Penulis : Jimmy Carvallo | Pewarta KOMSOS Paroki Santu Mikael Kumba
PAROKIKUMBA.ORG – Prosesi Jalan Salib, Jumat Agung, 7 April 2023 pagi berjalan lancar dan diikuti ribuan umat Katolik di Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, NTT. Sejak pagi pukul 05.30 umat Katolik dari 7 paroki se-Kota Ruteng, yakni dari Paroki Katedral, Kumba, Ka-Redong, Cewonikit, Golo Dukal, Karot dan Mbaumuku berbondong-bondong menuju Lapangan Motang Rua.
Mengenakan baju berwarna merah dan kain adat (Songke) dari berbagai daerah, mereka mengikuti jalannya Lamentasi yang dilanjutkan dengan prosesi Tablo Jalan Salib dengan penuh khidmat dan dalam suasana syahdu, penuh keheningan.
Tak hanya membantu mengawal prosesi Tablo Jalan Salib dari Lapangan Motang Rua menuju Gereja Santu Mikael Kumba, Remaja Masjid juga membagikan air mineral yang disumbangkan satu keluarga Muslim di Ruteng kepada umat Katolik yang berjalan kaki dalam prosesi, 7 April 2023. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Sebelumnya, Panitia Bersama perayaan Jumat Agung yang terdiri dari 7 Pastor Paroki dan DPP seKota Ruteng, telah bersepakat dan mengeluaran Surat Himbauan kepada semua umat Katolik agar menjadikan Kota Ruteng sebagai Kota Hening pada hari Jumat Agung dari pukul 06.00-18.00.
Ibadat Lamentasi di Lapangan Motang Rua, dipimpin Vikep Ruteng, RD Gerardus Janur dan dihadiri para imam dari 7 Paroki, berjalan penuh nuansa keagungan dan dalam suasana tenang dan khusyuk. Usai Lamentasi, semua umat lalu melakukan prosesi menuju paroki masing-masing, sambil melakukan Jalan Salib, merenungkan 14 Perhentian kisah sengsara dan wafat Tuhan Yesus Kristus.
Seorang Remaja Masjid di Kota Ruteng menghampiri anak-anak dan umat yang sedang berjalan kaki mengikuti prosesi Jalan Salib Jumat Agung, membagikan air mineral yang dihadiahkan satu keluarga Muslim yang rumahnya dilewati kegiatan prosesi. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Pada prosesi Jalan Salib kali ini, ribuan umat dari Paroki Kumba menempuh perjalanan cukup panjang, dari Lapangan Motang Rua sampai ke kompleks Gereja Santu Mikael Kumba. Namun, perjalanan yang menghabiskan waktu sekitar 2 jam itu tak terasa, karena sambil menyaksikan atraksi Tablo Jalan Salib yang dibawakan oleh 60 anggota Putra-Putri Altar (PPA) Paroki Kumba.
Di bawah terik matahari pagi yang hangat, ribuan umat mengikuti prosesi dengan penuh perhatian, bahkan tak sedikit yang meneteskan air mata menyaksikan adegan demi adegan di setiap Perhentian (stasi) kisah sengasara Yesus yang dimainkan dengan kreatif, penuh penghayatan oleh PPA. Nampak juga, di antara umat, Pastor Paroki Kumba, RD Andi Latu Batara, Pastor Rekan, RD Gregorius Dakosta dan para pengurus DPP-DKP ikut memikul salib yang berbahan bambu.
Saat rombongan pemain Tablo dan umat melewati Perhentian ke 10, ada kejadian menarik yang ikut mencuri perhatian banyak umat peserta prosesi. Satu keluarga Muslim yang tinggal di sebuah Rumah Makan, mengeluarkan beberapa dos air mineral dari dalam rumah mereka, dan meminta para Remaja Masjid yang ada untuk membagi-bagikannya kepada umat Katolik yang mengikuti prosesi.
Di pinggir jalan raya yang dilalui umat yang mengikuti prosesi Jalan Salib (Tablo) menuju Gereja Santu Mikael Kumba, keluarga Muslim menaruh meja dan dos-dos air mineral untuk dibagikan secara gratis kepada semua umat Katolik yang ingin minum. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Sontak, melihat ada air mineral yang dibagi-bagi oleh para pelajar MAN 2 Manggarai, tak sedikit umat yang lalu melangkah perlahan, datang mengambil air mineral itu untuk diminum, menghilangkan rasa haus setelah cukup jauh berjalan kaki dari lapangan Motang Rua, di bawah terik matahari pagi.
Peristiwa ini terbilang langka dan menarik, karena di sepanjang acara prosesi Jalan Salib Jumat Agung, selain kehadiran para Remaja Masjid yang mendukung kelancaran prosesi juga ada keluarga Muslim yang membantu membagikan air mineral pada umat yang ingin minum. Mereka melakukannya dengan tulus, meski sedang menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan.
Pemandangan yang menyentuh hati ini, seakan mengingatkan kembali semua umat Katolik yang sedang memasuki Tri Hari Suci (Kamis Putih-Jumat Agung dan Sabtu Suci/Minggu Paskah) di Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan yang Sejahtera, Adil dan Ekologis (SAE) tentang tema Paskah tahun 2023 yang dicanangkan oleh Gereja Katolik, yakni : Berilah Aku Minum (Yohanes 4:7).
Be First to Comment