PAROKIKUMBA.ORG – Prosesi arca Bunda Maria Ratu Rosario yang mengawali event religi dan budaya Festival Golo Curu 2024 berlangsung meriah di wilayah Paroki Santu Mikael Kumba, Selasa, 1 Oktober 2024 malam. Ribuan umat bersama para imam, suster, bruder dan frater dari berbagai tarekat religius yang berkarya di paroki tersebut menyambut kedatangan arca Bunda Maria di perbatasan antara Paroki Santu Fransiskus Asisi Karot dan Paroki Kumba, tepatnya di wilayah KBG Eklesia Wilayah Kana.
Ratusan pelajar Paroki Kumba yang mengenakan busana adat sejak sore hari telah berbaris sambil membawa berbagai ragam panji, seperti panji 93 KBG, ratusan bendera Vatikan dan Merah Putih, panji – panji bergambar logo Keuskupan Ruteng dan logo Paroki Santu Mikael Kumba bergambar Sang Panglima Bala Tentara Surga. Ribuan umat sambil menyalakan lilin dan memegang Rosario menerima kedatangan arca Bunda Maria dengan khusyuk. Di lokasi penjemputan ini, terbentang pula sebuah spanduk besar bertuliskan ucapan Selamat Datang Bunda Maria Ratu Rosario di Paroki Kumba.
Misdinar atau Putra-Putri Altar saat mempersembahkan tarian penyambutan arca Maria Ratu Rosario dalam Festival Golo Curu di perbatasan antara Paroki Santu Fransiskus Asisi Karot dan Paroki Santu Mikael Kumba, Selasa, 1 Oktober 2024 malam. Ribuan umat Paroki Kumba mengambil bagian dalam penjemputan ini dan berprosesi ke Gereja Kumba tempat arca Bunda Maria ditahtakan. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Seusai digelarnya Perayaan Ekaristi Pembukaan Festival Golo Curu di Gereja Santu Fransiskus Asisi – Karot, menjelang pukul 18.30 rombongan pembawa arca Bunda Maria tiba di perbatasan kedua paroki dan langsung diterima dengan tarian adat penyambutan yang dibawakan oleh Putra-Putri Altar Paroki Kumba. Penerimaan dan sapaan adat Kepok Curu dilakukan oleh para pengurus DPP-DKP Paroki Kumba yang menandai umat paroki ini gembira dan bahagia menyambut kedatangan Sang Bunda Ratu Rosario.
Nampak hadir dalam acara penerimaan ini, Pastor Paroki Karot, RP Bonivantura Y. Lelo, OFM, Ketua Komisi Kerohanian Keuskupan Ruteng dan RD Ompi Lasma Latu. Seusai acara tersebut, arca Bunda Maria Ratu Rosario lalu diarak menuju Gereja Santu Mikael Kumba melewati sepanjang Jalan Satar Tacik. Prosesi meriah ini diikuti ribuan umat yang berbusana adat juga kaum religius sambil berdoa Rosario dan menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Maria sambil menggenggam lilin.
Penerimaan secara Adat Manggarai arca Bunda Maria Ratu Rosario saat tiba di depan Gereja Santu Mikael Kumba pada Selasa, 1 Oktober 2024 malam sekitar pukul 19.15 oleh jajaran pengurus DPP dan DKP serta Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Andi Latu Batara dan Magister Novisiat SMM Ruteng, RP Heredi Suhartono. Di Gereja ini, lalu dilangsungkan Misa Pembukaan Bulan Rosario. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Misa Meriah di Gereja Kumba
Tiba di depan Gereja Kumba sekitar pukul 19.15, arca Bunda Maria diterima dengan pengalungan selendang oleh 2 anggota Misdinar dan kembali disapa secara adat Manggarai (Kapu) oleh Stanis Tatu, sesepuh pengurus DPP Paroki Kumba. Ia didampingi para pengurus DPP-DKP dan Pastor Paroki Kumba, RD Andi Latu Batara serta Magister Novisiat Serikat Maria Montfortan (SMM) RP Heredi Suhartono.
Arca Bunda Maria Ratu Rosario lalu diarak memasuki Gereja Santu Mikael Kumba dengan sebuah prosesi meriah, diiringi tari-tarian, lagu pembukaan yang membahana dan ribuan nyala lilin umat yang memenuhi Gereja. Misa dipimpin RD Andi Latu Batara dan konselebran, RP Edi, sapaan akrab RP Heredi Suhartono.
Arca Bunda Maria Ratu Rosario yang diprosesikan dalam Festival Golo Curu 2024 saat diarak masuk ke dalam Gereja Santu Mikael Kumba setelah sebelumnya diterima secara adat. Ribuan umat mengikuti penyambutan ini yang dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi. Selama 2 hari arca Bunda Maria akan berada di Paoki Kumba dan selanjutkan dihantar menuju Gereja Kristus Raja - Mbaumuku. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Dalam pesan homilinya, RP Edi mengatakan, kemampuan untuk merangkul yang tak berdaya, yang lemah, yang rapuh dan yang rentan adalah bagaikan bensin yang membuat misi gereja bergerak maju atau sekurang-kurangnya membuat hidup orang lain bergerak maju. “Kita merenungkan tema ini ketika kita sedang memulai devosi kita kepada Bunda Maria. Semoga devosi yang kita jalankan selama Bulan Oktober ini, juga melalui Festival Golo Curu membantu kita untuk memiliki kemampuan untuk menyambut mereka yang lemah dan tak berdaya.” tuturnya. (Jimmy Carvallo | Perwarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba)
PAROKI KUMBA RUMAH KITA BERSAMA
Comments are closed.