Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Suasana haru dan sedih meliputi Misa pemakaman RP Yohanes Suri (Pater John) yang dilangsungkan di Kapela Novisiat Serikat Maria Monfortan (SMM), Rabu, 19 April 2023 pagi. Misa dimulai pukul 09.00, dipimpin oleh Provinsial SMM Indonesia, RP Antonius Tensi, SMM.
Misa dihadiri juga 15 imam lainnya, di antaranya Vikaris Jenderal Keuskupan Ruteng, RD Anfons Segar, Pastor Rekan Paroki Santu Mikael Kumba, RD Res Dakosta, Magister Novisiat SMM Ruteng, RP Heredi Suhartono, RD Frans Sawan dan RP Oswald Bule, SVD.
Acara Adat Manggarai digelar sebelum Misa Pemakaman RP Yohanes Suri, SMM di Kapela Novisiat Serikat Maria Monfortan (SMM) Carep, Paroki Santu Mikael Kumba, Rabu, 19 April 2023 pagi. Para pengurus PMRSH mewakili keluarga besar RP John Suri sedang melakukan ritus Adat. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Dari para imam Keluarga Besar SMM nampak antara lain, RP Kosmas Ambo Patan, RP Robertus Ludok Kelore, RP Kasimirus Jumat, RP Nikodemus Hermiawan, RP Lukas Dirman, RP Kristianus Jumi Ngampu, RP Markadius Golo, RP Fransiskus Borgias, RP Johan Baptista Waja dan RP Yohanes Kurniawan Jawa.
Pada misa ini, hadir pula ratusan biarawati dari berbagai Tarekat Religius yang berkarya di Keuskupan Ruteng, keluarga besar Almarhum, para anggota Perserikatan Maria Ratu Segala Hati (PMRSH), sahabat dan kenalan Almarhum, tokoh umat, pengurus DPP Paroki Santu Mikael Kumba dan umat.
Sepanjang Misa Requiem berlangsung, banyak pelayat (umat) yang tak kuasa menahan tangis, tak hanya para imam konfrater SMM, namun juga para biarawati, keluarga dan umat yang hadir. Menjelang akhir Misa, para imam SMM, Suster-suster Kongregasi Daughter of Wisdom (Puteri-Puteri Kebijaksanaan), anggota PMRSH dan semua umat yang hadir bersama-sama menyanyikan lagu Madah Monfortan sambil mengelilingi peti jenasah RP John Suri.
Suasana dalam Kapela Novisiat SMM di Langgo-Ruteng menjelang Misa Requiem RP Yohanes Suri, SMM. Misa dipimpin oleh Provinsial SMM Indonesia, RP Antonius Tensi dan dihadiri 15 imam, ratusan biarawan-biarawati serta anggota keluarga mendiang dan umat. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Suasana nampak kian haru saat lagu ini dinyanyikan. Puji dan syukur kehadiratMu. Berlimpah rahmat Kau brikan pada kami. Puji dan syukur bagi Tuhan yang kuasa, karena besar Belas Kasih CintaMu. Kuserahkan sluruh jiwa ragaku, dalam bimbinganmu Prawan Suci Maria. Janji taat setia ikut jejak pendiri, Abdimu Santo Louis Mariae de Monfort. Demikian bait pertama dari lagu tersebut dinyanyikan dengan syahdu.
Usai Misa, jenasah RP John Suri lalu diarak ke tempat peristirahatan terakhirnya di kompleks pemakaman para imam SMM yang berada sekitar 300 meter di arah selatan Novisiat SMM di Langgo. Ratusan umat, termasuk para biarawati, keluarga dan para sahabat ikut menghantarnya dengan doa dan kesedihan yang menyelimuti hati.
