Press "Enter" to skip to content

Mengenal Karya Kasih Komunitas Somascan di Cimpar Paroki Kumba

Penulis : Yasinta Merti Jemilang | Pewarta KBG Santu Antonius, Cimpar

PAROKIKUMBA.ORGOnus Meum Leve adalah sebuah kutipan menarik yang menyita perhatian para umat setiap kali datang mengunjungi Kapela San Miani atau dikenal dengan nama Somascan.

“Onus Meum Leve” berasal dari Bahasa Latin yang berarti “Bebanku Ringan” memberikan harapan baru bagi umat yang datang dengan berbagai beban hidup. Kalimat ini di dasarkan pada sikap keteladanan kehidupan Yesus di kayu Salib, namun iman kepada Kristus akan memberi kelegaan dan beban pun ringan.

Biara Somascan atau yang kerapkali disebut San Miani mewujudnyatakan kalimat ini melalui karya misi mereka untuk meringankan beban kaum miskin dan terlantar. Mereka memiliki visi utama yaitu melayani para yatim piatu, anak-anak terlantar dan kaum miskin di seluruh dunia.

Misi inilah yang mendorong mereka untuk terus membuka cabang di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Di Indonesia terdapat banyak cabang di beberapa provinsi seperti Bali, NTT dan di kota Batam. Di Provinsi NTT, di Pulau Flores khususnya mereka hadir, membuka komunitas di KBG St. Antonius, Cimpar, Paroki St. Mikael Kumba, Keuskupan Ruteng.

Kehadiran biara Somascan memberi warna baru di tengah kehidupan umat yang tinggal di KBG St. Antonius. Melalui pelayanan iman dan komunitas doa bersama, melayani orang sakit, dan selalu melibatkan umat dalam kegiatan komunitas yang berhubungan dengan misi pelayanan.

Selain itu, kehadiran mereka juga membawa perubahan hakiki dalam segi sosial (interaksi) dan meneguhkan iman melalui pelayanan sakramen Ekaristi bersama umat setiap hari Minggu. Kehadiran komunitas biara Somascan juga sangat membantu orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan, seperti melayani sakramen minyak suci, dan melayani misa arwah.

Untuk diketahui, biara San Miani atau Somascan didirikan oleh seorang bangsawan bernama St. Hieronimus Emiliani yang berasal dari Venezia, Italy. St. Hironimus adalah pelindung universal bagi para yatim piatu dan terlantar.

Hironimus lahir dari keluarga bangsawan di Venezia, Italy pada tahun 1486. Ia diangkat sebagai panglima perang pada saat melawan musuh yang ingin menjajah bangsa Venezia. Pada saat perang berlangsung bangsa Venezia mengalami kekalahan dalam perang tersebut dan St. Hieronimus ditangkap oleh tentara musuh dan dimasukkan kedalam penjara.

Ketika berada dalam penjara, St. Hironimus tidak memiliki harapan untuk hidup kemudian ia bertekun dalam doa dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Bunda Maria. Doanya pun terkabul dan sebuah mujizat terjadi, di mana Bunda Maria datang membebaskan St. Hironimus secara ajaib.

Di komunitas Biara Somascan, Cimpar, Paroki Kumba, semua anak yatim piatu mendapatkan perhatian dan kasih. Seperti teladan St. Hieronimus Emiliani, mereka hidup sebagai suatu keluarga dalam Kristus. (Foto : Merti Jemilang)

Kemudian St. Hironimus berjanji untuk merubah hidupnya untuk melayani para yatim piatu, orang miskin dan terlantar. Kisah ini saya rangkai berdasarkan penuturan yang disampaikan Fr. Jacobus Jenang yang ditemui pada Kamis 29 September 2022.

“Setelah dibebaskan secara ajaib oleh Bunda Maria, St Hironimus kembali ke kotanya dan mulai mengumpulkan anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka dan orang kudus ini kemudian memberi mereka makan dan memelihara mereka sampai ia wafat,” kisah Fr. Jacobus.

Melalui keteladanan St. Hieronimus Emiliani, para pengikutnya di berbagai negara membantu para orang miskin dan terlantar, khususnya para yatim piatu. Mereka membangun rumah panti asuhan yang besar dengan jumlah anak yatim yang cukup banyak dari berbagai daerah.

Sebuah panti asuhan yang kini telah berada komunitas Somascan, yang terletak di KBG St. Antonius, Cimpar merupakan bukti nyata pelayanan biara yang sangat luar biasa dikarenakan para biarawan dan frater memberikan kasih sayang dan tanggung jawab yang sangat besar untuk kehidupan para anak yatim.

Mereka disekolahkan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Semua biaya ditanggung oleh biara ini.

Semoga semangat St. Hironimus Emiliani juga menginspirasi kita untuk selalu berbuat kebaikan pada sesama yang membutuhkan bantuan.*

One Comment

  1. Erwin Manalang October 10, 2022

    Thank you so much for the good article regarding our presence in Cimpar. We are also very grateful to the people of Cimpar for accepting and suporting our Biara and Panti Asuhan.

Leave a Reply