Penulis : Narsisius Yunias Paus | Pewarta KBG Santa Faustina
PAROKIKUMBA.ORG – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini umat KBG Sta. Faustina Paroki St. Mikael Kumba boleh merayakan pesta hari ulang tahun KBG ke-9 dengan perayaan Ekaristi. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan pesta Sta. Faustina, pelindung KBG, tanggal 5 Oktober 2022.
Perayaan syukur ini mengambil tema, “Santa Faustina Teladan Ketekunan.” Tema ini menarik, karena menyentuh salah satu sisi hidup Sta. Faustina, yaitu ketekunan. Ketua KBG Sta. Faustina, Narsi Paus menjelaskan bahwa Sta. Faustina merupakan Rasul Kerahiman Ilahi yang ditempa melalui proses pertumbuhan dan perkembangan iman yang tidak mudah.
“Dia mengalami berbagai ujian dan cobaan baik yang datang dari dalam diri maupun yang datang dari luar. Dia dicemoohkan dan diremehkan oleh teman-teman suster sebiaranya. Dia dipersulit dalam urusan pribadi. Dia diserang penyakit TBC. Tetapi dia menghadapi semuanya dengan sabar dan tabah. Dia pasrah dengan sungguh kepada Yesus,” kisahnya.
RP Wilhelmus Kodong, SVD saat memimpin Misa Syukuran Ulang Tahun ke-9 KBG Santa Faustina, Paroki Kumba. (Foto : Narsi Paus)
Menurut Narsi, keselarasan antara perkataan, perbuatan dan doa, dijalanka Santa Faustina dengan ketekunan semasa hidupnya. “Cara hidup Sta. Faustina ini yang hendak dihidupi umat KBG Sta. Faustina. Dengan Ekaristi syukur saat ini, umat di KBG diutus menjadi orang yang tekun dalam doa dan karya,” kata Narsi.
Misa yang diselenggarakan di rumah Ketua KBG ini, dipimpin RP. Wilhelmus Kodong, SVD. Pater Mus sapaan akrabnya, dalam pengantarnya menegaskan bahwa Sta. Faustina lahir di sebuah negara komunis. Dia bertumbuh dalam situasi yang cukup menantang perkembangan iman dan kepribadiannya.
“Sta. Faustina lahir di negara Polandia. Ini negara komunis saat itu. Imannya tumbuh dalam situasi yang penuh tantangan. Namun, ia tetap tekun dalam iman,” kata Pater Mus.
Dalam kotbahnya, RP. Wilhelnus mengatakan, doa adalah kebutuhan dasar umat beriman. Doa bukan sekedar untuk memenuhi tuntutan gereja. Doa bukan sekedar identitas semu. Doa mesti dilaksanakan dengan tekun dan setia, dan dengan kesadaran yang penuh.
“Sta. Faustina sungguh-sungguh menyadari hal tersebut. Sejak kecil dia rajin berdoa. Dia hobi berdoa, ” kata Pater Mus. Dalam doa Bapa kami, lanjut dia, merupakan doa yang diajarkan Kristus sendiri. Dalam Injil, para murid meminta Yesus mengajarkan cara berdoa yang benar dan baik.
“Melihat kesungguhan para murid, maka Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami kepada mereka. Doa Bapa Kami merupakan doa yang sangat agung. Kita mesti mendaraskannya setiap hari dengan sepenuh hati. Ketika Sta. Faustina menjalankan doa dengan tekun, dia mendapat tugas mulia dari Tuhan, yaitu menjadi Rasul Kerahiman Ilahi,” tambahnya.
Kaliks Harbu, yang mewakili umat KBG Sta. Faustina menjelaskan, sejarah singkat terbentuknya KBG. “Jumlah KK waktu itu sudah cukup banyak, yaitu 48 KK. Sebaiknya dimekarkan, demi pelayanan yang lebih baik. Semua umat menyepakatinya. Maka dibentuklah KBG baru dengan mana KBG Sta. Faustina. Nama ini juga diproses melalui mekanisme musyawarah untuk mufakat,” kata Kaliks.
Para ibu di KBG Santa Faustina berfoto bersama imam selebran dan pengurus KBG usai Perayaan Ekaristi. (Foto : Narsi Paus)
Sejak Oktober 2013, KBG Sta. Faustina telah menjadi KBG baru hasil pemekaran dari KBG Putri Sion. Jumlah KK awalnya 18. Kemudian berkembang terus hingga kini mencapai 40 KK. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Pater yang jauh-jauh datang dari Meksiko dan boleh bersama kami di sini. Kiranya umat KBG Santa Faustina tetap kompak dan terus bekerja sama ke depan untuk kehidupan gereja yang lebih baik,” pesan Kaliks.
Bekerja sama Untuk Pelayanan Gereja
Sementara, RD Antonius Latu Batara, Pr, Pastor Paroki St. Mikael Kumba menyapa umat dengan penuh kasih. “Saya senang karena umat mau berdoa, dan menjadikan Yesus sebagai andalan. Saya datang ke sini untuk menyapa kamu semua sebagai saudara dalam kasih Tuhan. Marilah kita saling mendukung, menyukseskan program-program paroki,” kata RD Andi.
“Kita harus lebih banyak berbuat daripada berbicara. Kita buat dulu baru dibicarakan. Daripada kita bicara banyak tapi tidak buat. Diskusi itu penting tetapi tidak berhenti di situ. Kita harus berbuat. Kita melakukan yang terbaik untuk paroki ini. Ke depan ada banyak pelayanan. Dan semuanya diadministrasikan dengan baik. Kita harus siap menerima perubahan, terobosan dan inovasi pelayanan gereja,” kata Romo Andi.
Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Antonius Latu Batara, saat menghadiri Misa Syukur HUT KBG Santa Maria Fatima ke 9, pada tanggal 5 Oktober 2022. (Foto : Narsi Paus)
RD Andi berpesan, kita perlu bekerja sama dan sama-sama bekerja agar semuanya bisa sukses. Tetapi harus ditambah juga dengan kerja cerdas.
Umat sangat gembira dengan kehadiran RD Andi, Pastor Paroki Kumba. Kehadiran RD Andi pada perayaan Ekaristi ini membawa kegembiraan umat KBG Santa Faustina.
“Romo Andi rileks betul. Dia sangat ramah, cepat menyatu dengan umat. Saya sangat senang dengan stylenya. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat Romo bisa mengunjungi KBG kita lagi,” kata Dorteus Daud, Ketua Seksi Pelayan Sosial Karitatif KBG Sta Faustina.*
Be First to Comment