
PAROKIKUMBA.ORG – Seksi Pastoral Keluarga DPP Paroki Santu Mikael Kumba kembali melaksanakan Kursus Persiapan Perkawinan Katolik (KPPK) gelombang ke -3 yang diadakan di Aula Paroki Kumba, Kamis sampai Jumat,6-7 November 2025. Sebanyak 71 peserta (35 pasangan calon pengantin) mengikuti kegiatan ini yang menghadirkan sejumlah pemateri (tutor) berpengalaman, antara lain RD Hironimus Apul, disapa Romo Rino yang membawakan materi ‘Sakramen dan Liturgi Perkawinan’.

Ada pula dr. Sari Baeng membedah tentang ‘Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Dasar Keluarga’, aktivis pembela perempuan dan anak Maria G.S Ratna membahas tentang ‘Undang-Undang Perkawinan, UU KDRT dan Kesetaraan Laki-Laki-Perempuan’ dan Yoakim Nandi tentang ‘Perkawinan Menurut Adat Mangarai’. Selain itu, sejumlah srikandi juga hadir sebagai tutor, seperti Yustina Ice, Martina Poto, dan Rini Sea. Ada 11 materi yang diberikan dalam kursus tersebut.

Vikaris Parokial Paroki Santu Mikael Kumba RD Hironimus Apul, akrab disapa Romo Rino saat membawakan materi tentang Sakramen dan Liturgi Perkawinan pada acara Kursus Persiapan Perkawinan Katolik (KPPK) gelombang ke-3 di Aula Paroki Kumba, Kamis pagi, 6 November 2025. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
KPPK dibuka Kamis pagi, 6 November 2025 oleh Vikaris Parokial Kumba RD Rino Apul, mewakili Pastor Paroki RD Kornelis Hardin yang sedang mengikuti Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) di Jakarta. Pada kesempatan tersebut RD Rino mengatakan KPPK diadakan sebagai bekal bagi para pasangan calon pengantin untuk memasuki hidup perkawinan dan mewujudkan keluarga Katolik yang baik, harmonis, dan sejahtera.
“Hidup dalam persekutuan suami-istri yang membentuk satu keluarga baru merupakan panggilan Tuhan dan menuntut kesetiaan yang sempurna. Semoga melalui KPPK ini semua yang mengikutinya mendapatkan bekal pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang perkawinan. Ada berbagai sudut pandang tentang perkawinan yang akan didalami bersama dalam kursus selama dua hari ini, baik aspek teologi, psikologi, moral, kesehatan, ekonomi dan lainnya. Semuanya dengan harapan agar kelak sakramen perkawinan yang diterima bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” ujar RD Rino.

Pasangan calon pengantin (catin) saat mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan Katolik (KPPK) yang diselenggarakan oleh Seksi Pastoral Keluarga DPP Paroki Kumba selama 2 hari, 6-7 November 2025 di Aula Paroki Kumba tampak sedang serius mendengarkan materi yang disampaikan oleh para tutor. (Foto : PAROKIKUMBA.ORG)
Kegiatan 2 hari ini akan berakhir pada Jumat sore, 7 November 2025 dengan pembagian sertifikat KPPK untuk semua peserta. Ketua Rumpun Pastoral Keluarga, Yoakim Nandi, mengatakan tahun ini Paroki Kumba menyelenggarakan 3 gelombang KPPK karena ada banyak pasangan catin yang akan menikah dan membutuhkan penguatan atau panduan hidup berkeluarga melalui KPPK.
“Tantangan perkawinan dewasa ini kompleks dan kami dari Seksi Pastoral Keluarga terus berupaya agar berbagai program terus dilakukan untuk bisa ikut mendampingi keluarga-keluarga, dimulai dari sebelum mereka nikah yaitu melalui KPPK seperti yang sedang dilaksanakan saat ini dan juga pendampingan berkelanjutan keluarga-keluarga sesuai jenjang tahun pernikahan melalui rekoleksi khusus juga pertemuan sharing keluarga,” ujarnya. (Jimmy Carvallo)

