Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng, Dr. RD Martin Chen memimpin Perayaan Ekaristi Minggu Paskah IV, Misa ke 3 di Gereja Santu Mikael Kumba, Keuskupan Ruteng, Minggu, 30 April 2023 pagi. Misa diikuti sekitar seribu umat dan berjalan khidmat.
Dalam kotbahnya, mengutip Injil Yohanes 10 : 1-10, RD Martin mengatakan, hal yang menjadi ciri dasar bagaimana kita menjadi domba yang baik, menjadi pengikut Yesus yang setia yakni domba-dombaKu mendengar suaraKu. “Ciri seorang domba yang baik adalah orang yang berusaha selalu mendengar bisikan Tuhan, mendengar gema Sabda Allah dalam hidup,” jelasnya.
Suasana Perayaan Ekaristi ke 3 pada Hari Minggu Paskah ke IV di Gereja Santu Mikael Kumba, Keuskupan Ruteng yang dipimpin oleh Direktur Pusat Pastoral (PusPas) Keuskupan Ruteng, Dr. RD Martin Chen. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
RD Martin menuturkan, dewasa ini, dalam dunia yang begitu bising/ribut, kita sering menjadi sulit untuk mendengar bisikan Allah dan bila mesti jujur, kita sering tidak meluangkan waktu untuk mendengar Sabda Allah, membaca Kitab Suci dan berdoa karena terlalu disibukan mendengar hal-hal yang lain sepanjang hari.
“Mungkin hanya sebagian dari kita saja yang setiap hari mengambil waktu sedikit untuk membaca Kitab Suci. Tapi, waktu untuk mendengarkan yang lain, seperti musik, bisa sampai tengah malam. Maka, mari kita dalam Masa Paskah ini, memperbaharui diri. Kita bangkit, mulai dari hal yang kecil, seperti mengawali dan mengakhiri hari (pagi dan malam) dengan membaca Sabda Allah. Mau mendengarkan Sabda Allah, daripada sabda-sabda yang lain,” pesan RD Martin.
Mengalami Cinta Allah dalam Hidup
Bila sering membaca dan merenungkan Sabda Allah, lanjut RD Martin, maka kita akan selalu menemukan damai dan kebahagiaan sejati dalam diri. Bila hidup harian kita diisi juga dengan berdoa dan membaca Kitab Suci, maka kita akan merasakan sentuhan Kasih Allah yang memanggil dan menerima kita dengan segala keunikan yang ada dalam diri.
Direktur PusPas Keuskupan Ruteng, RD Martin Chen saat mengangkat dan memperlihatkan kepada umat yang hadir, Kitab Suci menjelang Liturgi Sabda pada Misa Hari Minggu Paskah ke IV di Gereja Santu Mikael Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Engkau Dicintai. Itulah yang dapat kita rasakan, kalau kita selalu mendengar dan meresapi SabdaNya dalam hidup. “Begitu banyak orang di jaman sekarang, termasuk orang Katolik, anak-anak muda yang merasa kecewa dengan Allah, atau merasa tidak dicintai, merasa putus asa dan gagal dalam hidupnya. Ini terjadi karna orang tidak membiarkan Sabda Allah bergema dalam hati, meresap dalam hidupnya,” kata RD Martin.
Ia menambahkan, dalam hidup dewasa ini, banyak orang yang tidak lagi merasa bahwa Allah mencintai diri mereka. Orang sering bepergian ke mana-mana mencari cinta dan kebahagiaan lalu mengalami putus asa karena tidak menemukan apa yang dikehendaki. “Banyak orang salah mencari. Karena yang sudah ada, yaitu Cinta Allah, tidak dia rasakan. Tidak dia dengar dan internalisasikan,” tuturnya.
Ciri kedua, Agnus Bonus atau domba yang baik adalah domba-dombaKu, mengikuti Aku. RD Martin mengajak sekitar seribu umat yang menghadiri Misa ini, untuk merenungkan, apakah sebagai orang Katolik, sudah mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup ataukah mengikuti kehendak diri sendiri. “Apakah imanku selama ini, lebih menampakkan iman yang egois, kita ingin mengatur Allah sesuai konsep atau kemauan kita?”
Memiliki Iman Seperti Bunda Maria
Untuk melihat ini, RD Martin mengajak setiap orang untuk kembali melihat berbagai doa yang selama ini diucapkan atau didoakan, betapa banyak yang egois, meminta begitu banyak supaya Tuhan mengikuti kemauan kita. “Saya ingin ini, mau ini, mau itu. Tuhan seolah-olah mejadi supermarket, yang hanya memenuhi egoisme kita. Dan ketika tidak terkabulkan, kita kecewa, protes dengan Allah, berpikir bahwa Dia tidak lagi memperhatikan kita,” tambahnya.
Dr. RD Martin Chen ketika menyampaikan kotbah pada Misa Hari Minggu Paskah ke IV di Gereja Santu Mikael Kumba. Pada Misa ke 3 yang dihadiri sekitar seibu umat ini, dia menegaskan tentang panggilan menjadi domba yang baik dan meniru keteladanan iman Bunda Maria. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Menurut RD Martin, iman yang sejati adalah seperti Bunda Maria, yang terletak dalam Fiat Voluntas Tua (Jadilah menurut kehendakMu), bukan kehendak pribadi kita. “Kehendak Allah pasti lebih baik daripada kehendak pribadi kita yang manusiawi, yang egois, duniawi, penuh dosa. Yang paling baik adalah kehendak Allah. Betapa seringnya kita paksa Allah ikut kehendak kita. Ini iman yang egois,” tegasnya.
Ia mengatakan, Yesus mengajak kita semua menjadi domba yang baik. Domba yang baik adalah domba yang mendengar suara Allah dan mengikuti kehendak Allah dan terbuka terhadap Sabda Allah yang menuntun kehidupan. “Dengan demikian, kita akan mengalami apa yang Yesus katakan, Aku datang supaya supaya kamu hidup dan mempunyainya dalam kelimpahan.”
Pada Misa ke 3 yang dimulai pukul 08.30 tersebut, koor dari KBG Kerahiman Ilahi ikut memeriahkan Misa. Sementara, di halaman parkir timur Gereja Santu Mikael Kumba, bazar kuliner dari umat KBG dan Putra-Putri Altar (PPA) juga mewarnai kompleks Gereja, sebagai bagian dari implementasi Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan (SAE) 2023.
Comments are closed.