Press "Enter" to skip to content

Ketika Tembang ‘Tenang Tana Ge’ Menyihir Pengunjung FGK Labuan Bajo 2023

Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba

LABUAN BAJO, PAROKIKUMBA.ORG Parade etnik, UMKM, pelajar dan utusan 86 paroki sekeuskupan Ruteng di ajang opening ceremony Festival Golo Koe (FGK) yang digelar di Waterfront City Labuan Bajo, Kamis, 10 Agustus 2023 sore hingga malam hari meriah dan dihadiri ribuan orang. Labuan Bajo sebagai kota tujuan wisata yang mendunia dan menyandang predikat super premium kembali menjadi magnet (daya tarik) bagi ribuan orang, termasuk para wisatawan yang ingin melihat atraksi budaya dan aneka kuliner dengan dihelatnya FGK, 10-15 Agustus 2023.

Sukses mengadakan FGK pertama, tahun lalu, Labuan Bajo yang terkenal dengan pariwisata alam eksotis, kekayaan budaya dengan keragaman penduduk yang selalu hidup rukun dalam suasana toleransi, kembali mengadakan FGK 2 selama seminggu. FGK selalu menjadi inspirasi bersama, di mana semua umat beragama (komunitas lintas agama) dan berbagai etnik yang ada, para wisatawan domestik dan manca-negara bersama merayakaan kehidupan, mempererat tali persaudaraan, Bhineka Tunggal Ika.

Gabriel Mahal, saat tampil di Opening Ceremony Festival Golo Koe (FGK) 2 di Waterfront City Labuan Bajo, Kamis, 10 Agustus 2023 petang. Ia merancang atraksi pembukaan FGK tersebut dengan mengkolaborasikan senandung Tenang Tana Ge dan puisi Lamentasi Cinta Tanahku yang seakan “menyihir” para pengunjung dan mendapat pujian dari banyak kalangan. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Labuan Bajo telah menjadi miniatur keindonesiaan yang indah, tempat di mana nilai-nilai inklusif, toleransi, gotong-royong, solidaritas dan persaudaraan sejati saling berjumpa dalam sebuah peristiwa atau event tahunan, FGK dan mewarnai keseharian kehidupan warganya. FGK juga terus menggerakkan roda usaha ekonomi kreatif warga, pelbagai kelompok UMKM dan pekerja seni.

Momentum Melestarikan Adat dan Budaya

Di pelataran Waterfront City, parade berbagai kontingen yang mengenakan pakaian adat berbgaai etnik dan kostum bertuliskan nama paroki asal, disambut langsung oleh Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Wakil Bupati Mabar, Yulianus Weng beserta jajaran Forkompimda, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko, Vikjen Keuskupan Ruteng, RD Alfons Segar, Sekretaris Keuskupan Ruteng, RD Agustinus Manfred Habur, Direktur Pusat Pastoral (PusPas), RD Martin Chen dan para Pastor Vikep.

Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Wabup Mabar, Yulianus Weng dan jajaran Forkompimda, bersama para imam, antara lain Vikjen dan Sekretaris Keuskupan Ruteng, Direktur PusPas, para Vikep saat mengahadiri Opening Ceremony FGK di Waterfront City Labuan Bajo, Kamis, 10 Agustus 2023. (Foto : KOMSOS KR)

Dari parade yang diselingi berbagai atraksi seperti yel-yel, drumband, sebagai ungkapan sukacita penuh gegap gempita, arena Waterfront City sesaat berubah menjadi hening. Tak lama berselang, lantunan lagu Tenang Tana Ge mengalun merdu nan syahdu terasa bagai “menyihir” ribuan pengunjung yang dibawakan oleh Wati Mbawar, mahasiswi prodi Keperawatan Unika St. Paulus Ruteng.

Lagu populer ciptaan Eddy Ngambut tersebut mengawali acara pembukaan atau opening ceremony Festival Golo Koe 2023 setelah pekikan ajakan dari Gabriel Mahal, mai padir rentu sa’i, manik mata lonto cama (mari kita bersatu, betapa indah dilihat ketika kita satu bersama).

