Press "Enter" to skip to content

Paroki Kumba Berpartisipasi Pada Sidang Kevikepan Evaluasi Tahun Pastoral Pariwisata Holistik 2022

Penulis : Valentius Gara Ndewi | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba

PAROKIKUMBA.ORG – Tahun Pariwisata Holistik yang dilauncing pada tanggal 7 Januari 2022 dengan tema : Berparitisipasi, Berbudaya dan Berkelanjutan sebagai bagian dari tanggapan gereja Keuskupan Ruteng di tengah lajunya industri pariwisata di Flores NTT kini hampir berakhir.

Ke-23 Paroki se-Kevikepan Ruteng bersatu hati merefleksi dampak dan impack program tersebut dalam pertemuan Kevikepen yang diselanggarakan di Unio Keuskupan Ruteng pada hari/tanggal, Senin 21 Sampai Selasa, 22 November 2022.

Peroki St. Mikael Kumba yang dinakodai oleh RD Antonius R. Latu Batara dan RD Gregorius Da Costa secara penuh mendukung kegiatan tersebut dengan mengutus ke-10 peserta yang terdiri dari Pastor Paroki dan rekan pastor paroki, ketua DPP I-IV, Sekretaris, Ketua Pariwisata dan Budaya, Staf Administrasi dan Bendahara Paroki untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Pertemuan paroki-paroki Kevikepan Ruteng dalam rangka Evaluasi Tahun Pariwisata Holistik 2022 yang berlangsung di Unio Keuskupan Ruteng, 21-22 November 2022. (Foto : Valentius Gara)

RD Antonius R. Latu Batara ketika ditanya disela-sela check in peserta pertemuan dari Paroki St. Mikael Kumba, Beliau menyatakan bahwa mengapa kita perlu mengutus banyak orang karena kita ingin memberi kesempatan kepada semua orang untuk memahami arti sebuah program.

Bagi Romo Andi segala sesuatu harus dilihat dari kaca mata yang berbeda karena semua orang mengatakan apa tentang kegiatan kita tetapi kita memiliki kepentingan untuk hal yang lebih besar. Melalui pertemuan, semua kita dilatih untuk merubah mindset dan mengerti arti dari syaring dari paroki-paroki lain.

Kekuatan sebuah pelaporan program bukan terletak pada data melainkan pada narasi. Ibarat bunga yang sering kita injak, kita buang dan kita sepak tetapi bagi orang Bali mereka bisa merubah bunga tersebut menjadi hiasan rambut dan memiliki nilai jual yang tinggi, itu semua karena narasi yang dibuat dan mempengaruhi orang lain.

“Jadi saya mengajak begitu banyak crew dari Paroki Kumba supaya kita banyak belajar dari kesaksian orang agar kita dapat menjadikan sesuatu itu lebih,” kata RD Andi.

Setelah Check in & snack semua peserta diarahkan untuk mengikuti rekoleksi yang dipimpin oleh RD Andy Jeramat. Keletihan semua peserta yang berasal dari paroki-paroki yang jauh terobati dengan siraman rohani pada saat rekoleksi dan perayaan misa pembukaan pertemuan kevikepan.

Unio yang terletak di atas bukit yang jauh dari pemukiman membuat peserta merasa nyaman. Di bukit yang sunyi itu orang dapat menemukan ketenangan dan menghindar dari kebisingan agar lebih dekat dengan Tuhan. Di Bukit Unio semua peserta merenda kebersamaan dan keakaraban dalam makan malam bersama, setelah itu peserta lain berkenalan satu sama lain dalam rekreasi bersama sedangkan para pastor paroki bersama dengan Vikep dan Tim Puspas melakukan diskusi interen. Itulah kegiatan hari pertama.

Suasana saat sesi diskusi dalam kegiatan Evaluasi Tahun Pastoral Pariwisata Holistik Kevikepan Ruteng di Aula Unio, Kuwu, 22 November 2022. (Foto : Valentius Gara)

Pada hari kedua pertemuan, semua peserta diminta untuk mempresentasikan laporan kegiatan berdasarkan format outcome yang disediakan oleh PUSPAS Keuskupan Ruteng. Kegiatan tersebut dipandu oleh Direktur PUSPAS Keuskupan Ruteng RD Martin Chen bersama crewnya.

Banyak hal yang menarik yang ditemukan ketika semua peserta menyampaikan pendapatnya tentang ‘Apa itu pariwisata Holistik’. Ada yang mengatakan bahwa pariwisata adalah sebuah perjalanan yang dilaksanakan secara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai bagian dari perjumpaan dengan Allah, manusia dan budaya.

Dengan ciri-cirinya sebagai berikut; adanya perjumpaan dengan manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda, perjumpaan dengan lingkungan alam, perjumpaan dengan kreasi baik dibidang budaya, ekonomi, ekologi dan rohani. Perjumpaan di bidang kreasi ekologi semua paroki berusaha menemukan spot-spot wisata yang akan dijadikan sebagai destinasi wisata alam, perjumpaan dibidang ekonomi dengan maraknya pertembuhan UMKM di paroki-paroki seperti kuliner dan sebagainya, perjumpaan dengan budaya terlahir dari upaya melestarikan warisan budaya dan mengaktifkan kreativitas masyarakat seperti terbentuknya UMKM tenun ikat, anyaman tikar dan sebagainya.

Juga perjumpaan dengan kreasi rohani yaitu dengan menjaga dan merawat aset-aset rohani seperti gua-gua Maria yang telah lama dilupakan atau kurang diperhatikan. Selain itu juga banyak paroki yang memaparkan kegiatan-kegiatan rohaninya seperi melakukan Safari Rosario ke berbagai Gua Maria dan peningkatan devosi kepada sakramen maha kudus di kapela-kapela Adorasi.

RD Geradus Janu selaku Vikep memberikan stressing sebagai penutup rangkain kegiatan pertemuan kevikepan menyatakan bahwa Tahun Pariswisata sebentar lagi akan berlalu, namun kita perlu sadar bahwa program tersebut adalah program berlanjut.

Nampak peserta sedang mengikuti Sidang Evaluasi Tahun Pariwisata Holistik Kevikepan Ruteng. (Foto : Valentius Gara)

Dalam nada kelakar beliau menyatakan bahwa dampak Tahun Pariwista Holistik telah terasa karena semua paroki sudah mulai berubah dalam pelaporannya. Lebih lanjut Romo Geradus mengatakan bahwa bila pertemuan sebelumnya banyak paroki yang melek teknologi, namun pada pertemuan kali ini semua paroki telah mempresentasikan programnya menggunakan video dan powerpoint.

Ini adalah buah dari program pariwista holistik yang menyentuh semua bidang kehidupan. Bila pada pertemuan sebelumnya ada paroki yang hanya membawa secarik kertas namun pada pertemuan ini semua paroki telah menggunakan teknologi.

Jadi, tahun pariwisata holistik telah merubah kita agar sebagai manusia peziarah di dunia ini kita terus meningkatkan potensi untuk mengelola alam dalam semangat Omnia in Caritate karena tujuan perjalan kita adalah Surga.

Be First to Comment

Leave a Reply