Press "Enter" to skip to content

Derai Hujan dan Tetes Air Mata Romo Andi di Podium Mimbar Sabda

PAROKIKUMBA.ORGApa yang sudah kita alami selama dua tahun lebih ini, berbagai karya pastoral yang sungguh luar biasa. Kita semua bersama DPP, DKP dan umat bekerja sama, bekerja keras dan bekerja sungguh-sungguh juga tulus. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih yang berlimpah. Saya tidak bisa membalas semuanya itu. Doa-doa, Ekaristi dan ucapan terima kasih yang tulus untukmu semua. Inilah saya, yang adalah sebuah persembahan diri, sebagaimana selalu saya katakan kepada umat, yaitu melayani sampai terasa sakit. Terima kasih untuk semuanya. Kepada Romo Vikep yang mewakili Bapak Uskup, terima kasih untuk kepercayaan terus-menerus kepada saya. Ini saya, utuslah saya, menjadi imam ke mana saja.

Tak kuasa membendung rasa haru yang mengaduk-aduk suasana hati, RD Antonius Ryanto Latu Batara, yang biasa dipanggil Romo Andi, meneteskan air mata saat baru 2 menit menyampaikan sambutan perpisahannya untuk umat Paroki Kumba. Ia lalu mencoba mengarahkan pandangan matanya jauh ke sudut paling belakang Gereja Santu Mikael Kumba, berharap bisa mengatur irama nafas untuk meneruskan ungkapan perasaan dari dalam lubuk hati yang hendak dituntaskannya.

Kelompok penari Putra-Putri Altar (PPA) saat menghantar rombongan para imam memasuki Gereja Santu Mikael Kumba saat Misa Serah Terima Pastor Paroki dari RD Antonius Ryanto Latu Batara (kini menjadi Pastor Paroki Katedral) kepada RD Kornelis Hardin. Misa berlangsung meriah dipimpin Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Selvy, salah seorang pegawai paroki, bergegas datang dari kelompok Paduan Suara Gratia Plena, membawakan sebuah kotak berisi tisu yang ia letakkan perlahan di podium Mimbar Sabda, tempat RD Andi sedang berdiri. Syahdan, imam yang selama 2 tahun 7 bulan berkarya di Paroki Kumba itu, mengambil selembar dan menyeka air mata. Suasana Gereja sontak berubah lengang. Semua terdiam, terbawa perasaan masing-masing. Beberapa umat pun terlihat mengambil tisu dari dalam tas bawaan dan mengusap air mata.

Jam dinding yang bergantung pada tiang topang, berdiri kokoh dekat kelompok Paduan Suara ‘Suara Kasih’ menunjukkan pukul 12.40. Hari itu, Minggu, 9 Februari 2025, pukul 10.00 digelar Perayaan Ekaristi Serah-Terima jabatan Pastor Paroki Kumba dari RD Andi (kini menjadi Pastor Paroki Katedral) kepada RD Kornelis Hardin yang dipimpin Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo dan dihadiri sejumlah konselebran, seperti Ketua Komisi PSE yang juga Ketua UNIO Keuskupan Ruteng, RD Marsel Zosimus Erot, Ketua YASUKMA dan Ketua Komisi Pendidikan, RD Patrick Darsam Guru dan imam-biarawan pembimbing rohani Legio Mariae, RP Hironimus Aryo Dominggus, SMM.

Disaksikan Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo, Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Kornelis Hardin menerima berbagai paket Laporan Reksa Pastoral dan Keuangan yang diserahkan oleh RD Antonius Ryanto Latu Batara dalam Misa Serah Terima Pastor Paroki yang dilaksanakan di Gereja Santu Mikael Kumba, Minggu, 9 Februari 2025. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Hujan deras yang kunjung berhenti sejak pagi hari, seakan ikut merasakan keharuan yang menyelimuti seisi Gereja siang itu. Sejenak RD Andi terdiam. Ia mencoba melanjutkan, mencurahkan isi hatinya kepada para imam, pengurus DPP, DKP, Wilayah dan KBG, biarawan-biarawati, dan ribuan umat yang hadir. Ia berulang kali mengatakan terima kasih untuk semua hal dan kenangan yang ia alami selama menjadi gembala umat Paroki Kumba.

Sekolah Berpastoral bagi Para Imam

RD Andi mengatakan, di Paroki Kumba, ia mengalami sukacita pastoral karena di paroki ini, ada banyak imam yang selalu datang merayakan Ekaristi bersama umat, bahwa ia tak bekerja sendirian, selalu didampingi oleh teman-teman imam, termasuk komunitas Serikat Maria Montfortan (SMM), biara-biara yang berkarya dalam paroki, termasuk kerja sama luar biasa yang dibangun dengan DPP, DKP, pengurus Wilayah, KBG, berbagai kelompok rohani dan umat.

Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Kornelis Hardin saat menerima Kitab Suci dari Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo dalam Misa Serah Terima Jabatan Pastor Paroki Kumba di Gereja Santu Mikael Kumba, Minggu, 9 Februari 2025. Selain Kitab Suci, ia juga menerima stola, salib, kunci Gereja dan Tabernakel dan lilin bernyala sebagai lambang-lambang jabatan. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Terima kasih kepada semua komunitas biara. Saya selalu mengingatkan, kita bersatu karena jubah. Jubah yang Tuhan titipkan hendaknya bisa merangkul, membasuh semua umat yang dipercayakan, meskipun banyak kekurangan, keterbatasan kita sebagai seorang pelayan Tuhan. Terima kasih untuk semua kelompok rohani, kalian selalu persembahkan doa-doa bagi kami para imam, khususnya bagi saya sebagai imam yang lemah, yang dengan banyak keterbatasan, tetapi dikuatkan untuk mencintai sampai sehabis-habisnya,” kata RD Andi.

Ia mengatakan, semua bentuk kerja sama yang terbangun dalam paroki ini, tak bisa dilukiskan dengan kata-kata dan akan selalu ada di hati, sebagaimana mottonya ‘Kamu semua selalu ada di hati.’ Kepada seluruh umat Paroki Kumba, ia juga menyampaikan terima kasih berlimpah karena telah menerima dirinya apa adanya, cinta yang selalu membuatnya setia dalam imamat.

Vikep Ruteng, RD Dyonysius Oosharjo dan para imam konselebran saat Misa Serah Terima jabatan Pastor Paroki Santu Mikael Kumba dari RD Antonius Ryanto Latu Batara kepada RD Kornelis Hardin di Gereja Santu Mikael Kumba, Minggu, 9 Februari 2025 pagi. Misa dihadiri jajaran pengurus DPP, DKP, biarawan-biarawati, tokoh umat dan pengurus Dewan Gereja Stasi Merombok dan keluarga RD Dino serta umat Paroki Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Mohon maaf bila saya tidak bisa memberikan yang terbaik sebagaimana harapan kalian. Kepada semua KBG, Wilayah, dan umat di Stasi Carep, terima kasih berlimpah untuk semua yang telah kalian tunjukkan serta mohon maaf, kalau gaya pastoral saya kadang berbeda, kadang membuat kamu harus diam sejenak, berpikir tentang siapa saya. Inilah saya yang dipakai oleh Tuhan untuk tinggal bersama kalian,” ucapnya.

Imam yang ditahbiskan 24 tahun lalu ini, menuturkan, saat Vikaris Parokial Paroki Kumba, RD Res Dakosta diutus menjadi Pastor Paroki Tilir, ia pun sempat terpikir, suatu ketika juga akan meninggalkan Paroki Kumba. “Tetapi, saya bersyukur pernah tinggal di Paroki Kumba, karena paroki ini adalah sekolah pastoral bagi para imam. Di Paroki Kumba kami belajar banyak, karena itu, saya katakan, saya akan selalu belajar dari paroki ini untuk menjadi pastor yang baik, karena di paroki ini terdapat begitu banyak orang baik dan selalu mau bekerja sama.”

Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo saat memukul gong menandai launching Tahun Yubileum dan Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif 2025 tingkat Paroki Santu Mikael Kumba serta launching berbagai bantuan dana yang segera digelontorkan, baik Pinjaman Tanpa Bunga (PTB) untuk semua KBG juga dana penguatan UBSP Paroki dan UBSP KBG. Momen ini menjadi bagian dari Misa Serah Terima Pastor Paroki Kumba dari RD Andi Latu Batara kepada RD Dino Hardin. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Launching Aneka Bantuan

Misa yang berlangsung selama 3 jam ini, meriah dan khusyuk. Rombongan pengurus Dewan Gereja Stasi Merombok, sejumlah biarawati dan keluarga RD Dino Hardin juga tampak hadir. Dalam Misa ini, RD Dino mengucapkan sumpah jabatan Pastor Paroki dan menerima lambang-lambang jabatan pastor paroki dari Vikep Ruteng, seperti stola, salib, Kitab Suci, kunci Gereja dan Tabernakel dan lilin bernyala. Ia menjadi Pastor Paroki ke-15 di paroki yang mengambil pelindung Malaikat Agung Santu Mikael tersebut.

Pada Misa ini, juga dilaunching Tahun Yubileum dan Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif 2025. Selain itu, Vikep Ruteng juga melaunching pinjaman tanpa bunga sebesar 4 juta rupiah per-KBG untuk umat di 93 KBG, suntikan dana tahun ke-2 untuk UBSP Paroki Kumba sebesar 5 juta rupiah, dan dana tahun pertama sebesar 2 juta rupiah untuk 10 UBSP KBG. Acara berlanjut dengan resepsi Temu-Pisah Pastor Paroki yang dilaksanakan di Aula paroki Kumba hingga petang. (Jimmy Carvallo)

PAROKI KUMBA RUMAH KITA BERSAMA

Comments are closed.