Press "Enter" to skip to content

Komisi Keluarga dan JPIC Mengadakan Seminar di SMA Santa Maria Iteng

Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba

PAROKIKUMBA.ORG – Komisi Keluarga dan Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (JPIC) Keuskupan Ruteng mengadakan kegiatan Seminar setengah hari, bertema Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja di Aula SMA Santa Maria Iteng, Senin, 29 Mei 2023.

Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut Rekomendasi Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan Keuskupan Ruteng 2023, Sejahtera, Adil dan Ekologis. Ratusan siswa mengikuti kegiatan ini, yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan sex before marriage, kehamilan yang tidak direncanakan dan kehamilan di bawah 20 tahun yang berdampak negatif bagi remaja putri.

Para siswa SMA Santa Maria Iteng, saat mengikuti kegiatan Seminar setengah hari, bertema Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja di Aula SMA Santa Maria Iteng, Senin, 29 Mei 2023. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Diantara dampak yang ditimbulkan oleh kejadian ini, seperti remaja yang hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis (Ibu KEK), kelahiran bayi stunting dan gizi buruk, bahkan kematian ibu dan bayi baru lahir serta berbagai penyakit lainnya. Mengantisipasi hal ini, Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng mengintervensi dengan program “pencegahan dari hulu.”

Kegiatan ini berupa pendidikan bagi para remaja SMA yang dikemas dengan 4 tema penting dan mendesak untuk mereka ketahui, seperti Penyiapan Kehidupan Berkeluarga dan Martabat Luhur Sakramen Perkawinan Katolik, Kesehatan Organ Reproduksi, Bijak Bermedia Sosial (menggunakan Media Sosial secara positif, kreatif dan produktif) serta Sosialisasi tentang Perlindungan Perempuan dan Anak.

Dalam kegiatan ini, dihadirkan 4 pembicara atau pemateri, diantaranya Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng, RD Blasius Harmin, Bidan Martha Pada dan Ketua Komisi JPIC Keuskupan Ruteng, RD Marthen Jenarut, SH, MH.

Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Ruteng, RD Blasius Harmin saat menyampaikan materi tentang pencegahan sex before marriage, kehamilan yang tidak direncanakan dan kehamilan di bawah 20 tahun yang berdampak negatif bagi remaja putri di Aula SMA Santa Maria, Iteng, Senin, 29 Mei 2023. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Pada presentasi pertama, di hadapan ratusan pelajar, RD Blas Harmin mengatakan, Persiapan Kehidupan Berekluarga bagi Remaja (PKBR) merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah-masalah remaja yang berkaitan dengan praktek kehidupan dalam keluarga di masa depan.  Sejumlah materi yang dijelaskan RD Blas antara lain tentang 8 fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan (PUP), segi kesehatan, ekonomi, psikologi, pendidikan, agama dan sosial.

“Dengan memberikan informasi yang tepat dan benar tentang kehidupan berkeluarga, para remaja mempunyai penegtahuan yang cukup tentang konsep kehidupan berkeluarga. Remaja memerlukan banyak informasi yang berkaitan dengan penyiapan dirinya untuk hidup berkeluarga. Remaja perlu menjadi pribadi yang matang dalam mempersiapkan diri untuk membangun keluarga yang harmonis,” kata RD Blas.

RD Blas Harmin saat menyampaikan materinya dihadapan ratusan siswa, pelajar di SMA Santa Maria Iteng. Dia juga mengajak para siswa untuk memahami dengan baik tentang 8 fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan (PUP), segi kesehatan, ekonomi, psikologi, pendidikan, agama dan sosial. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Martha Pada, pensiunan tenaga kesehatan (bidan) yang lama berkarya di Puskesmas Iteng, usai mempresentasikan materinya tentang Kesehatan Organ Reproduksi, kepada PAROKIKUMBA.ORG mengatakan, pembekalan materi tentang kesehatan organ reproduksi bagi para remaja di masa ini penting agar mereka memiliki pemahaman yang cukup untuk menjaga diri dan tidak terjebak pada perilaku pergaulan bebas yang tidak diinginkan.

