PAROKIKUMBA.ORG – Perayaan Ekaristi Hari Hidup Bakti Sedunia ke-27 berlangsung meriah di Gereja Santu Mikael Kumba, Jumat, 2 Februari 2024 pagi. Misa dipimpin Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar dan dihadiri 12 konselebran dari berbagai kongregasi yang berkarya di Keuskupan Ruteng, di antaranya Magister Novisiat SMM Ruteng, RP Heredi Suhartono, ada pula RP Silvester Naikofi, MI dan RP Rofinus Sumanto, CS.
Hari Hidup Bakti secara khusus didedikasikan oleh Gereja untuk para religius, biarawan-biarawati yang secara total telah mempersembahkan dan membaktikan diri bagi Allah, Gereja dan dunia. Dalam Misa ini, mereka mensyukuri dan memaknai Hari Hidup Bakti untuk memperbaharui komitmen penyerahan dan persembahan diri mereka yang telah menerima karunia luar biasa dari Tuhan yang memanggil mereka menjadi imam, bruder dan suster.
Para biarawati yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kongregasi Religius (FKKR) yang berasal dari berbagai Kongregasi yang berkarya di Keuskupan Ruteng, saat berada di halaman depan Gereja Santu Mikael Kumba, sesaat sebelum memulai perarakan masuk ke depan Altar sambil menggenggam lilin bernyala dalam Misa Hari Hidup Bakti Sedunia yang dipimpin Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar dan 12 konselebran lainnya, Jumat, 2 Februari 2024 pagi. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Misa yang mengambil tema “Berziarah Bersama di Jalan Perdamaian dengan Semesta” ini bertambah meriah dengan kehadiran rombongan penari para postulan dari Kongregasi SSpS dan penampilan koor gabungan yang beranggotakan para frater Novisiat SVD Kuwu dan calon biarawati dari Novisiat SSpS. Dalam Misa ini, Torok Persembahan dilaksanakan oleh Frater dari Kongregasi Vocasionis (SDV). Misa berjalan lancar dan khusyuk, dihadiri ratusan anggota komunitas hidup bakti (biarawan-biarawati) dalam semangat persaudaraan dan sukacita.
Perayaan Ekaristi dimulai dengan perarakan ratusan perwakilan biarawan-biarawati dari semua kongregasi yang ada, sambil memegang lilin bernyala yang dibawa setiap mereka, menuju ke depan Altar diiringi rombongan para imam. Gereja Santu Mikael Kumba, pagi itu, menjadi saksi sejarah, untuk kedua kalinya (sejak tahun lalu) para biarawan-biarawati merayakan dengan penuh syukur panggilan hidup bakti mereka dan membaharui komitmen itu dengan penuh syukur pula.
Para penari yang beranggotakan para postulan dari Kongregasi Suster Abdi Abdi Roh Kudus atau SSpS saat membawakan tarian pembukaan, perarakan menuju Altar yang menghantar para biarawati perwakilan kongregasi sambil menggenggam lilin bernyala dan barisan para imam dalam Misa Hari Hidup Bakti ke-27 di Gereja Santu Mikael Kumba, Jumat, 2 Februari 2024. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Dalam homilinya, RD Alfons menyampaikan rasa bahagia dan bangganya, berada di tengah para biarawan-biarawati yang berkarya di Keuskupan Ruteng ini, karena mereka semua adalah salah satu kekuatan utama yang handal dalam melaksanakan semua program pastoral keuskupan. Dikatakannya, saat ini, Gereja lokal Keuskupan Ruteng berada dalam Tahun Ekologi Integral, di mana dunia sedang mengalami krisis ekologi, seperti pencemaran udara dan air, kerusakan hutan dan perubahan iklim dengan segala dampaknya.
“Semuanya ini menyebabkan buruknya kualitas hidup manusia dan semesta alam ini. Kita semua dipanggil dan diutus untuk mengatasi berbagai krisis ekologi ini. Hari Hidup Bakti ini mendorong kita, sebagai kaum hidup bakti, untuk bertanya pada diri sendiri, sejauh mana kita bersatu, berpartisipasi dan merasa diutus untuk mengatasi krisis ekologi ini,” pesan RD Alfons.
