PAROKIKUMBA.ORG– Perayaan Ekaristi bersama antara semua anggota organisasi kerasulan rohani yang ada di Paroki Santu Mikael Kumba, orang tua para imam, biarawan-biarawati dan seminaris berlangsung khidmat di Kapela Biara Susteran Gembala Baik (RGS) di Langgo – Ruteng, Sabtu, 2 Maret 2024 sore. Ini merupakan kali pertama, kelompok rohani “Gerakan Maria” mengadakan Misa dalam bentuk kunjungan persaudaraan ke komunitas biara-biara yang ada dalam wilayah Paroki Kumba.
Sebelumnya, Misa Gerakan Maria yang dilaksanakan setiap Hari Sabtu Pertama dalam Bulan (sebagai penghormatan istimewa kepada Hati Bunda Maria Tak Bernoda) sering diadakan di Gereja Santu Mikael Kumba. “Dalam rapat terakhir kami dari Seksi Komunitas Rohani dan pengurus Gerakan Maria bersama para biarawati, orang tua imam dan seminaris yang dihadiri juga Pastor Paroki Kumba dan Pastor Rekan, kami menyepakati tahun ini, Adorasi dan Misa Gerakan Maria dibuat dalam bentuk kunjungan ke Kapela semua Biara yang ada dalam Paroki Kumba,” kata Maria Midas, Ketua Seksi Komunitas Rohani Paroki Kumba.
Suasana perayaan Ekaristi semua anggota organisasi kerasulan rohani yang ada di Paroki Kumba, para biarawati, orang tua imam dan seminaris saat kunjungan persaudaraan dalam kegiatan Doa Senakel, Adorasi dan Misa bersama "Gerakan Maria" untuk mendoakan para imam di Kapela Biara Susteran Gembala Baik di Carep - Paroki Kumba, Sabtu, 2 Maret 2024 sore. (Foto : KIKI ARTINA)
Impian untuk mengunjungi para imam, biarawan-biarawati di semua komunitas biara pun terwujud dengan kunjungan perdana Gerakan Maria ke Biara Susteran Gembala Baik. Saat itu, para suster, baik aspiran juga novis serta keluarga besar Biara Gembala Baik penuh sukacita menghadiri Doa Senakel, Adorasi dan Misa bersama di Kapela mereka. Misa dipimpin oleh Pastor Rekan Paroki Santu Mikael Kumba, RD Res Dakosta.
Dalam pesan homilinya mendalami teks Injil Lukas 15:1-3.11-32, RD Res mengatakan, Perumpamaan tentang Anak yang Hilang adalah gambaran sikap kita manusia terhadap tawaran keselamatan yang diberikan oleh Tuhan untuk kita. Dua sikap yang ditunjukkan oleh kedua anak dalam perumpamaan ini adalah juga sikap yang kita lakukan terhadap Tuhan dalam kehidupan iman kita.
Pastor Rekan Paroki Santu Mikael Kumba, RD Res Dakosta. Kepada semua anggota Gerakan Maria, ia berpesan agar semua anggota kerasulan rohani termasuk anggota Gerakan Maria agar terus membangun relasi sosial yang hangat dengan sesama dalam semangat persaudaraan serta menghindari konflik dalam hidup sehari-hari. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
“Kita bertindak sebagai anak bungsu apabila kita membuat pelanggaran dan dosa, namun kita sadar bahwa kita berbalik kepada Tuhan dengan penuh penyesalan. Kita bertindak sebagai anak sulung apabila kita dalam kehidupan setiap hari selalu berada bersama Tuhan, namun kita merasa jauh dari hadapannya. Ini adalah sebuah kritikan terhadap ibadah kita yang seringkali tidak selaras dengan perbuatan kita,” ucap RD Res.
Ia menambahkan, tak jarang kita rajin atau tekun menjalankan kegiatan rohani tetapi dalam relasi sosial kita selalu berselisih dengan sesama di sekitar kita dan selalu berkonflik dengan tetangga. “Mari kita berusaha melepaskan pengampuan dan cinta bagi semua yang telah berselisih paham dengan kita agar hidup kita selalu diliputi oleh damai sejahtera,” pesannya.
Koordinator Gerakan Maria Paroki Santu Mikael Kumba, Bernadus Galus. Ia mengajak semua orang tua imam dan seminaris serta umat Paroki Santu Mikael Kumba untuk mengambil bagian dalam Gerakan Maria dalam mendoakan para imam, biarawan-biarawati. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Koordinator Gerakan Maria Paroki Kumba, Bernadus Galus, usai Misa mengatakan, dengan kali pertama Gerakan Maria yang beranggotakan orang tua para imam, biarawan-biarawati, anggota organisasi rohani mengadakan kunjungan untuk Doa Senakel, Adorasi dan Misa bersama dengan para suster di Biara Gembala Baik, maka ini merupakan kebahagiaan besar dan berkat untuk semua, karena dalam persaudaraan bersama-sama mendoakan para imam, biarawan-biarawati dan juga mendoakan agar semakin banyak kaum muda-mudi yang dipanggil untuk hidup membiara.
“Kami sudah membuatkan jadwal sepanjang tahun 2024 ini untuk kunjungan ke semua Biara yang ada di dalam Paroki Kumba dalam rangka Doa Rosario, Doa Senakel, Adorasi dan Misa bersama dengan para biarawan-biarawati di komunitas-komunitas biara. Sekaligus ini menjadi perkenalan dengan Gerakan (Imam) Maria dan kami semua bisa juga belajar mengenal lebih dekat spiritualitas hidup para biarawan-biarawati,” ucap Bernadus.
Biarawati Gembala Baik (RGS), Sr. Gabriela Mahos, RGS dan Sr. Yohana, RGS. Mereka menyampaikan rasa senang dan syukur karena mendapat kunjungan dari semua anggota kelompok kerasulan rohani yang juga tergabung dalam Gerakan Maria Paroki Kumba untuk mendoakan para imam, biarawan-biarawati saat mengadakan kegiatan Doa Senakel dan Misa di Kapela Biara Gembala Baik. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Biarawati di Komunitas Gembala Baik (Religius of the God Shepherd), Sr. Gabriela Mahos, RGS kepada media ini menuturkan, baginya ini merupakan pengalaman pertama di mana semua anggota Gerakan Maria dari Paroki Kumba mengunjungi Biara Gembala Baik untuk berdoa Senakel dan merayakan Ekaristi Bersama. Kunjungan ini, bagi para suster Gembala Baik, lanjut dia, menjadi berkat bagi para suster karna selain mendoakan para imam juga mendoakan keluarga-keluarga yang anaknya menjadi imam atau religius.
“Kami juga terkesan dengan adanya kesatuan di antara umat yang diwakili kelompok-kelompok kerasulan rohani yang ada di Gerakan Maria bersama dengan imam, biarawan-biarawati, kesatuan dalam komitmen untuk mendoakan kepentingan gereja. Ini yang membuat kami merasa begitu terharu, bagaimana hidupnya kegiatan Gerakan Maria ini di Paroki Kumba,” tutur Sr. Yohana, RGS, biarawati RGS lainnya saat berbincang dengan media ini. (Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba)
PAROKI KUMBA, RUMAH KITA BERSAMA
Comments are closed.