisahkan sepotong siang cukup panas. Yang pasti, sebentar lagi bisa segera berganti hujan. Kota hujan yang selalu memberi banyak inspirasi tentang kehidupan.

Sesaat, perlahan, sepeda motor yang saya kendarai, spontan saya arahkan ke pinggir jalan, dekat pagar yang berbaris rapih di samping Komunitas Biara Suster Ursulin. Mata saya tak jemu memandang barisan ratusan kuntum Bunga Amarilis atau Bunga Terompet Merah yang berjejer sepanjang tembok samping barat Gereja.

Di hari-hari belakangan, bunga-bunga yang sedang mekar cerah dan indah seperti itu, pasti akan memanjakan pandangan mata banyak orang yang melewati jalan raya atau yang sedang berada di pelataran barat dan sekitar Gua Bunda Maria di kompleks Gereja.

Saya takjub. Seorang lelaki yang lazimnya, tidak biasa mengagumi bunga-bunga secara berlebihan, kali ini, kerumunan panjang Bunga Amarilis merah seperti itu, bagai magnet yang refleks sanggup menghentikan laju sepeda motor.

Sebagian barisan Bunga Amarilis atau Bunga Terompet Merah dilihat dari jalan raya samping barat Gereja Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Tak perlu waktu lama, setelah memarkir sepeda motor, saya pun melangkah maju mendekati bunga-bunga indah tersebut dan mengabadikannya lewat kamera ponsel. Sempat beberapa menit memandang satu persatu ‘parade” bunga yang selalu menari tertiup angin, saya pun melanjutkan perjalanan ke pastoran Paroki Kumba.

Di sebuah ruang kamar yang hening, di Pastoran, setelah mengeluarkan notebook yang sering menemani bepergian, saya pun tak sabar ingin menuliskan sisa-sisa rasa kagum pada bunga-bunga itu, sembari menghubungkannya dengan hati yang sontak dihinggapi rasa syukur, sebagaimana pasti dirasakan juga oleh umat Paroki Kumba yang lain, tentang Pesta Intan Paroki Kumba yang belum lama terjadi.

Pada 29 September 2022 yang baru lalu, Paroki Santu Mikael Kumba genap berusia 60 tahun. Pesta Intan yang menandai bahwa Paroki yang mengambil pelindung Malaikat Agung Mikael ini, telah matang melintasi sejarah Gereja Katolik di Manggarai.

Dia menjadi bagian dari perjalanan atau ziarah cukup panjang penuh dinamika dan kisah, bergelut dengan umat Allah untuk terus meretas jalan-jalan Iman, Harap dan Kasih. Meski baru akan dirayakan pada Bulan Desember mendatang, Pesta Intan menjadi momentum untuk merefleksi kurun waktu perjalanan 60 tahun yang telah lewat.

Barisan panjang kuntum-kuntum Bunga Amarilis yang memenuhi pelataran barat Gereja St. Mikael Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Belum lama ini, dalam beberapa obrolan lepas dengan Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Antonius R. Latu Batara, dia menceritakan, sedang mewujudkan impiannya ke depan tentang pelayanan pastoral di Paroki yang kini memiliki umat 9,972 jiwa (data Maret 2022), akan lebih menyentuh banyak orang, seperti yang telah mulai dia lakukan saat ini, bersama DPP diantaranya, penerapan Kegiatan Pastoral (rutin) Mingguan dan Bulanan.

Dalam pelayanan pastoral itu, telah dimulai dengan Misa Lansia, kaum Difabel dan perminyakan setiap hari Sabtu sore, pelayanan Ekaristi di Mbaru-Mbaru Gendang pada minggu ke-3, Misa Pembaharuan Pernikahan setiap minggu ke-4. Ada pula pelayanan Misa Pelajar, Jalan Salib, Misa Rutin di Gua Maria setiap tanggal 13, Misa GIM dan Misa di Kapela Adorasi yang terletak di timur Gereja Kumba.

Kini, setiap malam minggu, pelataran timur Gereja Kumba juga telah dilangsungkan pegelaran live music orang muda dan kuliner, tempat bertemunya semua orang, tidak hanya umat Paroki Kumba, untuk menikmati hiburan seni suara dan berbagai cita rasa makanan dalam suasana persaudaraan, yang mana, ke depannya akan terus dikembangkan.

Ia pun terus mengupayakan pelayanan pastoral dan administrasi di Paroki Kumba yang berorientasi pada sistem kerja efisen, efektif dan pasti agar umat Katolik dalam wilayah Paroki Kumba yang membutuhkan berbagai pelayanan bisa mendapatkannya dengan baik.

“Memasuki Pesta Intan ini, yang kita ingin bangun secara bersama adalah spirit kerja yang cerdas dan tulus. Satu istilah yang saya pakai dalam membangun kerja sama kita semua, yaitu Studi Tiru. Artinya, kita belajar dari pengalaman-pengalaman di mana kita pernah berada, di mana kita pernah bekerja.”

RD Antonius R. Latu Batara berpose bersama Bapak Florianus Mentot, Ketua Pelaksana I DPP Paroki St. Mikael Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Itu salah satu pesan penting yang digarisbawahi RD Andi Latu Batara, yang masih saya ingat jelas ketika ikut menghadiri Rapat dengan sejumlah pengurus DPP dan DKP Paroki Kumba, medio Agustus 2022 lalu.

Bagi imam yang sebelumnya bertugas sebagai Pastor Paroki Poka ini, inovasi merupakan kata kunci untuk melakukan berbagai pelayanan yang akan terus dikembangkan di Paroki Kumba. Inovasi yang bertitik tolak dari bekerja cerdas dan inklusif atau terbuka untuk menerima dan mendesain berbagai kemungkinan program yang bisa dilakukan untuk umat yang tersebar di 90 KBG pada 25 wilayah.

Seperti Bunga Amarilis Merah yang kini semakin banyak bermekaran indah nenawan hati di pelataran Gereja Kumba, di awal Oktober yang penuh harapan, umat Paroki Santu Mikael Kumba juga mesti menyambut gembira berbagai program dan inovasi yang sedang dilakukan oleh Pastor Paroki dan DPP-DKP.

Kita optimis sambil terus melangkah maju, bergandengan tangan mewujudkan misi Paroki Santu Mikael Kumba sebagai Komuni Gereja yang Hidup, berlandaskan iman, harapan dan kasih, serta berziarah menuju kepenuhan hidup dalam Kerajaan Allah. Selamat Pesta Intan.*

Be First to Comment

Leave a Reply