Koor gabungan dari Novisiat SVD Kuwu dan Novisiat SSpS saat tampil memeriahkan Misa Hari Hidup Bakti Sedunia ke-27 di Gereja Santu Mikael Kumba, Jumat, 2 Februari 2024 pagi. Misa berlangsung semarak dengan berbagai lagu yang dinyanyikan mereka dengan merdu dan gempita. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Dia menambahkan, semua program pastoral Keuskupan Ruteng tahun ini berfokus pada ekologi yang menjunjung moto Harmonis, Pedagogis dan Sejahtera (HPS) dan mengajak semua kaum religius untuk mewujudnyatakan moto ini. “Mari kita bersatu, berpartisipasi dan berjalan bersama. Pendidikan ekologis dimulai dari komunitas masing-masing, di sekolah yang kita kelola dan kepada semua umat serta masyarakat. Bersama dalam aksi nyata, baik penanaman berbagai jenis pohon juga menjaga kebersihan di tengah lingkungan dan masyarakat, agar ruang lingkup hidup kita menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi kita semua,” tutur RD Alfons.
Setelah homili, dilangsungkan acara Pembaharuan Kaul-Kaul yang dilakukan oleh semua biarawan-biarawati yang hadir sambil menggenggam lilin yang bernyala. Pembaharuan Kaul dilakukan untuk mengingat kembali akan 3 kaul kebiaraan (ketaatan, kemurnian dan kemiskinan) yang pernah diikrarkan di kongregasi masing-masing.
Para konselebran yang berada di sisi timur Altar saat menghadiri Misa Hari Hidup Bakti Sedunia ke-27 yang dipimpin Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar di Gereja Santu Mikael Kumba, Jumat, 2 Februari 2024 pagi. Misa ini dihadiri ratusan kaum religius atau biarawan-biarawati yang berkarya di wilayah Keuskupan Ruteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pada kesempatan ini, Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar juga melantik pengurus baru Forum Komunikasi Kongregasi Religius (FKKR) Distrik Ruteng (tingkat Keuskupan Ruteng) yang dipilih sehari sebelumnya dalam rapat bersama di Aula Santu Mikael. Pengurus FKKR terpilih periode 2024-2027 yakni, Ketua RP. Rofinus Sumanto, CS, Wakil Ketua, RP Silvester Naikofi, MI, Sekretaris Sr. Fernanda, PSM (dari Kongregasi Penyembah Sakramen Maha Kudus), Bendahara, Sr. Teresa, FSE dan Sr. Marita Din, OSU.
“Kita semua diingatkan bahwa wadah FKKR adalah wadah yang sangat besar namun sulit untuk menemukan waktu yang pas untuk bisa bertemu karena berbagai kesibukan atau karya dalam masing-masing kongregasi. Kita berkomitmen menjaga kekompakan dan selalu bekerja sama dengan pihak keuskupan, menyukseskan berbagai program keuskupan, walaupun masing-masing kongregasi memiliki visi dan misi kongregasi masing-masing,” ucap BR John Baptista, FC, Ketua FKKR Kevikepan Ruteng, mengutip pesan tertulis RP Damianus M. Gare Gili, OSM, mantan Ketua FKKR Distrik Ruteng periode 2016-2024 yang kini sedang berkarya di Jakarta.
Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar saat memimpin Misa Hari Hidup Bakti Sedunia ke-27 di Gereja Santu Mikael Kumba, Jumat, 2 Februari 2024. Ia berpesan agar para religius berpartisipasi dalam mengatasi krisis ekologi yang sedang melanda dunia dewasa ini dengan cara bersama-sama memberikan pendidikan ekologis mulai dari komunitas masing-masing. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Usai Misa diadakan Resepsi Bersama di Aula Santu Mikael yang dihadiri RD Alfons dan semua biarawan-biarawati. Dalam acara ini, digelar berbagai atraksi dari sejumlah kongregasi, seperti tarian-tarian adat dari berbagai daerah, lagu daerah, dan juga hiburan lagu-lagu rohani. Sehari sebelumnya, seperti dilansir media ini, para religius (biarawan-biarawati) mengikuti kegiatan Sosialisasi Tahun Pastoral Ekologi Integral : Harmonis, Pedagogis dan Sejahtera (HPS) yang dilaksanakan di Aula Santu Mikael Paroki Kumba.
Tim Sosialisasi Tahun Pastoral Ekologi Integral (HPS) hadir mempresentasikan materi-materi Tahun Ekologi Integral dan Berbagai Program Kerjanya dengan pembicara Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng, RD Dr. Martin Chen dan Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Ruteng, RD Stanis Harmansi. (Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba)
PAROKI KUMBA, RUMAH KITA BERSAMA
Comments are closed.