PAROKIKUMBA.ORG – Jarum jam menunjukkan pukul 18.30 ketika satu persatu tetamu undangan mulai memasuki Pendopo Pastoran Paroki Santu Vitalis Cewonikit, Minggu, 7 April 2024 malam. Dalam ruangan yang telah ditata rapih dengan meja-meja bundar yang ditutupi kain berwarna merah-putih, nampak sejumlah orang telah hadir lebih awal. Di antara mereka, ada Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo, jajaran pengurus DPP dan DKP Paroki Cewonikit, Pastor Rekan Paroki St. Fransiskus Asisi Karot, RP Rupertus Epin Hormat, OFM yang duduk semeja dengan Ketua Pelaksana DPP dan DKP.
Alunan musik lembut yang memainkan lagu-lagu rohani merdu terdengar ketika ruangan (pendopo) mulai dipadati para Pastor Paroki dan Pastor Rekan Gugus Kota Ruteng, berikut Ketua-Ketua DPP dan DKP Gugus Kota. Dalam gugus ini, ada 7 paroki, yakni Paroki Katedral, Paroki St. Mikael Kumba, Paroki Kristus Raja – Mbaumuku, Paroki St. Fransiskus Asisi Karot, Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong, Paroki St. Nikolaus – Golo Dukal dan Paroki St. Vitalis – Cewonikit yang menjadi “tuan rumah” pertama reuni tiga bulanan ini. Sekitar 40-an orang berkumpul malam itu.
Suasana acara pembukaan Pertemuan Persaudaraan 7 Paroki Gugus Kota Ruteng yang dipandu Ketua Gugus Paroki Sekota Ruteng yang juga Pastor Paroki Santu Vitalis - Cewonikit, RD Ardi Obot di Pendopo Pastoran Cewonikit, Minggu, 7 April 2024 malam. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Peristiwa yang terjadi pada Hari Minggu malam, pekan lalu ini, menjadi bersejarah dan terasa berkesan karena setelah cukup lama vakum, untuk pertama kalinya 7 paroki yang ada di Gugus Kota Ruteng bisa kembali mengadakan pertemuan persaudaraan yang penuh keakraban. Para imam, imam-biarawan dan barisan awam pengurus Gereja dari 7 paroki, selama hampir 4 jam malam itu, saling mensharingkan pengalaman pastoral paroki masing-masing dan sepakat mengagendakan kegiatan berupa Arisan bersama sebagai pelengkap.
Disaksikan media ini, hadir Pastor Paroki St. Mikael Kumba, RD Antonius Ryanto Latu Batara dan Pastor Rekan, RD Res Dakosta serta jajaran Ketua Pelaksana DPP-DKP, ada pula Pastor Rekan Paroki Katedral, RD Blasius Harmin dan RD Ferdinandus Sando, Pastor Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong, RP Kristian Sambu, SVD, Pastor Paroki St. Nikolaus – Golo Dukal, RP Adan Satu, SVD dan Pastor Paoki St Vitalis – Cewonikit yang juga Ketua Gugus Paroki Sekota Ruteng, RD Benediktus Ardi Obot. Semuanya hadir lengkap dengan pengurus DPP-DKP yang ikut mensharingkan pengalaman mereka. Terlihat pula Ketua Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, RD Pepi Bora.
Saat menyapa tetamu dari 7 paroki gugus Kota Ruteng, RD Ardi Obot yang juga menjadi Master of Ceremony (MC) acara ini, mengatakan, dengan 2 agenda yang dilaksanakan dalam penuh semangat persaudaraan pada pertemuan perdana ini, ia berharap semangat kekeluargaan dan kebersamaan di antara paroki-paroki yang ada dalam gugus ini semakin terbangun dengan baik. “Terima kasih atas kehadian para Romo, Pater dan Bapak-Ibu semua yang pada malam ini sudah berada bersama di Paroki Cewonkit, kita semua berada dalam satu gugus yang kita sebut Gugus Langke Rembong,” ucapnya.
Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Antonius Ryanto Latu Batara yang akrab disapa Romo Andi, saat menyampaikan sharingnya dalam pertemuan 7 paroki gugus kota Ruteng di Pendopo Pastoran Paroki Cewonikit. Acara ini dihadiri Vikep Ruteng dan 7 Pastor Paroki, Pastor Rekan dan pengurus inti DPP-DKP. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pada kesempatan ini, RD Ardi Obot, yang mewakili Paroki Cewonikit berbagi cerita tentang berbagai hal yang menjadi karya pastoral dan juga menginformasikan statistik paroki terkini. Usai santap malam bersama yang dihibur dengan lantunan lagu-lagu rohani dari OMK dan perwakilan undangan, setiap paroki diberikan kesempatan untuk juga mensharingkan berbagai karya pastoral mereka, khususnya di Tahun Pastoral Ekologi Integral (HPS) ini.
Pertemuan 7 paroki Gugus Kota Ruteng tersebut, akan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dan pertemuan berikutnya akan dilakukan awal Bulan Juli di Paroki St. Nikolaus – Golo Dukal. Dalam perjumpaan yang penuh keakraban ini, juga disepakati pertemuan kedua akan dimulai dengan kegiatan arisan antara paroki dalam Kota Ruteng. Hal menarik yang digariskan oleh RD Ardi Obot dalam sharingnya, ia mengatakan, doa menjadi kunci yang membuka kesuksesan dalam karya-karya pelayanan pastoral di paroki.
Pastor Paroki Santu Vitalis - Cewonikit, RD Ardi Obot saat sedang memperkenalkan jajaran pengurus DPP dan DKP dan OMK paroki ini kepada semua peserta yang menghadiri pertemuan perdana Gugus Paroki Kota Ruteng di Pendopo Pastoran Cewonikit, Minggu, 7 April 2024. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo, saat menyampaikan sambutan akhir dalam pertemuan ini, menuturkan, meskipun pertemuan ini menjadi awal dan sedang mencari “bentuk” yang lebih pas lagi dalam mendesain model acara, namun yang dilaksanakan di Paroki Cewonikit ini sudah bagus karena disamping semua peserta dari 7 paroki kota bisa saling belajar banyak dari kemajuan-kemajuan paroki lain, juga pertemuan ini untuk mendapatkan sejumlah input bersama.
“Ada banyak hal menarik dari setiap paroki dalam Kota Ruteng ini yang bisa menjadi sharing mendalam bagi kita semua. Nanti kita akan mendengarkan juga bagaimana dinamika karya-karya pastoral yang ada di paroki lain yang akan menjadi tema diskusi kita bersama. Di samping kita saling belajar dari paroki lain, kita juga saling membantu dan ikut memberikan kontribusi untuk bersama memecahkan persoalan yang mungkin ada di sebuah paroki,” kata RD Os yang kini juga menjabat Administrator Paroki Katedral Ruteng.
Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo saat menyampaikan sambutan penutup dalam acara Pertemuan 7 Paroki Gugus Kota Ruteng yang perdana digelar di Pendopo Paroki Santu Vitalis - Cewonikit. Acara ini berlangsung lancar dan dalam suasana persaudaraan. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Setiap paroki, lanjut RD Os, tidak selalu melulu hanya ada keberhasilan, namun dalam dinamikanya juga kadang ditemukan adanya masalah yang perlu dibicarakan bersama, sehingga melalui pertemuan gugus ini ada banyak hal yang bisa dipelajari bersama untuk saling memperkaya dan memotivasi semangat pastoral. Mengutip pesan St. Yohanes Maria Vianey, RD Os juga mengingatkan bahwa tidak ada imam yang gagal karena banyak berdoa, tetapi bisa gagal karena terlalu banyak karya dan kurang berdoa.
“Melakukan keduanya tentu bagus, banyak karya dan banyak berdoa. Doa membuat semua hal menjadi lancar dan kekuatan kita ada pada doa. Doa akan menggerakkan setiap orang untuk berbuat sesuatu, untuk memberi sesuatu dari dirinya untuk orang lain. Doa mengetuk Hati Tuhan, inilah yang perlu juga kita sadari” kata RD Os. (Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba)
Comments are closed.