PAROKIKUMBA.ORG – Gereja Santu Mikael Kumba, Keuskupan Ruteng yang kini digembalakan oleh Pastor Paroki RD Antonius Ryanto Latu Batara dan Pastor Rekan, RD Res Dakosta terus berbenah dan mengingkatkan kualitas pelayanan kepada umat yang berjumlah lebih dari 10 ribu orang. Di Paroki ini, selain Gereja Santu Mikael Kumba yang menampung hingga 1500 umat, ada juga Gereja Santu Leonardus A. Mauritio – Stasi Carep.
Gereja Santu Mikael Kumba, menjadi daya tarik tersendiri bagi ribuan umat yang mengikuti Misa Hari Minggu juga Misa-misa Harian dan Misa Hari Raya. Terletak di Jalan Ranaka, timur Kota Ruteng, Gereja dengan desain bangunan modern ini, menjadi saksi sejarah dinamika peziarahan umat beriman dari zaman ke zaman. Di Gereja ini, setiap hari Minggu digelar 5 jadwal Misa dan selalu dipadati umat. Apa saja daya tarik Misa Hari Minggu di Gereja yang di halaman depannya berdiri patung Santu Mikael setinggi 4 meter itu?
Gereja Santu Mikael - Kumba di Keuskupan Ruteng nampak dari depan saat menggelar acara prosesi patung Bunda Maria Ratu Rosari dalam event Festival Golo Curu bulan Oktober 2023 lalu. Di Gereja ini, selain Perayaan Ekaristi, juga sering dihelat berbagai kegiatan rohani, seperti KKR, Retret dan Rekoleksi. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pertama, Lima jadwal Misa dipimpin Imam/Biarawan berbeda. Di Gereja Santu Mikael Kumba, Misa Hari Minggu digelar dalam 5 jadwal, yakni Misa pertama pukul 05.30, Misa ke-2 pukul 07.00, Misa ke-3 pukul 08.30, Misa ke-4 pukul 10.oo dan Misa ke-5 pada pukul 11.30. Umat bisa memilih salah satu jadwal yang ada, disesuaikan dengan keinginan. Misa Hari Minggu selalu dipimpin oleh beberapa imam dan biarawan berbeda, baik yang berkarya di Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Ruteng, maupun para biarawan dari kongregasi-kongregasi yang berkarya di wilayah Paroki Kumba. Setiap Misa telah diberi durasi waktu, tidak lebih dari 1,5 jam.
Di wilayah Paroki Santu Mikael Kumba, ada beberapa Tarekat Religius yang juga mendapat tugas pelayanan ikut memimpin Misa di Gereja Kumba, seperti Kongregasi Serikat Maria Monfortan (SMM) dan Ordo Camilian (Santu Kamilus de Lelis). Pada Misa Jumat Pertama setiap bulan, yang juga menjadi Misa pelayanan Penyembuhan untuk semua umat, para biarawan dari Kongregasi Camilian sering memimpin Perayaan Ekarisi. Inspirasi kotbah (homili) para imam/biarawan pun bervariasi. Ada pula pelayanaan pemberkatan khusus ibu hamil dan anak-anak pada setiap Misa dan pemberian Minyak Urapan pada setiap Misa ke-5.
RP Andi Suparman, MI dari Kongregasi Camilian saat memimpin Misa Penyembuhan pada Jumat Pertama, 1 September 2023 lalu di Gereja Santu Mikael Kumba. Di Gereja ini, Misa Hari Minggu yang dilaksanakan sebanyak 5 jadwal, dilayani oleh para imam/biarawan dari PusPas dan kongregasi yang berkarya di wilayah Paroki Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Kedua, koor dari semua KBG yang ada di Paroki Kumba. Adalah pemandangan yang berkesan, ketika pada setiap jadwal Misa Hari Minggu di Gereja Kumba, koor yang memeriahkan Misa dibawakan oleh umat dari KBG-KBG yang ada di paroki ini. Semua KBG mendapat pembagian jadwal dan mengambil bagian untuk memuliakan Tuhan melalui persembahan suara mereka yang indah.
Ada pepatah terkenal di kalangan umat Katolik yang mengatakan “Qui bene cantat, bis orat” yang berarti “Ia yang bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali.” Kalimat ini diucapkan oleh St. Agustinus, uskup dan pujangga Gereja. Nah, umat di KBG-KBG yang ada di Paroki Kumba pun tidak ingin ketinggalan mengambil bagian dalam memuji Tuhan lewat suara dan talenta bernyanyi mereka. Umat yang menghadiri Misa Hari Minggu di Gereja Kumba bisa melihat langsung dan ikut dihantar “masuk dalam pesona spiritual” melalui lagu-lagu yang dinyanyikan koor.
