Press "Enter" to skip to content

Momen Umat Paroki Kumba Ikuti Prosesi Jalan Salib dari Natas Labar Motang Rua

PAROKIKUMBA.ORGBelasan Ribu umat Katolik dari 7 paroki dalam Kota Ruteng memadati Alun-alun Natas Labar Motang Rua, di pusat Kota Ruteng Kabupaten Manggarai mengikuti Prosesi Jumat Agung, Jumat 29 Maret 2024 pagi. Mengenakan baju berwarna merah dan kain adat dari berbagai daerah, sejak pukul 05.30 pagi mereka telah mulai berdatangan ke Natas Labar Motang Rua.

Di antara 7 paroki dalam Kota Ruteng, sekitar 3000 umat Paroki Santu Mikael Kumba juga mengambil bagian dengan memenuhi area timur alun-alun tersebut. Tahun ini, panitia prosesi Jumat Agung ditangani oleh Paroki Kristus Raja – Mbaumuku, Ruteng. Saat jarum jam menunjukkan pukul 07.00 dan matahari mulai menyingsing di ufuk timur, acara dibuka dengan Lamentasi yang dipimpin Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo.

Vikaris Episkopalis (Vikep) Ruteng, RD Dyonysius Osharjo yang biasa disapa Romo Os, saat memimpin Lamentasi di Alun-alun Natas Labar Motang Rua pada Jumat Agung, 29 Maret 2024 pagi. Belasan ribu umat Katolik dari 7 paroki Kota Ruteng berkumpul di tempat ini untuk merenungkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus melalui prosesi Jalan Salib. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Romo Os, sapaan imam yang juga Administrator Paroki Katedral Ruteng ini, didampingi oleh para Pastor Paroki dan Pastor Rekan paroki-paroki Kota Ruteng, seperti Pastor Paroki St. Mikael Kumba, RD Antonius Ryanto Latu Batara dan Pastor Rekan, RD Gregorius Dakosta, Pastor Paroki Kristus Raja – Mbaumuku yang menjadi Ketua Umum Panitia Prosesi Jumat Agung 2024, RD Leonardus E. Novery, Pastor Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong, RP Kristianus Sambu, SVD.

Ada pula Pastor Paroki St. Vitalis – Cewonikit, RD Ardi Obot, Pastor Paroki St. Nikolaus Golo Dukal, RP Adam Satu, SVD, Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) St. Paulus Ruteng, RD Max Regus, Pastor yang berkarya sebagai dosen di Unika St. Paulus, RD Emil Jehadus, RD Emil Jehadus, Pastor Rekan Paroki Katedral, RD Blasius Harmin juga Pastor Rekan Paroki Karot, RP Rupertus Epin Hormat, OFM.

Para Pastor Paroki dan Pastor Rekan dari 7 paroki dalam Kota Ruteng serta Rektor Unika St. Paulus saat menghadiri acara Lamentasi Jumat Agung, 29 Maret 2024 pagi sebelum melakukan prosesi Jalan Salib ke paroki masing-masing. Belasan ribu umat menghadiri acara ini yang digelar di Alun-alun Natas Labar Motang Rua. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Rangkaian acara Prosesi Jumat Agung ini dibuka dengan Lamentasi yang dibawakan oleh koor gabungan Paroki Kristus Raja dengan dirigen Sipri Marut, Wakil Ketua DPP Paroki Kristus Raja dan menghadirkan solis Fransiska Nurhaina, Ketua Seksi Koor DPP paroki tersebut. Selain itu, dalam acara ini, OMK Pax Christi Paroki Kristus Raja juga memainkan Tablo di hadapan semua umat yang hadir, mengisahkan renungan Perhentian Pertama, Yesus Dihukum Mati.

Tablo ini disutradarai oleh Sony Tou, Ketua Seksi Kepemudaan Paroki Kristus Raja. Dari Natas Labar Motang Rua, mereka lalu menempuh ruas jalan mnuju arah utara dalam Kota Ruteng guna mementaskan 13 Perhentian lainnya hingga tiba di halaman Gereja Kristus Raja. Demikian juga halnya dengan 6 paroki lainnya, prosesi Jalan Salib Jumat Agung dimulai dari Natas Labar Motang Rua seterusnya menuju Gereja paroki masing-masing melalui 4 jalur pintu keluar yang telah diatur panitia dari tempat tersebut.

