Oleh : Sr. Maria Yunita, BPS | Biarawati di Kongregasi Suster-Suster Karitas Bunda Yang Setia dan Penolong Abadi (BPS) Ruteng. Lahir di Mbay, Nagekeo pada 1 Juni 1999.
HARI MINGGU PALMA Mengenangkan Sengsara Tuhan | Minggu, 13 April 2025 | INJIL LUKAS 23 : 1-49
Ketaatan, rendah hati dan berkorban adalah jalan menuju kekudusan. Pada hari Minggu Palma ini kita sebagai umat Kristiani diajak untuk bersama-sama merenungkan kisah sengsara Yesus. Dalam perjalanan hidupNya, Dia tahu bahwa Dia harus menderita dan wafat dikayu salib demi menyelamatkan umat manusia.
Ketaatan Yesus membawa pembebasan bagi kita dari perbudakan dosa melalui pengampunanNya yang tanpa batas. Ketaatan Yesus merupakan buah dari sikap Yesus yang mendengar pada kehendak BapaNya. Walaupun Dia seorang Putra Allah, namun Dia rela mengosongkan diri demi menyamakan DiriNya dengan kita manusia.Dalam kerendahan hati menunjukkan kepada kita sebagai orang -orang beriman untuk mengikuti jejak Yesus, dimana Dia yang adalah Allah yang memiliki segala -galanya rela datang ke dunia untuk merasakan apa yang dirasakan oleh makhluk ciptaanNya, namun sebaliknya dalam kehidupan kita setiap hari, kita sulit untuk meneladani jejak Yesus. Kita malah berlomba- lomba untuk menjadi orang yang terdepan seperti dalam Injil hari ini yaitu Pilatus dan Herodes yang lupa bahwa kekuasaan yang mereka miliki adalah dari Tuhan, selalu mau dipuji, dibangga- banggakan dan masih banyak lagi yang lain.
Pertanyaan bagi kita adalah, apakah kita siap dan mampu menjadi orang yang rendah hati seperti yang dilakukan oleh Yesus di atas kayu salib, mendoakan mereka yang menganiaya Dia, “YA BAPA AMPUNILAH MEREKA SEBAB MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT” (Lukas.23:34). Pertanyaan bagi kita apakah kita bisa mendoakan orang yang menyakiti hati kita dengan doa ini?
Dalam perjanjian lama, untuk penghapusan dosa para imam mengorbankan domba sebagai penghapusan dosa manusia atau korban penebus salah dan itu dilakukan setiap tahun. Namun, dengan kehadiran Yesus di dunia, mengorbankan DiriNya sekali untuk selamanya untuk penebusan dosa.
Tentang itu, Rasul Paulus menulis, oleh karena itu saudara – saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang Kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah Ibadahmu yang sejati (Roma 12:1).
Redaksi Media Informasi dan Komunikasi PAROKIKUMBA.ORG menerima naskah/artikel berupa sharing pengalaman iman, renungan singkat untuk Rubrik INSPIRASI AKHIR PEKAN yang terbit setiap Hari Sabtu. Panjang naskah maksimal 500 kata dan diketik rapih. Naskah dikirim dengan format Microsoft Word melalui nomor WahatssApp (WA) 081 338215478. Terima kasih.
Comments are closed.