Press "Enter" to skip to content

Paroki Kumba Menghelat Kegiatan Rapat Pemantapan Akhir FGC 2023

Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba

PAROKIKUMBA.ORGPanitia Festival Golo Curu (FGC) 2023 menggelar kegiatan Rapat Pemantapan Akhir dalam rangka memastikan kesiapan penyelenggaraan event akbar tersebut yang akan dihelat pada 1-7 Oktober 2023. Rapat ini berlangsung di Aula Paroki Santu Mikael Kumba, Selasa, 26 September 2023 dihadiri Ketua Umum Pantia FGC, Fansi Jahang yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai, Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar, Vikep Ruteng, RD Dionisius Osharjo, Ketua SC, RD. Dr. Martin Chen, Ketua Pelaksana OC, RD Marten Jenarut, Pastor Paroki dan DPP-DKP dari 7 paroki sekota Ruteng, unsur Forkompimda, ketua dan anggota Seksi serta para pemimpin komunitas biara.

Rapat yang diawali dengan pembacaan bersama doa dan menyanyikan lagu Bangun Dunia Baru ini, dimulai pukul 10.00, dipimpin oleh Ketua Pelaksana OC, RD Marten Jenarut. Dalam pengarahan awalnya, Ketua Umum FGC 2023, Fansi Jahang menyampaikan harapannya agar semua orang bersama-sama ikut menyukseskan acara FGC. Rapat yang digelar ini, lanjut dia, untuk melihat sejauh mana kesiapan panitia, dalam hal ini semua seksi yang telah bekerja penuh dalam sebulan ini dalam mempersiapkan secara maksimal untuk suksesnya FGC.

Suasana rapat pemantapan akhir Festival Golo Curu (FGC) yang dilaksanakan di Aula Paroki Santu Mikael Kumba, Selasa, 26 September 2023 pagi. Rapat ini dihadiri Ketua Umum Panitia, Fansi Jahang yang juga Sekda Kabupaten Manggarai, Ketua SC dan Ketua Pelaksana OC, seluruh unsur kepanitiaan, Forkompimda, para Pastor Paroki dan DPP-DKP 7 paroki sekota Ruteng dan pemimpin biara. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Kita semua tentu sudah mempersiapkannya secara maksimal dan pada kesempatan ini, kita melihat bersama progress dari masing-masing seksi. Rapat ini juga untuk kita mengevaluasi secara bersama kesiapan setiap seksi secara langsung. Pemda, melalui kami juga selalu intens berkomunikasi dengan Romo Ketua Pelaksana. Kita juga membantu mengorganisir atau memobilisasi orang, terutama di Kecamatan Langke Rembong, untuk ikut aktif mengambil bagian selama kegiatan FGC berlangsung. Kami yakin, Festival ini berjalan dengan lancar dan sukses,” kata Fansi.

Dimeriahkan Pentas Seni Budaya hingga Kegiatan Sosial Karitatif

FGC akan dilangsungkan tanggal 1-7 Oktober 2023. Kegiatan Workshop daan lomba Cipta Puisi tingkat SLTP se-kecamatan Langke Rembong di Klub Baca Buku Petra Ruteng pada Jumat, 29 September 2023 pagi, akan menjadi satu rangkaian pertama yang mewarnai Festival ini. Pada Minggu, 1 Oktober 2023 sore pukul 17.00, setelah perayaan Ekaristi, akan dilaksanakan prosesi patung Maria Ratu Rosari dari Bukit Maria Golo Curu di Karot menuju Paroki Santu Mikael Kumba. Semua umat yang berprosesi mengenakan busana adat etnis sambil memegang lilin yang bernyala.

Pada Senin, 2 Oktober 2023 pukul 16.30 akan diadakan Perayaan Ekaristi untuk semua umat Paroki Kumba yang dilaksanakan di Gereja Santu Mikael Kumba dan dilanjutkan acara prosesi atau arakan patung Maria menuju Paroki Kristus Raja Mbaumuku. Selanjutnya hingga tanggal 7 Oktober 2023 patung Maria Ratu Rosari akan diarak ke semua Paroki lainnya di Kota Ruteng, seperti Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong, Paroki Santu Nikolaus Golo Dukal, Paroki Santu Vitalis Cewonikit, Paroki Katedral dan kembali ke Paroki Santu Fransiskus Asisi Karot.

Iklan promosi dan jadwal kegiatan Festival Golo Curu 2023 yang telah dipublikasi oleh panitia. Festival Golo Curu ini merupakan kegiatan festival tahunan yang diadakan di Kota Ruteng dan merupakan kerja sama Keuskupan Ruteng, Pemda Kabupaten Manggarai dan Paroki Santu Fransiskus Asisi – Karot. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Selama FGC juga akan diwarnai dengan berbagai kegiatan seperti pameran, pentas seni budaya dan kuliner di pelataran parkir Katedral, parade etnik dari patung Kristus Raja di Watu menuju pelataran parkir Katedral pada Kamis, 5 Oktober 2023 pagi, Ceremony Kolosal dan Wae Barong, kegiatan Ekologis Kultural, sosial karitatif, teater Randang Niang dan lomba paduan suara.

