Foto : RD Urbanus Gara (berdiri paling belakang) didampingi Ketua Komisi Kerohanian Keuskupan Ruteng, RD Ompi Lasma Latu dan para imam konselebran lainnya saat akan berarak masuk dalam kemah tempat digelarnya Misa Sulung dan Syukuran Tahbisannya di halaman Kampung Kumba – Ruteng, Rabu, 23 Oktober 2024. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
PAROKIKUMBA.ORG – Lebih dari seribu umat menghadiri Misa Sulung dan Syukuran Tahbisan RD Urbanus Gara yang dihelat di Natas atau Halaman Kampung Kumba di Ruteng, Rabu, 23 Oktober 2024 pagi. Pada Misa ini hadir 24 imam, termasuk sejumlah imam teman seangkatan yang ditahbiskan bersamanya pada pekan sebelumnya di Gereja Katedral Ruteng. Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh umat, umat lintas agama dan pengurus DPP-DKP Paroki Kumba hadir.
Rombongan penari yang menghantar para imam memasuki Altar tempat dilangsungkannya Misa Sulung dan Misa Syukur RD Urbanus Gara yang didelenggarakan di Halaman Kampung Kumba, Rabu, 23 Oktober 2024 pagi. Ribuan umat menghadiri Misa ini yang berlangsung meriah dan lancar. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Misa yang dimeriahkan penampilan Paduan Suara Gratia Plena yang semuanya beranggotakan orang Kumba ini, dihadiri langsung Ketua Komisi Kerohanian Keuskupan Ruteng, RD Ompi Lasma Latu, Ketua Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE) RD Josi Erot, Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Andi Latu Batara, Pastor Paroki Santu Petrus dan Paulus – Denge, RD Ferdynandus Gonzaga Hanspurna, Pastor Paroki Santu Vitalis – Cewonikit, RD Ardrianus Benediktus Obot, para imam diosesan Keuskupan Ruteng dan imam-biarawan dari berbagai Tarekat Religius dan para biarawati yang berkarya di Paroki Kumba.
Suasana saat dilangsungkannya Misa Sulung dan Misa Syukur atas tahbisan imamat RD Urbanus Gara yang dihadiri 24 imam konselebran di Halaman Kampung Kumba - Ruteng. RD Ans, sapaan akrabnya, menerima Sakramen Pentahbisan Imamat dari Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat pada Jumat, 18 Oktober 2024 di Gereja Katedral Ruteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Dalam homilinya, RD Ompi Lasma Latu mengatakan, dengan menerima Tahbisan Imamat dari Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat pada Jumat, 18 Oktober 2024 lalu di Gereja Katedral Ruteng, Allah memulai karya baik dalam diri Romo Ans sesuai dengan moto tahbisannya, yakni ‘Ini aku, utuslah aku’ (Yesaya 6:8). “Tuhan tidak mengambil kekurangan atau kelemahan. Tuhan menitipkan kelemahan dan kekurangan supaya Dia turun atas kita. Sehingga umat jangan pernah mengharapkan pastor sempurna. Jangan pernah. Pastor tidak pernah sempurna,” ujar RD Ompi.
Penderitaan dan Masalah Adalah Berkat
RD Ompi mengajak RD Ans dan semua imam untuk memusatkan perhatian kepada Tuhan, fokus kepada Tuhan seperti Nabi Yesaya, melihat Tuhan seperti Rasul Paulus, karena Tuhan tidak peduli pada kemampuan berbicara. Dikatakan RD Ompi, kerapuhan hidup manusia terjadi karena terlalu sering memperhatikan penampilan sehingga seringkali gelisah karena mengutamakan penampilan juga kehebatan serta kepintaran. “Ternyata itu tidak bisa selalu dapat diandalkan. Maka, kita menjadi sulit menerima kekurangan. Ingat, Tuhan menitip kelemahan, kekurangan pada kita, supaya Dia turun memegang tangan kita,” ucapnya.
Silvester Baeng (duduk di barisan depan kedua dari kiri), Tua Golo Tenda yang sekaligus Ketua Panitia Misa Sulung dan Misa Syukur RD Urbanus Gara dan Flori Mentot (kiri) Ketua Pelaksanan DPP Paroki Santu Mikael Kumba, saat hadir bersama lebih dari seribu umat lainnya dalam Misa Sulung dan Misa Syukur RD Ans di Halaman Kampung Kumba, Rabu, 23 Oktober 2024 pagi. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Imam yang melayani di Gereja Devosional Santu Yosef ini menambahkan, para imam harus selalu belajar untuk menyerahkan diri secara total kepada Tuhan dan membangun kesadaran untuk setia bersatu dengan Tuhan, tinggal di dalam Tuhan. Dengan berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi sepanjang ziarah kehidupan ini, lanjut dia, imam dipanggil untuk meniru kisah Petrus yang ‘membiarkan Tuhan Yesus masuk ke dalam perahu yang kosong’ setelah tidak mendapatkan ikan tangkapan semalam penuh saat melaut.
“Kadang-kadang sebagai imam, kita merasakan kosong, mengalami ‘titik buta’ tidak tahu harus berbuat apa, merasa berdosa, tetapi ijinkan Tuhan masuk. Akan ada waktunya kita semua merasakan tidak berdaya apa-apa, tapi mari, kembalilah kepada Tuhan. Tantangan dan masalah pasti akan kita alami, namun ingatlah selalu bahwa penderitaan dan masalah itu adalah berkat. Melalui sakit, Tuhan melakukan sesuatu. Lihatkan Kristus yang berduri di kepalaNya, tersalib. Itu kekuatan yang menguatkan dari rasa sakit,” kata RD Ompi.