“Ada resiko besar, yang mereka harus tahu kalau itu terjadi. Angka kematian ibu dan bayi yang paling tinggi itu ada di umur remaja. Nah, dengan adanya sosialisasi materi-materi yang lengkap tentang apa yang wajib diketahui para remaja, seperti bahaya free sex, kesehatan organ reproduksi, bahaya negatif media sosial dan undang-undang perlindungan perempuan dan anak, mereka diharapkan bisa lebih mandiri menjaga diri dan pergaulan,” kata Martha.

Martha Pada, pensiunan tenaga kesehatan (bidan) yang selama ini bertugas atau berkarya di Puskesmas Iteng, ketika mempresentasikan materinya tentang Kesehatan Organ Reproduksi di hadapan ratusan siswa SMA Santa Maria Iteng dalam kegiatan yang diinisiasi olrh Komisi Kesehatan dan Komisi JPIC Keuskupan Ruteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Saat mengurai materi tentang Perlindungan Perempuan dan Anak, Ketua Komisi JPIC Keuskupan Ruteng, RD Marthen Jenarut, mengungkapkan bahwa dewasa ini, situasi kehidupan sosial atau lingkungan sosial di sekitar kita dan di mana pun tidak bisa lagi memberikan jaminan akan rasa nyaman untuk semua orang, terutama perempuan dan anak.

“Kalau situasi sosial bisa menyebabkan ketakutan pada anak, apakah negara memberikan jaminan  perlindungan terhadap anak? Negara tentu menjamin perlindungan kepada anak karena ada Undang-Undang 35 Tahun 2014 tentang Undang-Undang Perlindungan Anak,” tegas RD Marten dan menguraikan lebih lanjut sejumlah pasal dan penerapannya dalam berbagai kasus yang selama ini sering menimpa anak-anak.

Ketua Komisi JPIC Keuskupan Ruteng, RD Marthen Jenarut, ketika menguraikan materi tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dalam kegiatan seminar di Aula SMA Santa Maria Iteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Sementara, Kepala Sekolah SMA Santa Maria Iteng, RD Pankrasius W. Nudan, saat memberikan sambutan, mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Komisi Keluarga, Komisi JPIC dan Tim Pemateri lainnya yang telah berkunjung dan memberikan pembekalan kepada para siswa-siswi yang bersekolah di SMA Santa Maria, sehingga mereka memiliki pengetahuan baru tentang semua materi yang didalami bersama.

Kepala Sekolah SMA Santa Maria Iteng, RD Pankrasius ((tengah) saat hadir dalam acara Seminar yang diselenggarakan oleh Komisi Keluarga dan Komisi JPIC Keuskupan Ruteng di Aula SMA Santa Maria. Kegiatan ini diharapkan akan menjadi bekal penting bagi para siswa di sekolah ini untuk bijaksana menata masa depan mereka. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Terima kasih karena Tim Komisi Keluarga, JPIC Keuskupan Ruteng dan pemateri lainnya sudah datang berkunjung ke SMA Santa Maria. Kiranya apa yang telah disosialisasikan dalam setengah hari kegiatan ini, menjadi bekal bagi para siswa di sekolah ini untuk bijaksana menata masa depan mereka dan mereka bisa menjadi model remaja yang baik dan membawa pengaruh positif bagi remaja lainnya,” ujar RD Pank.

Dalam kegiatan ini, juga diadakan pelayanan pembagian vitamin-vitamin bagi para pelajar putri yang mengikuti seminar. Komisi Keluarga dan Komisi JPIC Keuskupan Ruteng menjadwalkan dalam tahun ini, akan terus mengunjungi sekolah-sekolah SMA yang bisa dijangkau untuk mensosialisasikan sejumlah program yang ada dalam Tahun Pastoral Ekonomi SAE dan membekali para siswa dengan penguatan pengetahuan tentang kehidupan keluarga dan bahaya pergaulan bebas.

Comments are closed.