Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Rapat Evaluasi Safari Rosario dan Sosialisasi Kelompok Rohani berlangsung lebih dari 2 jam dalam suasana keakraban di Aula Timur Gereja Santu Mikael Kumba, Sabtu 5 November 2022 pagi.
Hadir pada acara ini, Pastor Paroki Santu Mikael Kumba RD Antonius Ryanto Latu Batara, Pengurus Inti DPP dan DKP, para Koordinator Wilayah dan Pengurus KBG serta pemimpin organisasi kerasulan rohani.
Ketua Seksi Komunitas Rohani, Maria Midas dan Ketua Pelaksana I DPP Paroki Santu Mikael Kumba, Florianus Mentot, saat menghadiri rapat Evaluasi Safari Rosario, 5 November 2022. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Meskipun persiapannya dilaksanakan dalam waktu tidak lama dan masih terdapat beberapa kekurangan, secara keseluruhan, Safari Rosario Oktober 2022 oleh peserta Rapat Evaluasi yang dipandu oleh Maria Midas, Ketua Seksi Komunitas Rohani, dinilai sukses dan masuk menjadi agenda tahunan di Paroki Kumba.
Ketua Pelaksana I DPP Paroki Kumba, Florianus Mentot dalam sambutannya menjelaskan rapat evaluasi ini dilakukan untuk mendapatkan input dan sharing dari realitas pelaksanaan Safari Rosario yang baru berakhir serta merumuskan bersama apa yang perlu bagi pelaksanaan Safari Rosario tahun 2023.
“Masing-masing kita sebagai pengurus DPP, DKP, Wilayah, KBG dan Pemimpin Organisasi Rohani pasti memiliki catatan tersendiri tentang evaluasi Safari Rosario. Dari tanggal 1 sampai 31 Oktober 2022, Safari Rosario sudah digelar dan pada kesempatan ini kita berdiskusi bersama untuk memberikan pikiran bersama,” kata Florianus.
Pastor Paroki Santu Mikael Kumba, RD Antonius Ryanto Latu Batara saat berdiskusi dengan para peserta Rapat Evaluasi Safari Rosario di Aula Timur Gereja Kumba, Ruteng, 5 November 2022. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Saat memberikan sambutan pembukaan, Pastor Paroki Kumba, RD Andi Latu Batara mengatakan, Safari Rosario berikut akan dijadwalkan pada bulan Mei 2023 sehingga memasuki bulan Desember mendatang akan dimasukan dalam salah satu agenda pembahasan dalam pertemuan untuk dirancang bersama.
“Ada dua kegiatan besar tahun depan yaitu Safari Rosario Paroki Kumba di bulan Mei dan pada bulan Oktober untuk 7 paroki yang ada di kota. Saya memberi apresiasi kepada semua pengurus DPP, DKP, Wilayah dan KBG serta pengurus organisasi rohani. Dari hari ke hari kegiatan kita mendapat apresiasi dan termasuk yang terakhir Safari Rosario ini,” ucap RD Andi.
Patung Bunda Maria yang diarak antar wilayah pada Safari Rosario Oktober 2022 saat ditahtakan di Wilayah Betesda, Paroki Kumba. (Foto : PPA PAROKI KUMBA)
Tidak hanya mendapat sambutan baik dari umat Paroki Kumba, menurut RD Andi, sejumlah umat Paroki Kumba yang sedang berada di perantauan juga menyampaikan rasa gembira mereka dengan berbagai program kegiatan yang ada di Paroki Kumba yang mereka ikuti melalui pemberitaan di media Paroki.
“Terima kasih untuk pengurus wilayah dan KBG dan komunitas rohani yang telah berperan menyukseskan Safari Rosario. Organisasi-organisasi rohani juga akan terus kita dorong untuk melakukan sosialisasi pada umat dan ada pelayanan pendampingan untuk semua organisasi rohani, termasuk perayaan Ekaristi rutin bersama,” tambah RD Andi.
Melalui rapat evaluasi ini, lanjut RD Andi, semua pengurus DPP, DKP sampai KBG yang hadir bisa melihat (melalui tayangan video pendek) dan mendapatkan gambaran bersama bagaimana pelaksanaan Safari Rosario. “Sehingga sebentar kita akan banyak menyampaikan masukan dan lainnya seputar Safari Rosario,” ucapnya.
Nampak sebagian dari peserta yang mengikuti Rapat Evaluasi Safari Rosario di Aula Timur Paroki Kumba. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pada sesi diskusi, Koordinator Wilayah Gunung Golgota, Wilhelmus Jawa, mengapresiasi kegiatan Safari Rosario dan mengusulkan agar pelaksanaan berikutnya, panitia menata kembali jalur persinggahan prosesi.
“Kami mengusulkan agar pantia Safari Rosario mengatur rutenya berurutan sesuai letak peta wilayah yang ada, agar prosesi lebih terarah dan secara rute yang rapih. Dokumentasi kegiatan Safari Rosario dari Paroki juga kalau bisa merata di semua wilayah yang ada sehingga tercover semua kegiatan di tiap wilayah,” kata Wilhelmus.
Yos Karjon, Koordinator Wilayah Kana, pada kesempatan ini, juga memberi input pada Panitia Safari agar nantinya, ada panduan atau deskripsi seputar Safari Rosario dari tim Paroki agar bisa dipahami umat dengan lebih baik.
