PAROKIKUMBA.ORG – Puluhan biarawan-biarawati dari berbagai kongregasi yang berkarya di wilayah Paroki Santu Mikael Kumba dan para imam-biarawan dari luar paroki yang sering terlibat dalam pelayanan Sakramen Tobat dan Misa di KBG-KBG serta sejumlah Ketua Komisi di Pusat Pastoral (PusPas) menghadiri acara Temu Persaudaraan yang diinisiasi oleh Pastor Paroki Kumba, RD Kornelis Hardin di Ruang Rapat DPP Kumba, Selasa, 4 Maret 2025 malam.
Meski sejak petang hari hujan deras mengguyur, namun tak menyurutkan semangat dan antusiasme para imam, biarawan-biarawati menghadiri acara yang berlangsung lebih dari 3 jam ini. Temu Persaudaraan merupakan sebuah “lompatan baru” di Paroki Kumba, mengingat selain mengusung spirit “Paroki Kumba Rumah Kita Bersama” juga dalam rangka mempererat persaudaraan yang telah lama terjalin dengan sangat baik, termasuk menyamakan ‘frekuensi’ agar semua program pastoral di paroki yang memiliki 92 KBG ini sukses terlaksana sesuai harapan.
Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE), RD Marsel Zosimus Erot, akrab disapa Romo Jossy (duduk di depan paling kanan), Ketua Komisi Pendidikan dan Ketua Yayasan SUKMA, RD Patrick Dharsam Guru (tengah berjeket coklat) dan RD Thomas Julivaldish Tanto saat hadir dalam acara Temu Persaudaraan biarawan-biarawati dan para imam di Pusat Pastoral (PusPas) dengan Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Dino Hardin, Selasa, 4 Maret 2025 malam. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Disaksikan media ini, sejumlah imam dari Pusat Pastoral turut hadir, seperti Ketua Komisi Liturgi, RD Aleksius Andi Jeramat, Ketua Komisi PSE, RD Marsel Zosimus Erot, Ketua Komisi Pendidikan dan Ketua Yasukma, RD Patrick Dharsam Guru, Ketua Komisi Kepemudaan, RD Martinus Gunardi Kendo, Direktur Lembaga Caritas, RD Benediktus Gaguk, dan ada pula RD Thomas Julivaldish Tanto.
Selain itu, hadir pula Magister Novisiat Serikat Maria Montfortan (SMM), RP Heredi Suhartono, Pemimpin Biara Daughter of Wisdom/Putri-Putri Kebijaksanaan (DW), Sr. Valerine Marthe, Pemimpin Biara Ordo Santa Ursula (OSU), Sr. Marita, serta pimpinan dan anggota tarekat religius lain seperti, Kongregasi Somascan, Kongregasi Schalabrinian, Suster Katekis Hati Kudus Yesus (SCSC), Suster Putri-Putri Fransiskanes (FSE), Suster-Suster Karitas Bunda Yang Setia dan Penolong Abadi (BPS), Suster-Suster Dina Santu Yosef dan kongregasi lainnya.
Suasana saat digelarnya acara Temu Persaudaraan dengan Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Dino Hardin yang dihadiri biarawan-biarawati yang berkarya di Paroki Kumba, para imam di Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng serta imam-biarawan dari kongregasi lainnya yang biasa ikut melayani umat di Paroki Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Bersama Membangun Paroki Kumba
Pastor Paroki Kumba, RD Dino tampak didampingi oleh Ketua Pelaksana I DPP, Flori Mentot dan Ketua Pelaksana II, Hima Domi Antonius juga Vikaris Parokial Kumba, RD Hironimus Apul. Selain memperkenalkan diri sebagai Pastor Paroki ke-15, RD Dino juga membuka acara yang penuh keakraban ini dengan mempresentasikan informasi seputar update perkembangan, data statistik dan berbagai program, termasuk program-program unggulan yang akan mengisi Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif.
Dikatakan RD Dino, sebagai Pastor Paroki Kumba, dia berterima kasih dan mengapresiasi atas semua bentuk kerja sama, keterlibatan dan dukungan berbagai tarekat religius dan para Ketua Komisi di PusPas yang telah berkontribusi dengan berjalan-bersama dalam berbagai bentuk pelayanan kepada umat di paroki ini, hingga menjangkau umat di KBG-KBG melalui pelayanan sakramen tobat dan Ekaristi, seperti di masa Prapaskah dan Adven, termasuk program katekese (APP dan BKSN) yang ikut didampingi oleh para biarawati (suster).
Secara khusus, bekas Ketua Yasukma Manggarai Barat (sekarang Keuskupan Labuan Bajo) ini juga memuji dedikasi dan pelayanan mereka dalam liturgi, pembagian komuni setiap Misa di Gereja Santu Mikael, di Gereja Santu Leonardus Porto Mauritio – Stasi Carep, misa-misa di Mbaru Gendang, misa tematis (khusus) seperti di kompleks pemakaman dan pelayanan pengantaran komuni untuk orang sakit juga lansia di KBG-KBG.
Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Kornelis Hardin yang akrab disapa Romo Dino saat mempresentasikan berbagai program yang akan mengisi Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif di Paroki Kumba. Ia mengajak semua anggota tarekat religius yang berkarya di paroki ini dan para imam PusPas serta kongregasi lainnya untuk bersama dalam mendukung kesuksesan program dan pelayanan pastoral yang ada. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Sehubungan dengan kerja bersama dalam “membumikan” berbagai program yang telah disusun mengisi Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif, RD Rino menuturkan ada berbagai program yang menanti untuk dikerjakan dengan saling berkolaborasi di antara semua unsur yang ada dalam Paroki Kumba, seperti DPP, DKP, Rumpun dan Seksi, Wilayah dan KBG, biara-biara, komunitas/kelompok kategorial yang di dalamnya ada aneka organisasi rohani, OMK, PPA, dan SEKAMI.
“Saya juga akan mengunjungi satu per satu biara-biara yang ada dalam wilayah Paroki Kumba sehingga dalam persaudaraan kita bersama-sama membangun Paroki Kumba dengan bekerja sama yang sinergis dalam melayani umat sehingga semua bentuk pelayanan yang ada bisa terasa ringan karena kita bersama-sama mengambil bagian,” ucapnya.
RD Dino berharap, apa yang sudah berjalan baik dalam chemistry antara biara-biara dengan Paroki Kumba selama ini, akan terus ditingkatkan dengan kerja sama, baik dalam perayaan-perayaan liturgi maupun berbagai kegiatan lainnya. Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif, lanjut dia, menjadi penyemangat perjumpaan dalam pelayanan bersama kepada semua umat sehingga bersama umat terwujud Gereja sinodal, yakni komunitas gereja yang berjalan bersama dalam mengikuti Yesus Kristus di tengah dinamika dan tantangan zaman dewasa ini.
Sepucuk Surat yang Membahagiakan
Dalam Temu Persaudaraan ini, juga diperkaya dengan sesi dialog, tanya jawab, dan sharing yang membahas berbagai hal seputar kolaborasi kerja sama yang telah dan akan terus dilaksanakan di masa mendatang. Beberapa dari anggota tarekat religius juga mengisahkan gambaran umum komunitas biara mereka, sehingga Pastor Paroki, Vikaris Parokial dan DPP mendapat gambaran tentang karya misi dan model pelayanan yang kemungkinan bisa dikembangkan untuk pendampingan umat di KBG dan kelompok-kelompok kategorial.
Suster Yuliana, DW saat berbincang dengan media ini seputar kesan dan harapannya dari acara Temu Persaudaraan Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Dino Hardin dengan semua biarawan-biarawati yang berkarya di Paroki Kumba. Ia mengatakan, senang dan bahagia bisa mengikuti acara ini karena bisa saling berkenalan dan mensharingkan berbagai hal seputar pelayanan mereka di paroki tersebut selama ini. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Sr. Yuliana dari Kongregasi Putri-Putri Kebijaksanaan (Daughter of Wisdom/DW), di sela-sela mengikuti acara ini, kepada PAROKIKUMBA.ORG menuturkan, ketika menerima sepucuk surat dari Paroki Kumba yang mengundang mereka hadir pada Temu Persaudaraan dengan Pastor Paroki, dirinya merasa sangat bahagia dan gembira. “Saya merasa bahagia, karena pertemuan dengan Pastor Paroki, di mana kami biarawan-biarawati diundang khusus, itu sangat berkesan dan kami merasa diperhatikan,” ujarnya.
Dengan Temu Persaudaraan ini, lanjut Sr. Yuliana, mereka merasakan bahwa Pastor Paroki ingin mengenal mereka semua lebih dekat lagi dan mereka sungguh-sungguh menjadi mitra kerja di mana ada dialog persaudaraan, ada listening attitude yakni RD Dino mau mendengarkan suara biarawan-biarawati, termasuk mendengarkan keluh-kesah, dan kisah-kisah bagaimana para biarawan-biarawati menjalani hidup dalam komunitas termasuk aktivitas-aktivitas keseharian dalam biara.
“Jadi, kami tidak dipandang hanya sekedar rekan kerja, tetapi betul-betul dianggap sebagai rekan kerja yang bukan hanya dari aspek kerja yang dilihat, namun jauh dari itu, yang mesti dikenal dengan lebih baik. Dia mengenal kami dan kami juga mengenal dia. Senang rasanya ketika mendengar, tadi Romo Dino bilang bahwa dia akan mengunjungi juga biara-biara, karena di situ nanti ada dialog-dialog intensif, beliau sebagai Pastor Paroki dan kami semua sebagai anggota biara yang berkarya di paroki ini,” ucap Sr. Yuliana.
Tidak Sekedar Menghitung Kolekte
Acara Temu Persaudaraan, lanjut Sr. Yuliana, merupakan awal yang menyenangkan untuk bisa membangun kerja sama yang baik karena ada rasa persaudaraan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, dia berharap, akan mengurangi keluhan dan mis-komunikasi yang bisa saja terjadi karena kurangnya perjumpaan dan dialog-dialog.