RD Urbanus Gara (tengah) didampingi Ketua Komisi Kerohanian Keuskupan Ruteng, RD Ompi Lasma Latu (kanan) dan Pastor Paroki Santu Petrus dan Paulus - Denge, RD Ferdynandus Gonzaga Hanspurna (kiri) saat mengangkat Ekaristi dalam memen konsekrasio pada Misa Sulung dan Misa Syukur atas pentahbisan imamatnya di Halaman Kampung Kumba, Rabu, 23 Oktober 2024 siang. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Bukti Nyata Kasih Tuhan
Saat menyampaikan sambutan, RD Ans mengatakan, ziarah panggilannya menuju imamat diwarnai dengan kehadiran dan dukungan banyak orang, dimulai dari keluarga, para sahabat, pendidik, para imam yang diterimanya sebagai bukti nyata Kasih Tuhan. “Ada saat di mana saya merasakan pengalaman yang dirasakan Yesaya dan Rasul Petrus yang ragu dan tidak yakin dengan panggilan Tuhan. Meskipun demikian, melalui pengalaman hidup dan kehadiran orang-orang sekitar yang senantiasa meyakinkan dan meneguhkan saya,” ujarnya.
Anak sulung dari 5 bersaudara pasutri Vitalis Gara dan Imaculata Ndiu ini menuturkan, dalam rasa tidak berdaya dan tidak berkuasa di hadapan kehendak dan rancangan Allah, sehingga ia menyerahkan diri sepenuhnya pada rancangan Tuhan melalui komitmen Yesaya, ini aku dengan segala kekuarangan dan kelebihan, dengan segala ketidaksempurnaan dan segala pergumulanku, Engkau sendirilah Tuhan yang akan menyempurnakannya.
Mengenakan busana adat, Paduan Suara Gratia Plena Paroki Santu Mikael Kumba saat tampil memeriahkan Misa Sulung dan Misa Syukur RD Urbanus Gara yang diselenggarakan pada Rabu, 23 Oktober 2024 pagi di Halaman Kampung Kumba. Paduan Suara ini beraggotakan orang-orang Kumba yang selalu melayani liturgi gereja pada hari-hari raya dan Misa khusus seperti pernikahan dan syukuran. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
“Moto tahbisan ‘Ini aku, utuslah aku’ juga mengandung suatu keyakinan bahwa Tuhan sungguh mengenal saya dan karena itu, saya pun dituntut untuk benar-benar mengenal Tuhan yang telah memanggil saya. Moto ini juga mengandung pengenalan akan Allah dan pengalaman akan kasihNya. Saya dipanggil untuk suatu tugas perutusan tertentu, sebagaimana pelayan para murid, saya dipanggil untuk menjadi pelayan manusia dengan membawa Kabar Gembira bagi semua orang, terutama orang-orang kecil dan yang paling tidak diuntungkan dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya dan sebagainya,” ucap RD Ans.
Jajaran pengurus DPP dan DKP Paroki Santu Mikael Kumba berfoto dengan RD Urbanus Gara seusai acara penyerahan Tanda Cinta dari umat Paroki Kunba berupa paket-paket kado dan simbolik Dana Kesehatan Seumur Hidup untuknya. Tanda Cinta ini merupakan bagian dari program tetap yang ada di Paroki Kumba untuk semua imam anak paroki. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Dalam Misa ini, Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Andi Latu Batara dan DPP-DKP juga menyerahkan Tanda Cinta berupa 8 kado dari umat Paroki Kumba ditambah Dana Kesehatan Seumur Hidup kepada RD Ans selaku ‘anak Paroki Kumba’ yang ke 25 yang ditahbiskan menjadi imam. (Baca Juga : RD Andi Latu Batara: Tunjukkanlah Identitasmu Dalam Karya Pelayanan). Dana Kesehatan merupakan program DPP-DKP Paroki Kumba untuk semua imam anak Paroki Kumba dan para imam yang berkarya di Paroki Kumba.
RD Urbanus Gara lahir di Timung, 29 Juli 1996 dari pasangan Vitalis Gara dan Imaculata Ndiu. Sulung dari 5 bersaudara ini pernah sekolah di SDK Kumba I, SMP-SMA Seminari Pius XII Kisol (2009-2015), TOR Himo Tiong Ritapiret (2015-2016), Studi Filsafat di STFK Ledalero (2016-2020), TOP di Seminari Pius XII Kisol (2020-2022), Studi S2 Teologi di ITFK Ledalero (2022-2024) dan ditahbiskan menjadi Diakon pada 9 Juni 2024 oleh Mgr Fransiskus Kopong Kung di Seminari Tinggi Interdiosesan St. Petrus Ritapiret.
Orang tua dan nenek dari RD Urbanus Gara (berdiri paling depan) berfoto bersama para imam konselebran seusai digelarnya Misa Sulung dan Misa Syukur atas pentahbisan imamat RD Urbanus yang akrab dipanggil Romo Ans di Halaman Kampung Kumba. Misa ini berlangsung meriah dan dihadiri umat dan keluarga serta para biarawati dari sejumlah kongregasi yang berkarya di Paroki Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Praktek Diakonat di Paroki Santu Petrus dan Santu Paulus Denge (Bulan Juli-Oktober 2024) dan ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr Siprianus Hormat di Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga – Santu Yosef Katedral Ruteng ada 18 Oktober 2024 bersama 8 imam lainnya. Paska tahbisan imam, ia kembali ditempatkan untuk berkarya sebagai Pastor Rekan di Paroki Santu Petrus dan Paulus Denge. (Jimmy Carvallo | Perwarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba)
Comments are closed.