Umat Paroki Santu Mikael Kumba saat mengikuti jalannya acara Lamentasi sebelum prosesi Jumat Agung, 29 Maret 2024 pagi di Natas Labar Motang Rua, pusat Kota Ruteng. Bersama umat dari 6 paroki lainnya dalam Kota Ruteng, mereka lalu berprosesi Jalan Salib dari tempat ini menuju Gereja Santu Mikael Kumba sebagai tempat Perhentian ke-14 (terakhir). (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Pengorbanan dan Penderitaan, Jalan yang Harus Dipilih Pengikut Kristus

Saat memimpin renungan Lamentasi, Vikep Ruteng, RD Dyonysius Osharjo menuturkan, ketahanan Hamba Yahwe untuk menderita bagi orang lain, bagi umat manusia, tidak saja membuat manusia selamat, tetapi juga membuat kagum banyak bangsa dan membuat banyak raja bungkam. Hamba Yahwe mengajarkan kepada kita tentang perlunya pengorbanan dan penderitaan untuk mendapatkan keselamatan.

Orang Muda Katolik (OMK) Pax Christi dari Paroki Kristus Raja - Mbaumuku saat tampil membawakan Tablo atau drama tentang Kisah Sengsara Yesus Kristus di Alun-alun Natas Labar Motang Rua - Ruteng pada Jumat Agung, 29 Maret 2024 pagi. Di tempat ini mereka memperagakan kembali Perhentian Pertama Jalan Salib. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Tidak ada keselamatan yang didapat tanpa pengorbanan dan penderitaan. Tidak ada cita-cita dan tujuan hidup yang tercapai tanpa melalui pengorbanan dan penderitaan. Tidak ada kesempurnaan dalam diri, dalam keluarga, dalam masyarakat tanpa adanya pengorbanan dan penderitaan. Pengorbanan dan penderitaan adalah jalan yang harus dipilih dan ditempuh oleh semua pengikut Tuhan Yesus untuk mencapai keselamatan dan kesempurnaan dalam hidup,” kata RD Os.

Dikawal Remaja Masjid, Umat Berprosesi Jalan Kaki Menuju Gereja Santu Mikael Kumba

Setelah Lamentasi, acara dilanjutkan dengan prosesi Jalan Salib. Umat Paroki Santu Mikael Kumba, sesuai denah resmi yang dirilis panitia, keluar dari Natas Labar Motang Rua melalui pintu keluar 2 ke arah timur dan melaksanakan prosesi sepanjang Jalan Ahmad Yani, lalu berbelok kiri ke arah depan Kantor Kementerian Agama hingga patung Kristus Raja di Jalan Satar Tacik dan selanjutnya berbelok menuju Gereja Santu Mikael.

Remaja Masjid dari MAN 2 Manggarai saat mengawal jalannya prosesi Jalan Salib umat Paroki Santu Mikael Kumba dari Alun-alun Natas Labar Motang Rua menuju Gereja Santu Mikael Kumba, Jumat Agung, 29 Maret 2024. Meski di bawah terik matahari dan sedang menjalankan puasa Bulan Suci Ramadhan, mereka tetap membaur dengan umat Katolik untuk menjaga kelancaran jalannya prosesi Jalan Salib. (Foto : PAROKIKUKBA.ORG)

Lebih dari 3000 umat berprosesi jalan kaki bersama Pastor Paroki St. Mikael Kumba, RD Andi Latu Batara dan Pastor Rekan, RD Res Dakosta. Selain jajaran pengurus DPP, DKP, para Koordinator Wilayah dan pengurus KBG, ada juga para biarawan-biarawati, anggota berbagai kelompok kerasulan rohani, WKRI, OMK, Putra-Putri Altar dan umat yang khusyuk mengikuti prosesi.