“Yang paling membahagiakan memang ada langkah lanjutan dari Temu Persaudaraan antara Pastor Paroki dengan kami para religius, yaitu ada kunjungan persaudaraan ke biara-biara. Itu hal yang sangat baik dan kami senang sekali. Yang sering kami diskusikan dalam kongregasi, bagaimana agar kami betul-betul bisa melibatkan diri di dalam kegiatan-kegiatan paroki, bukan hanya sekedar membantu ‘menghitung kolekte’ tetapi juga dalam kancah kehidupan sosial umat kami bisa ikut nimbrung, misalnya ada kalau keluarga-keluarga yang mengalami masalah, pendampingan kaum muda, dan lainnya. Dari dialog ini, kiranya kami bisa mengambil bagian dalam harapan itu. Mungkin dalam situasi – situasi tertentu, paroki tahu ada kebutuhan yang membutuhkan kehadiran kami, tetapi kami tidak tahu” tuturnya.
Sr. Alisia dari Kongregasi Putri-Putri Fransiskanes Santa Elisabet (FSE) saat menyampaikan sharingnya dalam acara Temu Persaudaraan Tarekat Religius separoki Kumba dengan RD Dino Hardin dan DPP yang dilaksanakan di Ruang Rapat DPP pada Selasa, 4 Maret 2025 malam. Dalam acara ini para biarawan-biarawati saling mensharingkan dan bertanya jawab seputar ziarah keterlibatan mereka dalam pelayanan kepada umat di Paroki Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Langkah Bagus Bangun Kebersamaan
Berbincang dengan Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Ruteng, RD Aleksius Andi Jeramat yang ikut ‘mengalir’ merasakan hangatnya atmosfir kegembiraan acara Temu Persaudaraan tersebut, mengatakan, kegiatan semacam ini baginya merupakan suatu hal yang luar biasa karena Pastor Paroki dan DPP menyadari bahwa dalam program-program pastoral dan dalam karya pastoral tidak hanya menjadi milik Pastor Paroki dan DPP tapi juga milik bersama umat dan juga dengan merangkul biara-biara atau komunitas yang ada di Paroki Kumba.
“Acara yang bagus karena menjadi suatu langkah yang sangat baik. Sebenarnya para pelayan pastoral juga dapat disentuh secara personal dan tentu dengan kedekatan secara personal ini juga akan mempengaruhi gerak bersama, sehingga ketika di tengah umat (KBG) spirit kebersamaan itu jugalah yang dibangun. Kebersamaan di level ini, itulah yang ditularkan kepada umat di KBG sehingga umat juga merasakan bahwa seperti inilah pelayanan yang kita jalankan bersama dan umat ada rasa memiliki di dalam pelayanan pastoral itu,” kata RD Andi.
Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Ruteng, RD Aleksius Andi Jeramat. Bersama sejumlah imam Ketua Komisi yang ada di Pusat Pastoral, ia hadir dalam acara Temu Persaudaraan Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Dino Hardin dengan semua anggota Tarekat Religius separoki Kumba dan para imam di PusPas serta kongregasi lainnya yang biasa melayani Misa di Paroki Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Ketua Panitia Sidang Pastoral Post Natal 2025 Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif ini menambahkan, ada banyak program pastoral yang diterjemahkan di tingkat paroki dan dengan demikian, paroki memiliki ruang yang besar untuk menerjemahkannya dalam konteks paroki sesuai dengan kreativitas yang ada dan melibatkan semua pelayan pastoral, termasuk biarawan-biarawati yang berkarya dalam wilayah paroki.
“Nah, ketika mengambil jalan ini (Temu Persaudaraan, Red) dan menggabungkan semua, ini menjadi bagian dari cara supaya banyak ide yang kreatif itu kemudian bisa diterjemahkan dalam tingkat paroki, sehingga pertemuan bersama ini juga menjadi cara mengkomunikasikan hal yang baik dan kreatif itu. Pada saatnya nanti para pelayan pastoral yang ‘turun’ bisa merangkul sekian banyak orang dalam pastoral berkelanjutan. Paling besar juga, silaturahmi antara komunitas biara yang ada di Paroki Kumba ini tetap terjalin baik dan silaturahmi seperti ini juga sangat-sangat perlu,” ujar RD Andi.
Di penghujung acara, semua anggota tarekat religius diajak makan malam bersama RD Dino, Vikaris Parokial, RD Rino, dan DPP sambil bersenda gurau di meja-meja bundar yang telah disediakan. “Apa yang terjadi malam hari ini, merupakan peristiwa bersejarah membahagiakan, karena sebagai Dewan Pastoral Paroki, kami juga mendapat banyak informasi dan sharing dari biarawan-biarawati yang tentu akan mewarnai dinamika kerja sama yang semakin erat dan kuat dalam Tahun Ekaristi Transformatif ini,” kata Flori Mentot, Ketua Pelaksana I DPP. (Jimmy Carvallo)
Comments are closed.