Bersama Menyukseskan FGC

Ketika memberikan penegasan akhir, Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar, mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Pemda Manggarai dan semua panitia, peserta yang menghadiri rapat pemantapan akhir tersebut dalam kerja bersama menyukseskan FGC 2023. “Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan rapat panitia Festival Golo Curu hari ini dengan cermat, mengecek persiapan semua seksi yang ada, setelah saya ikuti semua laporan dari setiap seksi, memberikan saya suatu rasa sukacita, rasa bangga, karena semua seksi dalam laporannya memperlihatkan persiapan yang sungguh-sungguh untuk menyukseskan Festival Golo Curu,” ungkap RD Alfons.

Ia menjelaskan, ini adalah event Keuskupan yang mengungkapkan semua aspek pastoral yang ada di Keuskupan Ruteng, baik aspek rohani, ekonomis, aspek budaya dan lingkungan hidup yang semuanya mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari setiap seksi yang terkait dalam rangkaian FGC dari pembukaan sampai puncaknya pada 7 Oktober 2023 bertepatan dengan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario.

Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar (kiri) saat menyampaikan penegasan akhir dalam Rapat Pemantapan Akhir dalam rangka pelaksanaan Festival Golo Koe (FGK) yang diselenggarakan di Aula Paroki Kumba, Selasa, 26 September 2023. Ia disampingi oleh Ketua Pelaksana OC FGC 2023, RD Marten Jenarut yang memimpin rapat tersebut. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Kami juga berterima kasih kepada Pemda Manggarai yang telah bekerja sama untuk menyukseskan seluruh kegiatan Festival Golo Curu ini, terima kasih untuk para Ketua Pelaksana bersama semua seksi yang ada. Kita tentu mengharapkan di hari-hari persiapan ke depan yang tersisa, sebelum mulai dilaksanakannya rangkaian kegiatan Festival Golo Curu ini, dapat dipakai dengan baik untuk membereskan semua persiapan yang belum tuntas agar seluruh perayaan Festival ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan kegiatan ini,” pesan RD Alfons.

Persiapan Sudah 80 Persen

Dalam wawancara dengan PAROKIKUMBA.ORG usai acara santap siang bersama seluruh peserta rapat, Ketua Pelaksana Panitia OC – FGC, RD Marten Jenarut, mengatakan, yang luar biasa dari rapat pemantapan akhir ini, yakni keterlibatan aktif dari semua anggota seksi dalam menyampaikan perkembangan persiapan FGC dan aktif juga mengungkapkan pendapat dan masukan atau anjuran.

“Dari laporan-laporan tiap seksi, konsentrasi persiapan menyongsong Festival Golo Curu sudah depan puluh persen. Sehingga, kita optimis, Festival Golo Curu ini akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Saya juga menangkap antusiasme dari semua peserta yang hadir di sini, untuk membesarkan Festival Golo Curu. Pasti, ini semua juga berangkat dari pengalaman-pengalaman religius orang-orang, ketika omong tentang Golo Curu,” ucap RD Marten.

Ketika orang berkisah tentang Golo Curu, lanjut dia, bukan hanya cerita tentang satu bukit ziarah yang tinggi, tetapi tentang pengalaman berdoa bersama Bunda Maria di Golo Curu dan hal inilah yang memotivasi banyak orang selalu tertarik datang berziarah di Bukit Golo Curu, termasuk bersama-sama menyukseskan FGC.

Perwakilan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Manggarai menyampaikan presentasi kepada semua peserta Rapat Pemantapan Akhir Festival Golo Curu 2023 yang dilaksanakan di Aula Paroki Kumba. Sejumlah ruas jalan utama dalam Kota Ruteng akan ditutup saat pelaksanaan kegiatan FGC dari tanggal 1-7 Oktober 2023, terutama saat dilalui oleh ribuan umat yang akan melkukan prosesi patung Bunda Maria Ratu Rosario dan parade etnis. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Itu juga yang menjadi alasan kenapa saya tadi membuka pertemuan ini dengan menanyakan seksi publikasi dan informasi. Karena kita ingin memastikan, sejauh mana informasi tentang Festival Golo Curu ini sudah mengumat. Yang kita inginkan, semua umat terlibat penuh, hadir pada saat Festival Golo Curu. Itu prinsip. Jangan sampai umat hanya menjadi penonton,” kata RD Marten.

Ditanya tentang peran dan partisipasi UMKM dalam FGC nanti, RD Marten menjelaskan, FGC dilaksanakan dalam konteks Pariwisata Holistik dan ketika bicara tentang FGC dalam konteks ini, kita tetap merujuk pada gagasan Pastoral Ekonomi Berkelanjutan (SAE). “Kita mengerucut pada prinsip Sejahtera, Adil dan Ekologis. Prinsip-prinsip itulah yang membuat kita membuka ruang yang sebesar-besarnya untuk semua pelaku UMKM,” ujarnya. Di ajang FGC, RD Marten berharap, UMKM bisa mengambil ruang dan peluang.

 

Comments are closed.