Anak-anak SEKAMI Paroki Kumba saat tampil membawakan koor pada Misa awal Bulan Januari 2023 lalu. Selain kelompok-kelompok kategorial seperti SEKAMI, PPA, Organisasi Rohani, pada Misa Hari Minggu di Gereja Kumba selalu mengahdirkan koor dari umat yang ada di KBG-KBG. Mereka mempersembahkan suara emas mereka untuk memuliakan Tuhan. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Ketiga, Pesona dan keindahan Gereja Santu Mikael Kumba setahun terakhir ini yang banyak mengalami perubahan dan penambahan simbol Kristiani yang menarik. Tengoklah hiasan dan ornamen yang ada di dalam Gereja Kumba, bila Anda memasuki Gereja ini. Di sekitar Altar kini telah ditata dengan lebih menarik. Kehadiran 2 arca baru berukuran besar yang di tahtakan, yakni Yesus Kerahiman Ilahi dan Pieta (Bunda Maria memangku jenasah Yesus yang diturunkan dari Salib).
Hiasan lampu-lampu selang (ribbon light) berwarna orange juga melingkari area sekitar arca dan Salib besar di dinding belakang Altar. Di dinding atas — depan Gereja Kumba juga, saat malam hari pemandangan gambar Yesus Kerahiman Ilahi pada kaca patri yang dihiasi cahaya menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang yang melintasi jalan raya di sekitar Gereja ini.
Patung Yesus Kerahiman Ilahi dan Pieta (Bunda Maria Memangku jenasah Yesus yang diturunkan dari Salib) yang ditahtakan di sekitar Altar dalam Gereja Santu Mikael Kumba menambah suasana khusyuk untuk umat yang berdoa dan mengikuti Misa. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Keempat, Gua Bunda Maria yang terletak berdekatan, hanya berjarak 30 meter dari bangunan Gereja Kumba. Di Gereja Santu Mikael, menjadi pemandangan yang lazim ketika menjelang Misa-misa yang akan digelar, tidak sedikit umat yang terlebih dahulu menyinggahi taman doa Gua Maria yang terletak di sebelah barat Gereja untuk berdoa sejenak dan menyalakan lilin-lilin yang dipersembahkan kepada Sang Ibu yang mereka cintai.
Setiap tanggal 13 sore dalam bulan, semua anggota kelompok kerasulan rohani dan umat Paroki Kumba juga ramai berkumpul di taman doa Gua Bunda Maria ini untuk merayakan Ekaristi bersama-sama, sambil menimba spirit membaharui semangat pelayanan dari keteladan hidup Sang Bunda yang setia mendampingi PuteraNya dari Betlehem sampai Bukit Golgota. Jarak yang dekat dengan Gereja, memudahkan umat mencari tempat berdoa penuh “ketenangan” — berdoa dikelilingi suasana alam yang asri, seperti pepohonan rindang dan aneka bunga berwarna-warni.
Suasana saat Misa di senja hari di Taman Doa Gua Bunda Maria di kompleks Gereja Santu Mikael Kumba. Di tempat ziarah ini, umat Paroki Kumba sering datang berdoa dan menyalakan ratusan lilin saat senja tib, dilatarbelakangi indahnya kemuning cahaya matahari yang hampir tenggelam. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Kelima, Gereja Kumba ditopang oleh fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung kenyamanan umat mengikuti Misa. Saat ini, beberapa fasilitas atau sarana pendukung kebutuhan umat yang datang mengikuti Misa di Gereja Kumba terbilang sudah bagus. Ada beberapa fasilitas umum yang bisa memberi kenyamanan, seperti MCK yang bersih dan tersedia cukup banyak di samping selatan Aula Santu Mikael, ruangan pelayanan sementara bagi yang mengalami gangguan kesehatan ringan (pingsan) yang masih terus dibenahi dan fasilitas Aula yang berkapasitas 1400 orang.
Begitu pun area yang cukup luas untuk rekreasi keluarga sebelum Misa, mudah ditemui di kompleks Gereja Kumba. Saat malam hari, penerangan yang indah telah menjadi pemandangan yang khas di sekitar Gereja. Di bagian barat Gereja Kumba, sepanjang pagar tembok, telah berjejer lampu-lampu yang menambah kesemarakan malam di Gereja ini. Begitu pun di taman-taman yang mengelilingi Gereja Kumba, telah dipasang banyak lampu.
Di samping timur Gereja Santu Mikael Kumba, terdapat area parkir yang biasa dipakai untuk berbagai kegiatan umat, seperti pertandigan olah raga voley dan tempat berjualan aneka kuliner yang disiapkan oleh umat dari KBG. Berbagai fasilitas pendukung terus dikembangkan di kompleks Gereja ini untuk kenyamanan umat yang datang mengikuti Misa. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Nah, itulah wajah Gereja Santu Mikael Kumba di Keuskupan Ruteng yang kini semakin menarik dan indah. Tak hanya itu, pelayanan pastoral dan berbagai program yang terus dikembangkan di Paroki ini, mengajak semua umat berpartisipasi atau mengambil bagian sebagai satu gereja (persekutuan) yang hidup dan penuh persaudaraan. Di Tahun Pastoral Ekologi Integral 2024 ini, Paroki Kumba terus mengembangkan semangat kasih dan pelayanannya dalam moto yang sudah terpatri dalam hati semua umatnya : Paroki Kumba, Rumah Kita Bersama. (Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba)
Comments are closed.