Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
LABUAN BAJO, PAROKIKUMBA.ORG – Sepanjang pergelaran Festival Golo Koe ke 2 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, 10-15 Agstus 2023 ada 3 UMKM dari Paroki Santu Mikael Kumba yang mengikuti pameran di Waterfront City (Marina) yakni. Wulang Pari Cofee, UMKM Ekonomi Integral Gembala Baik dan UMKM Biara Ursulin. Ketiganya berpameran penuh selama 5 hari dan mendapat kunjungan dan keuntungan ekonomis yang memuaskan dari berbagai produk yang dijual.
Selain mendapat kunjungan langsung dari Uskup Ruteng pada hari terakhir pameran, mereka juga mendapat banyak jejaring baru pemasaran dan perkawanan sesama pencinta produk yang dipasarkan, seperti aneka olahan kopi, herbal dan lain tenun. FGK menjadi ajang perjumpaan banyak orang, dari berbagai latar belakang, dan di 152 stan UMKM, mereka saling bertemu, bercerita, bertukar kabar dan berbelanja.
Hubertus Agung (kiri – sedang berdiri) saat memberikan bingkisan kasih kenangan sejumlah kopi Wulang Pari kepada umat di KBG Santu Fransiskus, Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi saat kontingen FGK Paroki Kumba akan berpamitan kembali ke Ruteng , Rabu, 16 Agustus 2023 pagi setelah mengikuti Festival. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Bahagia Mendapat Kunjungan Uskup Ruteng
Di antara 3 UMKM, ada Wulang Pari Cofee milik Hubertus Agung, 56 tahun, dari Paroki Kumba. Wulang Pari Cofee berdiri sejak tahun 2012, bermula dari kesukaan dan kecintaan pria 4 orang anak ini akan komoditi kopi. Ia lalu membangun sebuah perkebunan besar agrowisata keluarga di Laci – Carep, di KBG Santu Yohanes Paulus II. Selama ini 40 persen kopi dalam kemasan yang diproduksinya, diambil dari kebunnya sendiri, sedangkan 60 persen sisanya dari asosiasi petani kopi.
Sejak tahun 2015, Hubertus sudah mulai memproduksi dan menjual kopi alam kemasan dengan sejumlah varian rasa kopi, seperti Arabika, Robusta, Yellow Catura, Red Catura, Juria, Lanang Abika dan Wine Arabika. Sejak itu pun pemasarnnya telah pula menjangkau pasar lokal, regional maupun skala nasional.
Tak hanya pengunjung domestik/lokal, wisatawan manca negara juga ikut mengunjungi dan berbelanja di stan UMKM Wulang Pari Cofee milik Hubertus Agus asal Paroki Santu Mikael Kumba yang berpameran di Festival Golo Koe di Maria Waterfront City Labuan Bajo, 10-15 Agustus 2023. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Di pameran produk UMKM, di ajang Festival Golo Koe Labuan bajo, 10-15 Agustus 2023, Hubertus ikut berpameran di salah satu stan yang ada dengan menjual semua jenis produk olahan kopi yang ada di UMKM Wulang Pari Cofee.
“Selama ini saya ikut pameran UMKM kopi di berbagai event kegiatan, dan khusus di Festival Golo Koe ini kesan saya, ada banyak konsumen atau pencinta kopi yang berkunjung dan membeli produk kami, termasuk wistawan manca negara. Kami bersyukur karena Paroki Kumba telah mengutus kami juga untuk berpartisasipasi mengikuti Festival Golo Koe,” cerita Hubertus.
Ia menuturkan, FGK sangat bangus untuk bisa membantu UMKM dalam meningkatkan pendapatan dan promosi secara lebih luas kepada para pengunjung festival. “Saya mendapat banyak teman baru, jejaring baru selama pameran di Festival Golo Koe yang sama-sama menyukai kopi, terutama pencinta-pencinta kopi lokal,” cerita Huber, pria kelahiran 1966 di Nunang, Manggarai Timur.
Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, saat berkunjung ke stan UMKM Wulang Pari Cofee milik Hubertus Agung dari Paroki Santu Mikael Kumba yang berpameran di Arena FGK Waterfront City, Selasa, 15 Agustus 2023 malam. Nampak Uskup Ruteng sedang berbincang santai dengan Hubertus seputar kopi Wulang Pari produksinya. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pada hari terakhir FGK, 15 Agustus 2023 malam, usai Misa Akbar dihelat, Hubertus bertambah bahagia, karena stan pameran kopinya dikunjungi oleh Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat. “Kami yang sedng berada di stan merasa bahagia dikunjungi Bapak Uskup, bercerita seputar kopi. Kelebihan kopi Wulang Pari, ada banyak varian rasa, diproses secara transparansi dan penuh ketelitian, dari segi cita rasa kopi juga khas,” kata Hubertus.
FGK Ajang Kreativitas UMKM Paroki
Selain Wulang Pari Cofee, ada pula stan UMKM yang berasal dari Paroki Santu Mikael Kumba, yakni UMKM Ekologi Integral Gembala Baik. Di stan ini dipajang berbagai produk ekonomi justice Gembala Baik seperti topi, herbal (temulawak dan jahe) termasuk fermes. Selain itu ada pula produk yang dihasilkan oleh program ekologi integral, diantaranya tas recycle, termasuk bahan-bahan tenunan dan kerajinan dari bahan sisa lainnya.
Ada pula asinan yang diproduksi dari olahan buah-buahan yang tersedia dari pasar lokal untuk mengembangkan pangan lokal. Ada banyak teh herbal yang dibuat dari bunga, dijual di stan ini, termasuk berbagai jenis Rosario gaul berjenis gelang dan cincin yang dibuat dari bahan batu dan kayu.
Pengunjung di arena Festival Golo Koe 2 Labuan Bajo, berbelanja di stan UMKM Ekologi Integral Gembala Baik asal Paroki Santu Mikael Kumba yang juga berpameran di Festival tahunan tersebut. Stan ini termasuk yang mendapat kunjungan dari banyak orang selama perhelatan FGK 10-15 Agustus 2023. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
“Kami merasa sudah melakukan satu langkah untuk memperkenalkan ekologi integral melalui produk-produk tersebut pada masyarakat umum karena ekologi integral itu merupakan pesan yang penting dari Bapa Paus melalui Laudato Si. Kami senang karena mendapat banyak pengunjung, kami bertemu dengan banyak orang dari banyak daerah dan negara dalam pameran Festival Golo Koe ini, termasuk jejaring yang pernah ketemu dalam FGK tahun lalu,” kata Sr. Maria Goreti Djanuaria Samosir, RGS, 57 tahun.
Dia berharap, setiap orang mampu melihat secara positif perhelatan FGK termasuk kemungkinan menggunakan berbagaai ciptaan Tuhan, seperti bunga-bunga, buah-buahan untuk menambah income mereka. “Bisa mempunyai pikiran lebih luas untuk menggunakan semua yang telah disediakan oleh alam, untuk herbal atau kesehatan juga pangan mereka,” kata Sr. Goreti, yang telah 27 tahun menjadi biarawati di Kongregasi RGS.
Salah satu suasana di dekat pintu masuk pameran UMKM di arena Festival Golo Koe di Marina Waterfront City Labuan Bajo (10-15 Agustus 2023). Nampak pengunjung yang mulai ramai berdatangan di arena pameran yang melibatkan 152 UMKM di Keuskupan Ruteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
“Saya ingin mengajak orang, melalui pameran kami di FGK ini juga, untuk selalu menghargai dan merawat alam demi kelangsungan hidup manusia sendiri. Festival Golo Koe tetaplah menjadi ajang kreativititas bagi manusia yang dinamis untuk hidup berkelanjutan dan memperkuat ekonomi umat,” kata Sr. Goreti.
Comments are closed.