Sebagian dari anggota keluarga mendiang RP Yohanes Suri, SMM yang datang dari Bajawa -Kabupaten Ngada, menghadiri Misa Requiem dan memberikan penghormatan terakhir di Kapela SMM Ruteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
RP John Suri, SMM wafat pada Senin, 17 April 2023, pukul 11.25 di Wisma La Sagesse, Nggorang – Labuan Bajo, tempat tahun-tahun terakhir hidupnya dijalani bersama para konfrater dan para seminaris aspiran. Keesokan harinya, Selasa, 18 April 2023, jenasahnya diberangkatkan dari Labuan Bajo menuju Novisiat SMM Ruteng dan diterima secara adat Manuk Kapu dan ditempatkan di depan Altar Kapela.
Banyak Pengalaman Pastoral
RP Yohanes Suri, SMM lahir di Bomanu (Bajawa), 20 Agustus 1968 dari pasangan Bapak Yakobus Ripo dan Mama Rosalia Uge. Keduanya telah wafat. RP John pernah mengenyam pendidikan di SMP Negeri I Bajawa (1983-1986), SMA Regina Pacis Bajawa (1986-1989), Seminari KPA Mataloko (1989-1991) dan Universitas Parahyangan Bandung (1992-1999).
Provinsial SMM Indonesia, RP Antonius Tensi, didampingi Magister Novisiat SMM Ruteng, RP Heredi Suhartono, Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Anfons Segar dan para imam lainnya saat Misa Requiem RP Yohanes Suri, SMM di Kapela Novisiat SMM Langgo – Ruteng, Rabu, 19 April 2023. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Masa Novisiat di Kongregasi SMM Bandung dimulainya pada 4 Agustus 1991 dan pengucapan kaul pertamanya pada 15 Agustus 1993. Ia mengikrarkan Kaul Kekal di Bandung pada 15 Agustus 1999. Selanjutnya, tahbisan Diakon diterimanya di Bandung pada 16 Agustus 1999 oleh Uskup Bandung, Mgr Alexander Djajasiswaja.
Pada tanggal 28 Mei 2000, dia menerima tahbisan imam oleh Mgr Abdon Longinus Da Cunha, Pr di Paroki Roh Kudus Mataloko, Keuskupan Agung Ende. Jejak langkah pastoral RP John Suri tercatat diantaranya pada Juli-Desember 1995 menjalani SOP di Paroki Benua Martinus, Lanjak dan Badau di Keuskupan Sintang.
Pada Bulan September 1999 – Mei 2000 ia menjalani praktek Diakonat di KPA Santu Paulus Mataloko dan selanjutnya hingga Mei 2002 Socius di Novisiat SMM Bandung. Pernah setahun (2002-2003) sebagai Pastor Rekan di Paroki Santu Monfort Poco lalu ditugaskan menjadi Pastor Paroki Santu Antonius Padua, Mendalam di Keuskupan Sintang.
Setelah Misa Requiem, jenasah RP Yohanes Suri, SMM dihantar menuju tempat peristirahatan terakhirnya di kompleks pemakaman komunitas, arah selatan Biara Novisiat SMM. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Sejak Juli 2007-pertengahan Oktober 2010, ia diberi tugas lanjutan sebagai Pastor Paroki Maria Ratu Rosari, Lebang -Keuskupan Sintang. Selanjutnya, pada Oktober 2010-Juni 2013 menjadi Pastor Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB) Putussibau di Keuskupan Sintang. Kursus Pasoral pernah diikutinya di Filipina (Juli 2013-Juli 2014). Dari Filipina, dia lalu ditugaskan sebagai Pastor Paroki Santu Antonius Padua, Mbeling – Keuskupan Ruteng.
Setelah terkena serangan stroke yang cukup berat di Mbeling pada tahun 2016 dan dirawat beberapa hari di RSU Ruteng, ia lalu diantar menuju Bandung untuk mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Boromeus. Akhir Bulan Desember 2018, dia dipindahkan ke Seminari Monfort Malang untuk menjalani istirahat sambil rawat jalan di RS Panti Waluya Sawahan atau RKZ Malang. Tahun 2022-2023, ia mendapatkan perawatan kesehatan di Nggorang, Labuan Bajo.
Be First to Comment