Menariknya, seperti tahun sebelumnya, prosesi Jalan Salib ini, juga dijaga atau dikawal oleh puluhan Remaja Masjid dari MAN 2 Manggarai. Pemandangan khas yang menarasikan tentang indahnya toleransi dan kerja sama antar umat beragama di Paroki Kumba – Kota Ruteng ini menjadi goresan tinta emas episode sejarah di Tanah Nuca Lale yang terus hidup dari generasi ke generasi.

“Kami senang tahun ini, bisa kembali ikut ambil bagian dalam mendukung dan mengawal jalannya prosesi Jalan Salib di hari Jumat Agung ini bagi semua saudara umat Katolik di Kota Ruteng khususnya juga umat Paroki Kumba yang sudah sejak lama saling bekerja sama dalam menyukseskan perayaan hari-hari besar keagamaan. Kami selaku pendamping dan teman-teman Remaja Masjid dari MAN 2 Manggarai berharap semoga kerja sama dan dialog-dialog persaudaraan ini selalu menjadi inspirasi untuk kaum muda kita,” tutur Husen Hajar, 50 tahun, pendamping Remaja Masjid dari MAN 2 Manggarai.

Di salah satu Perhentian atau Stasi Jalan Salib nampak Putra-Putri Altar, Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santu Mikael Kumba bersama Remaja Masjid dari MAN 2 Manggarai berdiri di samping gambar yang melukiskan peristiwa Jalan Salib Yesus. Prosesi Jalan Salib Jumat Agung, 29 Maret 2024 ini berjalan lancar dan umat mengikutinya dengan khusyuk sambil berjalan kaki. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

Pada prosesi Jalan Salib kali ini, digunakan teks Jalan Salib tematis  Ekologi Integral : Harmoni, Pedagogis dan Sejahtera yang dibuat oleh Komisi Liturgi Keuskupan Ruteng. Pada setiap Perhentian, umat yang berprosesi menuju Gereja Kumba diajak untuk merenungkan satu tema. Tema-tema renungan ini disesuaikan dengan tema-tema dalam katekese umat tahun 2024 yang dipadukan dengan poin-poin kunci yang ada dalam Ensiklik Laudato Si dan Ajaran Apostolik Laudate Deum.

Ketua Pelaksana Pantia Prosesi Jumat Agung 2024 Paroki-paroki dalam Kota Ruteng, Ignatius Fidelis Teren, 60 tahun, dihubungi PAROKIKUMBA.ORG melalui telepon genggamnya, mengatakan, pihaknya berterima kasih atas partisipasi Remaja Masjid dari MAN 2 Manggarai, Pemda Manggarai dalam hal ini Kabag Humas Protokol dan Bagian Umum yang telah mensuport kegiatan prosesi Jumat Agung ini, juga aparat keamanan dari Brimob, Kepolisian, dan Seksi Sound-sistem Paroki Kristus Raja.

Umat Paroki Santu Mikael Kumba saat melintas di Jalan Ahmad Yani Ruteng dalam prosesi Jalan Salib Jumat Agung, 29 Maret 2024 dari Natas Labar Motang Rua menuju Gereja Santu Mikael. Ribuan umat paroki ini mengikuti Jalan Salib di bawah terik panas matahari pagi di atas Kota Ruteng. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)

“Kami juga berterima kasih kepada Pastor Paroki, Pastor Rekan, DPP dan umat dari 7 paroki dalam kota Ruteng, anak-anak SEKAMI Kristus Raja yang telah membersihkan sampah, seksi KOMSOS dan keamanan Paroki Kristus Raja. Terima kasih untuk semua kerja sama sehingga acara Prosesi Jumat Agung hari ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar,” kata Egi. (Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba)

PAROKI KUMBA RUMAH KITA BERSAMA

Semua Berita dalam Situs PAROKIKUMBA.ORG merupakan karya peliputan khusus seputar kegiatan-kegiatan gerejani. Segala bentuk pengutipan baik sebagian atau keseluruhan atas setiap karya berita yang ada untuk kepentingan publikasi-ulang, dimohon untuk meminta ijin kepada Redaksi atau menyertakan nama portal media kami. Terima Kasih.

 

Comments are closed.