Para penari yang mengikuti pentas Opening Ceremony FGK 2 di Waterfront City Labuan Bajo. Selain mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng, juga para siswa-siswi SMA dan SMK yang ada di Kota Labuan Bajo. Acara ini mendapat atensi dan kunjungan ribuan orang, termasuk wisatawan yang berkunjung ke kota ini. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Lagu karya kraeng Eddy Ngambut ini sengaja disuguhkan di awal Opening Ceremony Festival Golo Koe 2023 sebagai ajakan kontemplatif untuk melihat dan menyadarkan kita akan kekayaan Bumi Congka Sae yang digambarkan oleh Kraeng Eddy Ngambut sano mas mongko dise empo, dalam syair lagu itu,” kata Gabriel Mahal yang merancang OC FKG 2023, usai acara tersebut digelar.

Usai senandung lagu Tenang Tana Ge, disambung puisi “Lamentasi Cinta Tanahku” oleh Gabriel Mahal. Puisi karyanya ini, sebagai bentuk gugatan reflektif, tanggapan atas lagu Tenang Tana Ge, yang diawali dengan ungkapan (tilir) O, bo tenang, tenang bobo momang, momang bomoras tembongmoras lingkomoras compangadak beo, yang bila diterjemahkan, apa artinya merindu, mencinta, ketika kita kehilangan adat budaya dan kekayaan warisan leluhur.

Suasana acara pembukaan atau Opening Ceremony Festival Golo Koe di Waterfront City, Labuan Bajo saat dipentaskan Sendratari dan puisi yang memukau para pengunjung. Dalam acara ini, kolaborasi pentas seni-budaya tersebut sebagai karya Gabriel Mahal yang mengajak semua orang untuk mewujudkan aksi nyata cinta untuk teruss melestarikan adat-budaya. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Lamentasi itu memiliki arti lagu ratapan. Lamentasi Cinta Tanahku, artinya lagu ratapan cinta tanahku. Ketika cinta akan tanah Manggarai hanya sebatas kata, tanpa ada ekspresi cinta dalam aksi atau tindakan nyata, maka cinta itu hanya ada dalam dunia maya. FGK 2023 ini harus membangkitkan kesadaran kita bersama untuk menjaga, melestarikan dan terus mewariskan adat budaya dan kekayaan alam bumi Congka Sae ini,” tambahnya.

Menurut Gabriel, hanya dengan cinta dalam aksi nyata itulah, Sejahtera, Adil, Ekologis (SAE) bisa terwujud. Dalam atraksi yang dipentaskan berlatar belakang mentari senja sedang meninggalkan sisa cahaya jingganya di lautan lepas, disuguhkan pula tanggapan atas puisi Lamentasi Cinta Tanahku dalam pentas Sanda Lelang dan Sanda Jaga Wela Bombang yang dibawakan oleh para siswa-siswi SMA Loyola Labuan Bajo.

Penari yang terdiri dari para pelajar Sekolah Menengah Atas yang ada di Kota Labuan Bajo, saat berkolaborasi dengan mahasiswa Unika Santu Paulus Ruteng dalam opening ceremony FGK 2 di Waterfront City Labuan Bajo, 10 Agustus 2023 petang. Mengenakan busana adat Manggarai, penampilan mereka mendapat pujian dari para pengunjung. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Dalam gelaran Opening Ceremony tersebut, selain penerimaan adat Kapu untuk utusan 86 paroki, juga dilangsungkan sejumlah sambutan, yakni dari Ketua Pelaksana FGK 2023 yang juga Pastor Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, RD Laurens Sopang, Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat dan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi. FGK 2023 diikuti oleh 152 UMKM yang mengadakan pameran disepanjang pelataran Marina Waterfront, juga setiap malam diadakan pementasan musik, tarian dan berbagai pentas seni lainnya. (Baca Berita Selanjutnya : FGK, Panggilan Berjumpa Dalam Semangat Omnia In Caritate)

Comments are closed.