“Sosialisasi Kelompok-kelompok Rohani sudah bagus untuk umat bisa tahu berbagai Komunitas rohani yang terdaftar resmi di Paroki Kumba. Yang juga jadi perhatian kita bersama, komunikasi semua jadwal sosialisasi lebih intensif lagi dengan pihak Wilayah dan KBG agar pengaturan acara sosialisasi untuk menguatkan, mengarahkan dan memotivasi hidup doa umat bisa lebih efektif alokasi waktunya,” kata Yos Karjon.
Disambut Gembira Umat Paroki
Usulan lain, dituturkan Stefanus Jegaut, Koordinator Wilayah korintus, yang memiliki 4 KBG. Dia mengatakan, walaupun dipersiapkan dalam waktu yang terbilang singkat, namun Safari Rosario tetap bisa berjalan baik. “Semua umat menyambut dengan baik dan gembira. Di Wilayah Korintus umat menyambut baik dan penuh suka cita,” kisah Stefanus.
Koordinator Wilayah Gunung Tabor, Agust Jeman, dalam tanggapannya mengungkapkan, untuk kegiatan Safari Rosario mendatang, perlu disiapkan 1 kendaraan pickup untuk menaruh arca Bunda Maria agar prosesi lebih kelihatan teratur sehingga gemanya juga bisa lebih terlihat.
“Sukses dilaksanakan di Wilayah kami, di Gunung Tabor dan mendapat sambutan luar biasa dari semua umat KBG. Usulan kami, kalau bisa ada tim pendamping tetap dari Paroki seperti THS-THM atau dari kelompok kategorial mana, yang juga ikut terlibat sepanjang kegiatan prosesi,” ucap Agust.
Ketua Stasi Carep, Bastian Mone menawarkan untuk dipertimbangkan bersama, Safari Rosario selanjutnya dibuka dengan Misa di Kapela Stasi Carep dan di akhir Safari baru dibuat di Gereja Kumba.
Pemandangan umat Katolik yang mengikuti Safari Rosario dari Wilayah Tesalonika ke Wilayah Gunung Karmel di Paroki Kumba. (Foto : PPA PAROKI KUMBA)
“Kami usulkan, Safari Rosario berikutnya nanti dimulai dari Gereja Stasi Carep menuju Gereja Kumba. Pembukaan dari Gereja Stasi Carep lalu Safari Rosario ke 25 wilayah yang ada. Safari Rosario bulan Oktober banyak sekali diikuti umat Stasi Carep dan semua kegiatan berjalan baik sesuai jadwal dan harapan kita semua,” ungkap Bastian.
Kerja sama Kunci Sukses Safari Rosario
Korwil Taman Eden Stasi Carep, Nasarus Harsan, 56 tahun, mengisahkan, berdasarkan pengalaman di wilayahnya, bahwa dari pelaksanaan Safari Rosario, kerja sama antara Koordinator Wilayah dan pengurus KBG yang ada menjadi kunci kesuksesan pelaksanaan Safari Rosario.
“Kerja sama mereka yang baik bisa menyukseskan Safari Rosario dalam setiap wilayah. Waktu, jadwal dan semua yang berhubungan dengan Safari Rosario harus dikoordinssikan dengan baik supaya di semua wilayah lebih siap bila nanti dilaksanakan kembali,” kata Nasarus.
Pada rapat ini, Sr. Theresia Tika, SCSCS, Ketua Panitia Safari Rosario yang juga pendamping Putra-Putri Altar (PPA) menyampaikan terima kasih untuk kerja sama yang telah dibangun Pastor Paroki Kumba, pengurus DPP-DKP dan kelompok rohani yang ada sehingga Safari Rosario Oktober 2022 sukses.
“Puji Tuhan, kami tidak membayangkan sebelumnya, dengan campur tangan Tuhan dan Bunda Maria serta kerja sama semua pihak, kegiatan ini bisa berlangsung sukses. Ke depan kerja sama seperti ini terus kita kembangkan agar bisa lebih baik di Safari Rosario berikutnya,” kata Sr. Tesy.
Para biarawati dan umat yang mengikuti Misa Penutupan Bulan Rosario di depan Gua Maria di Gereja Santu Mikael Kumba, 31 Oktober 2022. Sebelum Misa berlangsung, dilakukan acara adat penerimaan kembali arca Bunda Maria yang diarak pada Safari Rosario. (Foto : PPA PAROKI KUMBA)
Sr. Marita Din, OSU, pemimpin Komunitas Biara Suster Ursulin Ruteng ketika menyampaikan pendapatnya mengatakan, Paroki Santu Mikael Kumba saat ini begitu hidup dengan banyak kegiatan rohani, salah satunya Safari Rosario.
“Biar dengan segala kekurangan yang mungkin ada tapi sudah baik sekali dan sukses dibuat, dari pada tidak ada kegiatan rohani. Sekarang sudah nampak maju dalam kehidupan devosional umat Paroki Kumba. Gagasan Romo Paroki sudah bagus, kita harus sambut baik dan terus tingkatkan koordinasi agar lebih baik ke depannya,” kata Sr. Marita.*
Be First to Comment