Penulis : Valentius Gara Ndewi | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Paroki Santu Mikael Kumba menggelar Rekoleksi bagi kelompok rohani, biarawan-biarawati, Pengurus DPP, Pengurus DKP dan Seluruh karyawan Paroki. Tujuannya adalah merekatkan tali persaudaraan dalam meningkatkan semangat pelayanan dengan memupuk kembali keimanan dan ketakwaan mereka kepada Sang Pencipta.
Rekoleksi dilaksanakan pada Hari Senin, 28 November 2022 di gereja Santu Mikael Kumba yang diberikan oleh RD. Ompi Latu atau yang dikenal dengan sebutan Romo Ompi. Rekoleksi ini bertemakan ‘ Pulanglah Mereka ke negeri melalui jalan lain’ (Mat.2:12).
Ratusan umat, yakni dari unsur DPP, DKP, Organisasi Rohani dan karyawan paroki saat mengikuti rekoleksi di Gereja Santu Mikael Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Lebih lanjut Romo Ompi menyatakan bahwa siapakah yang pulang? Yang pulang adalah ketiga majus dari Timur, mereka adalah Baltasar, Gaspar dan Melkior. Mereka ini berasal dari Persia yang sekarang dikenal dengan sebutan Iran. Mereka lewat jalan lain karena mereka telah memperoleh energi baru setelah bertemu dengan Yesus. Energi baru itu adalah gembiraan.
Di hadapan peserta yang terdiri dari Pastor paroki (RD Andy Latu Batara), Pastor rekan (RD Gregorius da Costa), para suster, kelompok rohani, pengurus DPP, Pengurus DKP dan Karyawan paroki, Romo Ompi dengan tegas menyatakan bahwa 80% umat sekarang lagi marah dengan Tuhan. Mereka marah dengan Tuhan karena mereka merasa bahwa mereka telah banyak menghabiskan waktu untuk berdoa, mereka rajin memberikan intensi dalam perayaan misa dan mereka juga dengan setia membuat novena namun, Tuhan tidak mengabulkan permohonan mereka.
Nampak peserta yang mengikuti Rekoleksi yang dibawakan oleh RD Ompi Latu. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Semua orang sekarang sedang gelisah, marah benci dan dengki. Sadarlah, bahwa semua itu akan membuat orang menjadi sakit. Perjumpaan dengan Yesus hendaklah membawa orang kepada kebahagian.
Mengapa orang tidak Bahagia ? Orang tidak Bahagia karena mereka kecewa dengan saudara seiman, pemimpin rohani dan bahkan kecewa dengan Tuhan.
Kekecawaan mereka merupakan hal yang wajar dalam hidup ini. Karena Allah telah memberikan kepada kita sebuah saraf yang tersimpan di otak yang namanya ‘ Amigdala’. Amigdala (amygdala) adalah bagian dalam anatomi otak yang berhubungan dengan proses emosi, perilaku, dan memori. Bagian otak ini seperti kacang almond yang bersama dengan hippocampus menjadi bagian dari limbik. Limbik adalah struktur dalam otak yang terlibat dalam respon parilaku dan emosional.
Orang menjadi tidak bahagia karena saraf itu menggerakan orang untuk marah, benci dan dendam. Orang marah dan terus menggerutu ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, Romo Ompi mengajak dan menunjukan kepada peserta cara agar setiap orang harus belajar untuk mengendalikan ‘Amigdala’ dengan duduk diam selama 90 menit sambil menarik dan menghembus napas.
Kelompok – kelompok Kerasulan Rohani ikut mengambil bagian dalam Rekoleksi menyambut Natal di Gereja Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Bagi Romo Ompi obat untuk bahagia hanya terletak pada belajar tahan rasa sakit. Tuhan pasti tidak akan mengabulkan keinginan Anda jika anda kalian memiliki niat berdoa agar mendapat suai keinginan. Padre Pio menyatakan bahwa ‘Tidak ada satupun penderitaan yang ditanggung untuk cinta kepada Kristus, walaupun yang ditanggung secara kurang baik, yang tidak dibalas dalam kehidupan kekal.
Bahkan Padre Pio menyatakan bahwa Tuhan pernah meminta kepadanya ‘ Anak-Ku aku membutuhkan korban untuk menenangkan murka ilahi Bapa-Ku yang adil. Perbaharuilah pengorbananmu dan perbuatlah hal tersebut tanpa keraguan. Karena jika orang dapat mengerti nilai-nilai dari penderitaan, mereka tidak akan mencari kenikmatan, melainkan hanya untuk menderita.
Jadi Ketika kita sedang menderita sakit atau marah janganlah terus menggerutu, atau menyalahkan orang lain. Kita juga jangan terlalu kecewa jika orang menyakiti kita, tetapi kita harus belajar untuk bersabar dan menikmati rasa sakit itu dalam diam dan doa. Belajarlah dari peristiwa di Golgota Ketika Yesus di salibkan ada dua penyamun yang satunya bernama Kesma, ia terus menggerutu dan memprovokasi Yesus sedangkan seorang penyamun disampinya yaitu Dismas dengan tenang meminta agar Yesus bisa menolongnya.
Adorasi Sakramen Maha Kudus dipimpin RD Ompi Latu dan RD Gregorius da Costa menjadi bagian dari rangkaian acara Rekoleksi. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Hasil yang diperoleh adalah Yesus mengatakan hari ini engkau, Dismas akan bersama-sama dengan-Ku di Firdaus. Jadi doa yang benar adalah berhenti protes, berhentih mengeluh, tapi percaya dan serahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Dengan demikian kita telah menemukan jalan lain yaitu berdoa supaya kita tetap Bahagia. Karena kebahagiaan adalah obat mujarab dalam hidup.
Setelah rekoleksi Romo Ompi Bersama dengan Romo Rens (RD Gregorius da Costa) menyempurnakan rekoleksi dengan misa bersama dan penyembahan sakramen Maha Kudus.
Be First to Comment